Analisis Marjin Pemasaran Analisis Farmer’s Share Analisis Rasio Keuntungan dan Biaya

34 antara dua pelaku lembaga pemasaran yang melakukan aktivitas pembelian dan penjualan kemudian menentukan struktur pasar yang terjadi.

4.4.4 Analisis Perilaku Pasar

Perilaku pasar cabai rawit merah dianalisis secara deskriptif dengan tujuan untuk memeperoleh informasi perilaku lembaga pemasaran. Adapun perilaku yang diamati adalah : 1 praktek penjualan dan pembelian, yaitu bagaimana proses penjualan dan pembelian berlangsung, 2 penentuan harga yaitu pada tingkat lembaga manakah yang lebih dominan dalam penentuan harga, 3 sistem pembayarannya secara tunai atau kredit, 4 adanya kerjasama antara lembaga- lembaga pemasaran yaitu bentuk kerjasama yang terjalin antar lembaga pemasaran Asmarantaka 2009.

4.4.5 Analisis Marjin Pemasaran

Efisiensi suatu pemasaran dapat dilihat dari penyebaran marjin pemasaran, farmer’s share serta rasio keuntungan dan biaya. Menurut Asmarantaka 2009, marjin pemasaran adalah perbedaan harga yang dibayarkan konsumen Pr dengan harga yang diterima produsen M=Pr-Pf. Marjin pemasaran ini termasuk semua ongkos yang dikeluarkan oleh pelaku-pelaku pemasaran sehingga marjin pemasaran dapat dirumuskan sebagai berikut: Mi = Ci + πi Selain itu marjin pemasaran digunakan untuk mengetahui perbedaan pendapatan yang diterima oleh masing- masing lembaga yang terkait dengan membandingkan perbedaan harga pada masing-masing lembaga. Besarnya pendapatan yang diperoleh lembaga pemasaran pada tingkat ke-i adalah: πi = Pji – Pbi – Ci Sehingga besarnya marjin pemasaran pada suatu saluran pemasaran tertentu dapat dinyatakan sebagai jumlah dari marjin pada masing-masing lembaga pemasaran yang terlibat Asmarantaka, 2009; Limbong dan Sitorus 1985. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut: M = Σ Mi 35 Keterangan: Mi = Marjin pemasaran pada pasar tingkat ke-i , Pji = Harga penjualan pada pasar tingkat ke-i , Pbi = Harga pembelian pada pasar tingkat ke-i, Ci = Biaya pembelian pada pasar tingkat ke-i, πi = Keuntungan pemasaran pada pasar tingkat ke-i, i= 1,2,3,…….,n.

4.4.6 Analisis Farmer’s Share

Farmer’s share merupakan bagian yang diterima petani atau perbandingan persentase harga yang diterima petani dengan harga yang dibayar oleh konsumen akhir Limbong dan Sitorus 1985. Secara matematis farmer’s share dapat dirumuskan sebagai berikut : Keterangan: Fs = Farmer’s share, Pf = Harga di tingkat petani, Pr = Harga yang dibayarkan oleh konsumen akhir.

4.4.7 Analisis Rasio Keuntungan dan Biaya

Rasio keuntungan dan biaya adalah persentase keuntungan yang diterima lembaga pemasaran terhadap biaya pemasaran yang secara teknis untuk mengetahui tingkat efisiensinya Limbong dan Sitorus 1985. Rasio keuntungan dan biaya setiap lembaga pemasaran dapat dirumuskan sebagai berikut: Rasio keuntungan biaya πC Keterangan : π i = keuntungan lembaga pemasaran, Ci = biaya pemasaran Apabila πC lebih dari satu πC 1, maka usaha tersebut efisien, dan apabila πC kurang dari satu πC 1, maka usaha tersebut tidak efisien. Meratanya penyebaran rasio keuntungan dan biaya maka secara teknis sistem pemasaran tersebut semakin efisien. 36

4.4.8 Analisis Keterpaduan Pasar

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Pengelolaan Usahatani Cabai Merah (Capsicum Annum L.) terhadap Jumlah Produksi dan Tingkat Pendapatan (Studi Kasus: Desa Ajijulu, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo)

7 79 91

Respon Pertumbuhan Tiga Varietas Cabai Rawit (Capsicum frutescens L. ) Pada Beberapa Tingkat Salinitas

8 72 64

Respons Ketahanan Lima Varietas Cabai merah (Capsicum Annum l.) Terhadap Berbagai Konsentrasi Garam NaCl Melalui Uji Perkecambahan

5 96 40

Penghambatan Layu Fusarium Pada Benih Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Yang Dienkapsulasi Alginat-Kitosan Dan Tapioka Dengan Bakteri Kitinolitik

2 54 54

Efektifitas Ekstrak Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L) Terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes Spp.Pada Ovitrap

10 100 96

Respon Pertumbuhan Beberapa Varietas Cabai Merah (Capsicum annum L.) Terhadap Beberapa Aplikasi Pupuk Dengan Sistem Hidroponik Vertikultur

3 45 96

Analisis Perbandingan Kelayakan Usahatani Cabai Merah (Capsiccum Annum L.) dengan Cabai Rawit (Capsiccum Frutescens L.) (Studi Kasus : Desa Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun)

17 140 134

Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi Usahatani Cabai Merah (Capsicum Annum l.) ( Studi Kasus : Desa Sukanalu, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo)

10 71 134

Pendapatan Usahatani Cabai Rawit Merah (Capsicum frutescens) Petani Mitra PT. Indofood Fritolay Makmur dan Petani Nonmitra Di Desa Cigedug Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut

1 39 232

Pendapatan Usahatani dan Sistem Pemasaran Cabai Rawit Merah (Capsicum frutescens) di Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut

1 6 28