Karakteristik Cabai Rawit TINJAUAN PUSTAKA

10

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Karakteristik Cabai Rawit

Cabai rawit Capsicum frutescens memiliki ukuran buah yang kecil dengan rasa yang pedas bila dibandingkan dengan cabai besar. Tanaman cabai rawit dikenal sebagai tanaman cabai paling mudah beradaptasi dengan lingkungan tempat tumbuhnya dan tanaman yang luwes dibudidayakan. Namun daerah tumbuh yang paling cocok yaitu dataran dengan ketinggian 0-500 meter dari permukaan laut. Kondisi tanah secara umum harus subur dengan derajat keasaman ph tanah antara 6,0 ‐7,0. Kelembaban tanahnya harus cukup dengan ditandai oleh kandungan air yang tidak berlebihan dan tidak kekurangan. Tanah tersebut juga mempunyai suhu yang sedang, tidak terlalu panas, dan tidak terlalu tinggi yaitu berkisar antara 15° ‐ 28 ° C. Hanya saja, cabai rawit yang ditanam di tempat yang berbeda akan menghasilkan produksi yang berbeda pula. Oleh karena itu, cabai rawit lebih unggul dibandingkan dengan cabai besar. Keunggulan tersebut yaitu cabai rawit lebih tahan terhadap hama penyakit khususnya penyakit layu bakteri, busuk buah, dan bercak daun Setiadi 1999. Umumnya, para petani di Pulau Jawa mengenal tiga musim dalam menanam cabai rawit, yaitu musim labuhan saat hujan mulai turun, musim marengan saat hujan akan berakhir, dan musim kemarau. Namun petani cabai rawit di Kabupaten Garut umumnya memiliki umur pemanenan yaitu berkisar antara 7-12 bulan dan pada umumnya melakukan penanaman bibit pada musim marengan. Pemanenan dilakukan tiap minggu atau dua minggu sekali. Pada situasi lapang, kebanyakan petani melakukan pemanenan berdasarkan pada keadaan pasar. Bila pasar cabai kurang menguntungkan, buah dipanen dalam keadaan yang benar-benar tua. Sebaliknya bila keadaan pasar menguntungkan, petani menanam cabai rawit dengan selang waktu pendek dengan warna yang belum merah merata. 11 Cabai rawit memiliki beberapa varietas, salah satunya yaitu cakra putih. Cakra putih merupakan varietas cabai rawit merah yang berwarna putih kekuningan saat muda dan akan berubah merah cerah saat masak. Pertumbuhan tanaman varietas ini sangat kuat dan membentuk banyak percabangan. Posisi buah tegak ke atas dengan bentuk agak pipih dan rasa sangat pedas. Optimal hasil panen varietas ini mampu menghasilkan buah 12 ton per hektarnya dengan rata- rata 300 buah per tanaman. Cakra putih dapat dipanen pada umur 85-90 hari setelah tanam. Keunggulan dari varietas ini yaitu tahan terhadap serangan penyakit antraknose Rukmana 2002.

2.2 Fluktuasi Harga Komoditas Sayuran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Pengelolaan Usahatani Cabai Merah (Capsicum Annum L.) terhadap Jumlah Produksi dan Tingkat Pendapatan (Studi Kasus: Desa Ajijulu, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo)

7 79 91

Respon Pertumbuhan Tiga Varietas Cabai Rawit (Capsicum frutescens L. ) Pada Beberapa Tingkat Salinitas

8 72 64

Respons Ketahanan Lima Varietas Cabai merah (Capsicum Annum l.) Terhadap Berbagai Konsentrasi Garam NaCl Melalui Uji Perkecambahan

5 96 40

Penghambatan Layu Fusarium Pada Benih Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Yang Dienkapsulasi Alginat-Kitosan Dan Tapioka Dengan Bakteri Kitinolitik

2 54 54

Efektifitas Ekstrak Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L) Terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes Spp.Pada Ovitrap

10 100 96

Respon Pertumbuhan Beberapa Varietas Cabai Merah (Capsicum annum L.) Terhadap Beberapa Aplikasi Pupuk Dengan Sistem Hidroponik Vertikultur

3 45 96

Analisis Perbandingan Kelayakan Usahatani Cabai Merah (Capsiccum Annum L.) dengan Cabai Rawit (Capsiccum Frutescens L.) (Studi Kasus : Desa Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun)

17 140 134

Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi Usahatani Cabai Merah (Capsicum Annum l.) ( Studi Kasus : Desa Sukanalu, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo)

10 71 134

Pendapatan Usahatani Cabai Rawit Merah (Capsicum frutescens) Petani Mitra PT. Indofood Fritolay Makmur dan Petani Nonmitra Di Desa Cigedug Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut

1 39 232

Pendapatan Usahatani dan Sistem Pemasaran Cabai Rawit Merah (Capsicum frutescens) di Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut

1 6 28