16 dari barang-barang hasil pertanian dan kebutuhan usaha pertanian dari produsen
ke tangan konsumen termasuk di dalamnya kegiatan-kegiatan tertentu yang menghasilkan perubahan bentuk dari barang yang dimaksud untuk lebih
memudahkan penyalurannya dan memberikan kepuasan yang lebih tinggi kepada konsumennya. Bila ditinjau dari segi ekonomi, kegiatan pemasaran merupakan
kegiatan produktif karena memberikan kegunaan benda, waktu, tempat dan hak milik.
3.1.2 Saluran Pemasaran
Menurut Limbong dan Sitorus 1985, saluran pemasaran adalah rangkaian lembaga-lembaga niaga yang dilalui barang dalam penyalurannya dari produsen
ke konsumen dimana di dalamnya terlibat beberapa lembaga pemasaran. Lembaga pemasaran menurut fungsi yang dilakukan dibedakan atas: 1 lembaga
fisik pemasaran yaitu lembaga-lembaga yang menjalankan fungsi fisik, misalnya badan pengangkut atau transportasi, 2 lembaga perantara pemasaran adalah
suatu lembaga yang khusus mengadakan fungsi pertukaran, 3 lembaga fasilitas pemasaran adalah lembaga-lembaga yang melaksanakan fungsi-fungsi fasilitas
seperti Bank Desa, Kredit Desa, KUD. Adapun lembaga pemasaran menurut penguasaan terhadap barang terdiri atas: 1 lembaga yang tidak memiliki tetapi
menguasai barang misalnya agen, perantara dan broker, 2 lembaga pemasaran yang memiliki dan menguasai barang misalnya pedagang pengumpul, pedagang
pengecer, grosir, eksportir dan importir, 3 lembaga pemasaran yang tidak memiliki dan tidak menguasai adalah fasilitas pengangkut, pergudangan, asuransi,
dan lain-lain. Ada beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan
saluran pemasaran yaitu sebagai berikut: 1.
Pertimbangan pasar, meliputi konsumen akhir dengan melihat potensi pembeli, geografi pasar, kebiasaan pembeli, dan volume tataniaga.
2. Pertimbangan barang, meliputi nilai barang per unit, besar, berat, harga,
tingkat kerusakan, dan jenis barang. 3.
Pertimbangan intern perusahaan, meliputi sumber permodalan, pengalaman manajemen, pengawasan, penyaluran dan pelayanan.
17 4.
Pertimbangan terhadap lembaga dalam rantai tataniaga, meliputi segi kemampuan lembaga perantara dan kesesuaian lembaga perantara dengan
kebijakan perusahaan. Banyaknya jumlah lembaga yang terlibat dalam saluran pemasaran
dipengaruhi oleh jarak dari podusen ke konsumen, semakin jauh jarak antara produsen ke konsumen akan mengakibatkan panjangnya rantai pemasaran serta
banyaknya aktivitas bisnis yang dilakukan perlu melibatkan sejumlah pelaku- pelaku pemasaran. Selain itu banyaknya lembaga yang terlibat dalam saluran
pemasaran juga dipengaruhi oleh sifat komoditinya apakah cepat rusak atau tidak. Komoditi yang cepat rusak membutuhkan rantai pemasaran yang pendek dan
harus dengan cepat diolah atau langsung diterima oleh konsumen. Kemudian saluran pemasaran tergantung pula pada skala produksi. Bila produksi
berlangsung dalam ukuran-ukuran kecil, maka jumlah produk yang dihasilkan berukuran kecil pula, dan akan tidak menguntungkan bila produsen menjual
langsung ke pasar. Dalam keadaan yang demikian kehadiran pedagang perantara diharapkan, dan saluran yang akan dilalui produk cenderung panjang. Kekuatan
modal dan sumberdaya yang dimiliki juga berpengaruh bagi keterlibatan lembaga- lembaga tersebut dalam saluran pemasaran karena produsen atau pedagang yang
posisi modalnya kuat akan dapat melakukan lebih banyak fungsi pemasaran sehingga pemasaran dapat diperpendek.
3.1.3 Fungsi Pemasaran