Berdasarkan  tiga  definisi  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa pengertian  novel  adalah  sebuah  cerita  fiksi  dalam  bentuk  prosa  yang
panjang dengan tokoh dan pelakunya merupakan cerminan kehidupan nyata dalam  satu  plot,  dalam  istilah  novel  tercakup  pengertian  roman;  sebab
roman  hanyalah  istilah  novel  untuk  zaman  sebelum  perang  dunia  kedua  di Indonesia.  Digunakannya  istilah  roman  pada  waktu  itu  umumnya
berorientasi ke Negeri Belanda, Perancis, dan Rusia, serta sebagian negara- negara Eropa. Istilah novel dikenal di Indonesia setelah kemerdekaan, yakni
setelah  sastrawan  Indonesia  banyak  beralih  kepada  bacaan-bacaan  yang berbahasa Inggris.
5
Novel  merupakan  bentuk  prosa  rekaan  yang  lebih  pendek  daripada roman.  Biasanya  novel  menceritakan  peristiwa  pada  masa  tertentu.  Bahasa
yang  digunakan  lebih  mirip  bahasa  sehari-hari.  Meskipun  demikian, penggarapan  unsur-unsur  intrinsiknya  masih  lengkap,  seperti  tema,  plot,
latar, gaya bahasa, nilai, tokoh dan penokohan.
6
2. Jenis-jenis Novel
Novel dikelompokan menjadi beberapa jenis di antaranya :
a Novel Populer
Novel  populer  adalah  novel  yang  populer  pada  masanya  dan  banyak penggemarnya,  khususnya  pembaca  di  kalangan  remaja.  Ia  menampilkan
masalah-masalah  yang  aktual  dan  selalu  menzaman,  namun  hanya  sampai pada  tingkat  permukaan.  Novel  populer  tidak  menampilkan  permasalahan
kehidupan secara lebih intens, tidak berusaha meresapi hakikat kehidupan
7
. Sebab, jika demikian halnya, novel populer akan menjadi berat dan berubah
menjadi  novel  serius, dan boleh jadi akan ditinggal  oleh pembacanya. oleh karena  itu,  novel  populer  pada  umumnya  bersifat  artifisial,  hanya  bersifat
sementara,  cepat  ketinggalan  zaman,  dan  tidak  memaksa  orang  untuk membacanya  sekali  lagi.  Novel  semacam  itu  biasanya  cepat  dilupakan
5
Atar Semi, Anatomi Sastra, Bandung: Angkasa Raya, 2011, h. 32.
6
Siswanto, op. cit., h. 141.
7
Nurgiantoro, op. cit., h. 21.
orang,  apalagi  dengan  munculnya  novel-novel  yang  lebih  populer  pada masa sesudahnya.
Novel  populer  lebih  mudah  dibaca  dan  dinikmati.  Masalah  yang diceritakan  pun  yang  ringan-ringan,  tetapi  aktual  dan  menarik.  Kisah
percintaan  antara  pria  tampan  dan  wanita  cantik  secara  umum  menarik, mampu  membuai  pembaca  remaja  yang  memang  sedang  mengalami  masa
peka, dan barang kali, dapat untuk sejenak melupakan kepahitan hidup yang dialaminya  secara  nyata.  Oleh  karena  novel  populer  lebih  mengejar  selera
pembaca, komersil, ia tidak akan menceritakan sesuatu yang bersifat serius sebab  hal  itu  dapat  berarti  akan  berkurangnya  jumlah  penggemarnya.  Oleh
karena itu, plot sengaja dibuat lancar dan sederhana. Perwatakan tokoh tidak berkembang,  tunduk  begitu  saja  pada  kemauan  pengarang  yang  bertujuan
memuaskan pembaca. Sebagaimana dikatakan oleh Sapardi Djoko Damono, tokoh-tokoh  yang  diciptakan  adalah  tokoh  yang  tidak  berkembang
kejiwaannya dari awal hingga akhir cerita. berbagai unsur cerita seperti plot, tema,  karakter,  latar,  dan  lai-lain  biasanya  bersifat  stereotip,  tidak
mengutamakan  adanya  unsur-unsur  pembaharuan.  Hal  yang  demikian, memang,  mempermudah  pembaca  yang  semata-mata  mencari  cerita  dan
hiburan  belaka.
