Alur Unsur Intrinsik Novel Pulang Karya Leila S. Chudori

para jenderal yang dituduh PKI. Dikisahkan pula tentang perjalanan mereka sebelum menetap dan berjuang hidup di Paris, Prancis. “Ekalaya” Ayah adalah seorang Ekalaya. Dia ditolak tapi dia akan bertahan meski setiap langkahnya penuh jejak darah dan luka. 33 “Ekalaya” adalah bagian yang menceritakan tentang tokoh kisah wayang kegemaran Dimas karena memiliki kesamaan nasib, yaitu penolakan dari yang diharapkan dapat menerima. “Surat-surat Berdarah” mengisahkan ketegangan di Indonesia melalui surat-surat yang dikirim oleh Aji, Surti, Kenanga, dan Amir untuk Dimas. Pada bagian “Potret yang Muram” menjelaskan bahwa Lintang menambatkan hatinya pada Alam, serta kisah Surti bertahan hidup setelah pemburuan Hananto oleh pemerintah yang tak kunjung menuai hasil. 4 Tahap climax Pada tahap klimaks, konflik dan pertentangan yang terjadi mencapai titik intensitas puncak. Tahap klimaks yang terdapat pada Pulang terdapat pada bagian “Vivienne Deveraux” dan “Mei 1998”. Pada saat itulah aku tahu: aku tak pernah dan tak akan bisa memiliki Dimas sepenuhnya. Saat itu pula aku tahu mengapa dia selalu ingin pulang ke tempat yang begitu cintai. 34 Pada kutipan di atas menjelaskan penyebab perceraian pernikahan Dimas dan Vivienne yang didasari oleh rasa cinta Dimas terhadap Surti yang tak kunjung hilang. Hal itulah yang mengakibatkan Dimas selalu mengikat diri dengan segala simbol yang tertuju pada Surti dan memaksa Dimas untuk terus mengingat wanita itu dan segala yang ada di Indonesia. “Mei 1998” Kami tiba di Kampus Trisakti sekitar pukul 10 lewat beberapa menit. 35 33 Ibid., h. 197. 34 Ibid., h. 216. 35 Ibid., h. 414 Kutipan di halaman sebelumya menggambarkan Lintang yang terlibat dalam keriuhan demo dan peristiwa Mei 1998. 5 Tahap denouement Pada tahap penyelesaian, konflik yang telah mencapai klimaks diberi jalan keluar, cerita diakhiri. Tahap penyelesaian pada Pulang terdapat pada bagian “Epilog: Jakarta, 10 Juni 1998” Akhirnya Ayah pulang ke Karet Akhirnya dia bersatu dengan tanah yang menurut dia “memiliki aroma yang berbeda” dengan tanah Cimetiere du Pere Lachaise. Tanah Karet. Tanah tujuan dia untuk pulang. 36 Kutipan di atas mengisahkan kembalinya Dimas ke Indonesia, ke Karet. Akhir pengembaraanmya ditutup dengan pemakaman yang dilakukan di Karet, Jakarta.

4. Latar

a. Latar Tempat

Latar tempat merupakan lokasi kejadian yang ada dalam novel. Melalui latar ini, pembaca dapat membayangkan kondisi tempat dalam cerita. Novel Pulang karya Leila S. Chudori menggunakan Jakarta dan Paris sebagai latar tempat.

1. Paris

Paris merupakan tempat persinggahan Dimas dan kawan-kawannya dari penolakan keberadaan mereka di Tanah Air karena dianggap terlibat PKI. Di Paris, dia memulai hidup kembali dengan membangun sebuah restoran bersama teman-temannya, membangun keluarga bersama Vivienne, hingga mempunyai seorang anak perempuan bernama Lintang Utara. Aku mendarat di Paris pada awal tahun, ketika dingin menusuk tulang. 37 36 Ibid., h.447. 37 Ibid., h. 77. Paris adalah tempat persinggahan para eksil politik. Banyak eksil politik yang tinggal dan hidup di Paris memiliki keluarga di sana. Hal ini dikarenakan Paris merupakan tempat yang paling ramah bagi para eksil politik seperti Dimas dan kawan-kawannya. Sampai di suatu malam bulai Mei 1968 yang riuh oleh tuntutan mahasiswa kepada pemerintah Prancis; aku bertemu dengan Vivienne Deveraux di kampus Universitas Sorbonne. Begitu saja ia masuk ke dalam keseharianku, ke dalam tubuhku, dan akhirnya perlahan-lahan merayap memasuki rongga sejarah hidupku. 38 Kutipan, di atas menjelaskan pertemuan Dimas dengan Vivienne. Pertemuan tersebut terjadi saat Paris bergejolak, namun keadaan di sana tetap santun, tidak seperti keriuhan yang terjadi di Jakarta. Pada 18 Mei 1968, sedang terjadi serangkaian gerakan mahasiswa dari berbagai universitas di Paris, di antaranya adalah Universitas Sorbonne.

