Fungsi Pemasaran di Tingkat Pedagang Pengecer

69

6.2.4 Fungsi Pemasaran di Tingkat Pedagang Pengecer

Pedagang pengecer melakukan kegiatan yang sama pada semua saluran pemasaran cabai rawit merah, baik saluran pemasaran I, II, III, IV maupun V. Kegiatan tersebut yaitu fungsi pertukaran pembelian dan penjualan, fungsi fisik pengangkutan, pengemasan, dan penyimpanan, dan fungsi fasilitas sortasi, penanganan risiko, pembiayaan, dan informasi pasar. Pedagang pengecer adalah pedagang yang berhubungan langsung dengan konsumen akhir dan memperoleh pasokan cabai dari para pedagang besar dengan jumlah pembelian lebih dari lima kilogram. Pedagang pengecer biasanya langsung mendatangi pedagang besar untuk melakukan pembelian cabai rawit merah sehingga transaksi langsung terjadi di pasar induk. Oleh karena itu, biaya transportasi menjadi tanggungan pedagang pengecer. Pengangkutan biasanya menggunakan motor atau mobil angkutan umum. Sedangkan untuk pengemasan dilakukan dengan menggunakan kantong plastik untuk memudahkan pembeli dalam membawanya. Fungsi penyimpanan kadang-kadang dilakukan, apabila cabai rawit merah tidak laku terjual. Penyimpanan yang dilakukan oleh pedagang pengecer biasa saja tanpa ada perlakuan khusus seperti menyimpan di kios untuk pendagang pengecer yang memiliki kios sedangkan pedagang pengecer yang tidak memiliki kios hanya sekedar lapak maka cabai rawit merah akan dibawa pulang ke rumah mereka. Fungsi fasilitas seperti sortasi dilakukan sendiri oleh pedagang pengecer saat tidak ada pembeli dengan memisahkan cabai rawit merah yang busuk dan tidak. Cabai rawit merah yang busuk akan dijual setengah harga dari cabai rawit merah segar. Penanganan risiko berupa penyusutan akibat penyimpanan, fungsi pembiayaan berupa modal untuk membeli cabai rawit merah, biaya pengangkutan, retribusi, tenaga kerja, pengemasan, penyusutan, dan sewa lapak. Sedangkan fungsi informasi berupa perkembangan harga beli dan jual yang diperoleh dari pedagang besar dan sesama pengecer di pasar tersebut. 70 Gambar 15. Kegiatan Penjualan dan Pengemasan Cabai Rawit Merah di Tingkat Pedagang Pengecer. Tabel 11 . Fungsi Lembaga Pemasaran Cabai Rawit Merah di Desa Cigedug Saluran dan Lembaga Pemasaran Fungsi Pemasaran Pertukaran Fisik Fasilitas Beli Jual Angkut Kemas Simpan Sortasi Risiko Biaya Informasi Pasar Saluran I Petani - v - v v v v PPD v v v v - v v v v PB Kramat Jati v v v v - v v v v Pengecer v v v v v v v v v Saluran II Petani - v - v v v v PPD v v v v - v v v v PB Cikajang v v v v - v v v v Saluran III Petani - v - v v v v PPD v v v v - v v v v PB Cikajang v v v v - v v v v PB Kramat Jati v v v v - v v v v Pengecer v v v v v v v v v Saluran IV Petani - v - v v v v PPD v v v v - v v v v PB Caringin v v v v - v v v v Pengecer v v v v v v v v v Saluran V Petani - v - v v v v PPD v v v v - v v v v PB Caringin v v v v - v v v v PB Kramat Jati v v v v - v v v v Pengecer v v v v v v v v v Keterangan : v: dijalankan -: tidak dijalankan : dijalankan sebagian PPD: Pedagang Pengumpul Desa PB: Pedagang Besar Sumber : Data Primer 2012 diolah 71

6.3 Struktur Pasar

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Pengelolaan Usahatani Cabai Merah (Capsicum Annum L.) terhadap Jumlah Produksi dan Tingkat Pendapatan (Studi Kasus: Desa Ajijulu, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo)

7 79 91

Respon Pertumbuhan Tiga Varietas Cabai Rawit (Capsicum frutescens L. ) Pada Beberapa Tingkat Salinitas

8 72 64

Respons Ketahanan Lima Varietas Cabai merah (Capsicum Annum l.) Terhadap Berbagai Konsentrasi Garam NaCl Melalui Uji Perkecambahan

5 96 40

Penghambatan Layu Fusarium Pada Benih Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Yang Dienkapsulasi Alginat-Kitosan Dan Tapioka Dengan Bakteri Kitinolitik

2 54 54

Efektifitas Ekstrak Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L) Terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes Spp.Pada Ovitrap

10 100 96

Respon Pertumbuhan Beberapa Varietas Cabai Merah (Capsicum annum L.) Terhadap Beberapa Aplikasi Pupuk Dengan Sistem Hidroponik Vertikultur

3 45 96

Analisis Perbandingan Kelayakan Usahatani Cabai Merah (Capsiccum Annum L.) dengan Cabai Rawit (Capsiccum Frutescens L.) (Studi Kasus : Desa Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun)

17 140 134

Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi Usahatani Cabai Merah (Capsicum Annum l.) ( Studi Kasus : Desa Sukanalu, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo)

10 71 134

Pendapatan Usahatani Cabai Rawit Merah (Capsicum frutescens) Petani Mitra PT. Indofood Fritolay Makmur dan Petani Nonmitra Di Desa Cigedug Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut

1 39 232

Pendapatan Usahatani dan Sistem Pemasaran Cabai Rawit Merah (Capsicum frutescens) di Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut

1 6 28