71
6.3 Struktur Pasar
Struktur pasar
merupakan karakteristik
organisasi pasar
yang mempengaruhi sifat kompetisi dan harga di dalam pasar. Struktur pasar cabai
rawit merah dapat diketahui dengan melihat jumlah penjual dan pembeli, sifat produk, mudah tidaknya memasuk pasar, dan informasi mengenai harga cabai
rawit merah di pasar.
Tabel 12. Struktur Pasar Yang Dihadapi Oleh Tiap Lembaga Pemasaran Cabai
Rawit Merah.
Karakteristik Tingkat
Petani PPD
PB Pedagang
Pengec er
Jumlah penjual Sedikit
Sedikit Sedikit
Sedikit Jumlah pembeli
Sedikit Sedikit
Sedikit Banyak
Sifat produk Homogen
Homogen Homogen
Homogen Pengaruh
terhadap harga Sedikit
Banyak Banyak
Sedikit Hambatan
Rendah Tinggi
Tinggi Rendah
Struktur Pasar Oligopsoni
Oligopsoni Oligopoli
Oligopoli
Sumber : Data Primer 2012
Struktur pasar yang dihadapi oleh petani cabai rawit merah di Desa Cigedug terhadap pedagang pengumpul desa mengarah kepada struktur pasar
oligopsoni. Jumlah petani cabai rawit merah lebih banyak dari jumlah pedagang pengumpul desa sehingga posisi tawar petani lebih rendah. Jika dikaitkan dengan
perilaku pasar, penentuan harga yang terjadi ditentukan oleh pihak pedagang pengumpul desa sedangkan petani cabai rawit merah sebagai penerima harga.
Informasi pasar mengenai harga cabai rawit merah biasanya dibawa oleh para pedagang pengumpul desa langsung dengan memperlihatkan nota penjualan dari
pasar induk. Sifat produk yang dijual adalah homogen. Petani menjual hasil panennya ke beberapa pedagang pengumpul desa. Adapun dilihat dari hambatan
masuk pasar petani relatif rendah karena petani bebas keluar masuk pasar serta tidak ada ikatan bagi petani untuk memasarkan cabai rawitnya kepada para
72 pedagang pengumpul desa. Selain itu, jika terjadi kerugian seperti harga cabai
rawit merah rendah di pasaran, para petani dapat dengan mudah untuk beralih dengan mengkonversi ke tanaman lain yang dinilai lebih menguntungkan.
Struktur pasar di tingkat pedagang pengumpul desa terhadap pedagang besar mengarah kepada kondisi pasar oligopsoni. Hal ini dikarenakan jumlah
pedagang pengumpul desa lebih banyak dari jumlah pedagang besar. Jika dikaitkan dengan perilaku pasar, penentuan harga dilakukan secara tawar-
menawar, namun penentu harga dominan kepada pedagang besar. Sifat produk yang diperjualbelikan bersifat homogen dan tidak terdapat diferensiasi secara
nyata. Hambatan keluar masuk pasar di tingkat pedagang pengumpul desa relatif tinggi karena untuk masuk ke dalam pasar diperlukan modal yang cukup besar.
Modal yang diperlukan besar karena harus menanggung biaya transportasi dan biaya penyusutan yang cukup tinggi. Pedagang pengumpul desa memperoleh
informasi harga melalui pedagang besar yang berada di Pasar Induk Caringin Bandung dan Pasar Induk Kramat Jati Jakarta. Informasi ini diakses dengan
menghubungi pedagang besar secara langsung. Struktur pasar di tingkat pedagang besar terhadap pedagang pengecer
mengarah kepada struktur pasar oligopoli. Jumlah pedagang pengecer lebih banyak dari jumlah pedagang besar. Proses penentuan harga didasarkan pada
proses tawar-menawar, namun penentuan harga ditentukan oleh pedagang besar di pasar induk yang kekuatan tawar-menawar yang lebih tinggi dibanding pedagang
pengecer dengan informasi harga yang diperoleh dari sesama pedagang besar maupun dari pedagang pengecer. Produk yang diperjualbelikan bersifat homogen
yaitu cabai rawit merah segar. Hambatan keluar masuk pasar di tingkat pedagang pengumpul desa relatif tinggi karena untuk masuk ke dalam pasar diperlukan
modal yang cukup besar serta dipengaruhi oleh sulitnya mendapatkan izin berdagang dari pengelola pasar induk serta semakin tingginya harga kios di dalam
pasar induk. Adapun pasar yang terjadi di tingkat pedagang pengecer terhadap
konsumen akhir kondisi seperti oligopoli. Jumlah pedagang pengecer lebih sedikit dari jumlah konsumen akhir. Proses penentuan harga didasarkan pada proses
tawar-menawar, namun penentu harga tetap di tangan pedagang pengecer.
73 Informasi harga yang terjadi di tingkat pedagang pengecer diperoleh dari
pedagang besar dan sesama pedagang pengecer di pasar yang sama sehingga informasi dapat diperoleh pedagang pengecer dengan mudah. Jumlah produk yang
dipertukarkan bersifat homogen yang dikemas dengan menggunakan kantong plastik. Sedangkan hambatan keluar masuk pasar cenderung rendah karena skala
usaha pedagang pengecer relatif kecil dan jika pedagang pengecer tidak memperoleh keuntungan maka pedagang pengecer dapat meninggalkan usaha
tersebut.
6.4 Perilaku Pasar