2. Jakarta, Tjahaja Foto, Jalan Sabang

Tjahaja Foto adalah tempat di mana Hananto Prawiro bekerja setelah Kantor Berita Nusantaranya diberedel oleh pemerintah karena dianggap partisipan PKI. Tjahaja Foto juga tempat Hananto ditangkap oleh tentara. Ketika mesin mobil dinyalakan, aku menebarkan pandangan ke seluruh malam di Jalan Sabang: gerobak kue putu Soehardi, sate Pak Heri, warung bakmi godog, dan terakhir lampu neon Tjahaja Foto yang berkelap-kelip. Untuk terakhir kalinya. 39 Hananto Prawiro adalah teman seperjuangan Dimas dan termasuk orang yang paling diburu oleh pemerintah karena keaktifannya terhadap hal- hal yang berbau „kiri’. 38 Ibid., h. 79. 39 Ibid., h. 5.

3. Rumah Surti Anandari, Jakarta

Rumah Surti adalah tempat Lintang bertemu dengan Surti. Dia bertemu Surti untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada para korban kekejaman politik di Jakarta dan apa yang terjadi setelah Hananto Parawiro tertangkap. Kami menikmati kopi di ruang depan menghadap teras. Kali ini tante Surti siap menghadap kamera. Aku mengingatkan, jika dia merasa tidak nyaman, dia harus mengutarakan agar aku menyetop rekaman. Hanya dengan pancingan satu pertanyaan, Tante Surti bercerita kepada kamera, seolah itu adalah seorang yang dikenalnya. Seorang yang ditunggu-tunggunya bertahun-tahun. 40 Di rumah Surti, Lintang memperoleh sendiri apa yang dia baca lewat surat-surat Surti yang dia temukan di apartemen Ayahnya. Lintang mendengar langsung cerita bagaimana Surti dan anak-anaknya ditahan di Guntur lalu kemudian di tahan di Budi Kemuliaan dari Mulut Surti, sebuah kisah yang sama dengan isi surat yang dikirim wanita itu untuk ayahnya. Berikut kutipannya: Selanjutnya kisah Tante Surti tentang pengalaman mereka di Guntur persis seperti surat-surat Kenanga dan Tante Surti yang kutemukan di apartemen Ayah. Dia bercerita hingga mereka dipulangkan, lantas ditahan lagi di Budi Kemuliaan. 41

4. Kantor Satu Bangsa, Jakarta

Kantor Satu Bangsa adalah kantor Alam. Di sana Lintang banyak menyimpan Dokumen hasil rekaman tugas akhirnya selama di Jakarta. Kantor tersebut digeledah karena para intel sudah mengetahui keberadaan Lintang dan apa yang sedang dilakukan Lintang di Jakarta. Tiba di Kantor Satu Bangsa sudah ada beberapa teman di sana barulah aku mengalami apa yang disebut teror mental. Alam dan aku menyapu seluruh ruangan dengan sekali pandang. 42 40 Ibid., h. 378. 41 Ibid., h. 383. 42 Ibid., h. 400. Seluruh yang ada di kantor tersebut habis porak-poranda. Rekaman- rekaman Lintang, videocam, dan laptop pun ikut menjadi korban. Lintang mengalami teror mental yang dilakukan pemerintah pada saat itu. Kantor Satu Bangsa adalah lembaga swadaya masyarakat yang bertujuan untuk mengadvokasi kelompok minoritas yang diperlakukan tidak adil. Tumpukan rekaman kasetku hilang. Catatanku hilang. Laptopku hilang. Pojok itu kosong. Aku jadi blingsatan dan mengorek-ngorek meja Mita dan membuka laci berulang-ulang. 43 Dari kutipan di atas terlihat Lintang mulai panik teringat tugas akhirnya yang menjadi kacau akibat penggeledahan itu.

5. Kampus Trisakti, Jakarta

Kampus Trisakti adalah tempat Lintang merekam aksi berkabung yang terjadi di sana setelah kejadian penembakan mahasiswa Trisakti, 12 Mei 1998. Kali ini kampus Trisakti bukan hanya penuh oleh mahasiswa dan alumni, tetapi terlihat banyak tokoh yang datang menghadiri aksi berkabung ini. 44

b. Latar Waktu