8
Contoh  novel  jenis  ini  adalah  Marmut  Merah  Jambu Raditya Dika, Laskar Pelangi Andrea Hirata.
b Novel Serius
Novel serius, novel yang selain memberikan hiburan, dalam novel ini juga  terimplisit  tujuan  memberikan  pengalaman  yang  berharga  pada
pembaca, atau paling tidak, mengajaknya untuk meresapi dan merenungkan secara  lebih  sungguh-sungguh  tentang  permasalahan  yang  diangkat.  Novel
serius  biasanya  berusaha  mengungkapkan  sesuatu  yang  baru.  Singkatnya unsur  kebaharuan  diutamakan.  Oleh  karena  itu,  dalam  novel  serius  tidak
akan  terjadi  sesuatu  yang  bersifat  stereotip,  atau  paling  tidak  pengarang berusaha  menghindarinya.  Novel  serius  mengambil  realitas  kehidupan
sebagai  model,  kemudian  menciptakan  sebuah  “dunia  baru”,  dunia  dalam
8
Nurgiantoro, op. cit., h.18-20.
kemungkinan,  lewat  pengembangan  cerita  dan  penampilan  tokoh-tokoh dalam situasi yang khusus.
Novel  serius  tidak  bersifat  mengabdi  kepada  selera  pembaca,  dan memang,  pembaca  novel  jenis  ini  tidak  mungkin  banyak.  Jumlah  novel
dan  pembaca  serius,  walau  tidak  banyak,  akan  mempunyai  gaung  dan bertahan  dari  waktu  ke  waktu.  Misalnya,  polemik  Takdir  Alisyahbana,
Armin Pane, Sanusi Pane, dan Tatengkeng pada dekade 30-an yang hingga kini  masih  cukup  relevan  untuk  disimak  karena  terasa  belum  juga
ketinggalan  zaman.
9
Contoh  novel  serius  adalah  Pada  Sebuah  Kapal  N.H Dini, Burung-burung Manyar YB. Mangunwijaya.
c Novel Teenlit
Istilah  teenlit  terbentuk  dari  kata  teenager  dan  literature.  Kata teenager sendiri terbentuk dari kata teens,age, dan akhiran
–er, yang secara istilah berarti menunjuk  pada anak usia belasan tahun. Kelompok  teenager
tampaknya  dimulai  dari  usia  remaja  awal  masa  adolesen  sampai  akhir belasan,  yaitu  sekitar  usia  13-19  tahun.  Kata  literature  berarti  kesastraan,
bacaan.  Jadi,  istilah  teenlit  tampaknya  menunjuk  pada  pengertian  bacaan cerita yang ditulis untuk konsumsi remaja usia belasan tahun.
Salah  satu  karakteristik  novel  teenlit  adalah  bahwa  mereka  selalu berkisah  tentang  remaja.  Tokoh  utama  cerita  yang  pada  umumnya
perempuan  adalah  tokoh  yang  dapat  diidolakan,  tokoh  yang  berkarakter khas  remaja,  tokoh  yang  dapat  dijadikan  ajang  pencarian  identitas  diri  dan
kelompok.  Maka,  tidak  mengherankan  jika  pembaca  remaja  menjadi gandrung  dan  hanyut  secara  emosional  seolah-olah  dirinya  adalah  bagian
dari  cerita  itu,  seolah-olah  sudah  kenal  dan  bagian  dari  kelompok pertemanan  itu,  bahkan  seolah-olah  dirinyalah  tokoh-tokoh  cerita  itu.
Teenlit tidak berkisah sesuatu  yang berat. Mereka lebih suka berbicara  apa yang  menjadi  persoalan  remaja  yang  menurut  ukuran  dewasa  mungkin
sebagai  sesuatu  yang  ringan.  Contoh  novel  teenlit  adalah  Dealova  Dylan Nuraninda,  Me  vs  High  Heels  Aku  vs  Sepatu  Hak  Tinggi  Maria
9
Nurgiantoro, op. cit., h. 23-24.