75 pengumpul desa. Sistem penjualan ini menggunakan nota penjualan yaitu
pembayaran dilakukan tidak langsung saat transaksi, tetapi saat transaksi berikutnya. Hal ini dikarenakan harga cabai rawit merah belum terbentuk. Namun,
terkadang pedagang pengumpul melakukan kecurangan berupa pemalsuan nota penjualan khususnya harga. Harga yang diterima oleh pedagang pengumpul
berimplikasi pada harga yang akan diterima oleh para petani. Kebanyakan pedagang besar sudah memiliki langganan namun tidak ada
keterikatan antara kedua belah pihak. Praktek pembelian dan penjualan juga terjadi di antar para pedagang besar. Sifat cabai rawit merah yang mudah busuk
ini membuat pedagang besar menghindari fungsi penyimpanan. Akibatnya cabai rawit merah yang tidak laku terjual di Pasar Cikajang dan Pasar Induk Caringin
Bandung maka akan dikirim ke Pasar Induk Kramat Jati. Pengiriman dilakukan dengan menggunakan mobil pick up. Penyerahan cabai rawit merah berlangsung
di Pasar Induk Kramat Jati. Selanjutnya dilakukan kegiatan penjualan kepada pedagang pengecer. Kegiatan penjualan juga berlangsung di tempat pedagang
besar. Praktek penjualan dilakukan pedagang pengecer dengan konsumen akhir.
6.4.2 Sistem Penentuan Harga
Pada umumnya sistem penentuan harga dalam pemasaran cabai rawit merah di Desa Cigedug dilakukan dengan cara tawar menawar antara penjual dan
pembeli dengan kisaran perbedaan harga dari harga sebelumnya yaitu Rp 100- 200 per kilogram. Harga di tingkat petani ditentukan oleh para pedagang
pengumpul desa yang merupakan lembaga pemasaran yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan para pedagang pengumpul desa memiliki informasi harga yang lebih
banyak. Pedagang pengumpul desa memperoleh informasi harga langsung dari Pasar Induk Caringin dan Pasar Induk Kramat Jati yang merupakan pasar acuan
dalam pembentukan harga sayuran termasuk cabai rawit merah. Sedangkan penentuan harga yang terjadi antara pedagang pengumpul desa
dan pedagang besar ditentukan oleh pedagang besar di pasar induk karena pedagang besar memiliki kekuatan lebih besar dalam penentuan harga. Penetapan
harga ini dilakukan dengan melihat jumlah pasokan cabai rawit merah yang ada di pasar saat itu juga dan jumlah permintaan yang ada yang dapat diamati dengan
banyaknya pedagang pengecer yang datang ke pasar. Jika pasokan cabai rawit
76 merah melimpah maka harga akan jatuh atau lebih rendah dan sebaliknya jika
pasokan cabai rawit merah sedikit di pasaran maka secara otomatis pedagang besar tidak ragu-ragu penetapkan harga tinggi. Namun penetapan harga ini juga
didasarkan pada biaya pemasaran dan keuntungan yang ingin diambil oleh pedagang besar. Harga pada tingkat konsumen lebih ditentukan oleh pedagang
pengecer. Penetapan harga di tingkat pengecer ditetapkan dari harga beli ditambah dengan biaya pemasaran dan keuntungan. Pada umumnya petani cabai rawit
merah di Desa Cigedug hanya bisa menerima harga yang diberikan karena petani bergantung kepada para pedagang pengumpul desa untuk menjual dan
memasarkan hasil panennya. Penetapan harga di tingkat petani disesuaikan dengan harga pasar yang sedang berlaku melalui nota penjualan dari pedagang
pengumpul desa. Petani akan tetap melakukan penanaman meskipun harga cabai rawit merah di pasar rendah, dengan harapan harga akan melambung tinggi
kembali.
6.4.3 Sistem Pembayaran