Pengertian Novel Hakikat Novel

kemungkinan, lewat pengembangan cerita dan penampilan tokoh-tokoh dalam situasi yang khusus. Novel serius tidak bersifat mengabdi kepada selera pembaca, dan memang, pembaca novel jenis ini tidak mungkin banyak. Jumlah novel dan pembaca serius, walau tidak banyak, akan mempunyai gaung dan bertahan dari waktu ke waktu. Misalnya, polemik Takdir Alisyahbana, Armin Pane, Sanusi Pane, dan Tatengkeng pada dekade 30-an yang hingga kini masih cukup relevan untuk disimak karena terasa belum juga ketinggalan zaman. 9 Contoh novel serius adalah Pada Sebuah Kapal N.H Dini, Burung-burung Manyar YB. Mangunwijaya. c Novel Teenlit Istilah teenlit terbentuk dari kata teenager dan literature. Kata teenager sendiri terbentuk dari kata teens,age, dan akhiran –er, yang secara istilah berarti menunjuk pada anak usia belasan tahun. Kelompok teenager tampaknya dimulai dari usia remaja awal masa adolesen sampai akhir belasan, yaitu sekitar usia 13-19 tahun. Kata literature berarti kesastraan, bacaan. Jadi, istilah teenlit tampaknya menunjuk pada pengertian bacaan cerita yang ditulis untuk konsumsi remaja usia belasan tahun. Salah satu karakteristik novel teenlit adalah bahwa mereka selalu berkisah tentang remaja. Tokoh utama cerita yang pada umumnya perempuan adalah tokoh yang dapat diidolakan, tokoh yang berkarakter khas remaja, tokoh yang dapat dijadikan ajang pencarian identitas diri dan kelompok. Maka, tidak mengherankan jika pembaca remaja menjadi gandrung dan hanyut secara emosional seolah-olah dirinya adalah bagian dari cerita itu, seolah-olah sudah kenal dan bagian dari kelompok pertemanan itu, bahkan seolah-olah dirinyalah tokoh-tokoh cerita itu. Teenlit tidak berkisah sesuatu yang berat. Mereka lebih suka berbicara apa yang menjadi persoalan remaja yang menurut ukuran dewasa mungkin sebagai sesuatu yang ringan. Contoh novel teenlit adalah Dealova Dylan Nuraninda, Me vs High Heels Aku vs Sepatu Hak Tinggi Maria 9 Nurgiantoro, op. cit., h. 23-24. Ardelia. 10 Dari beberapa jenis novel yang telah dipaparkan di atas Pulang masuk ke dalam kategori novel serius.

3. Unsur-unsur Novel

Prosa rekaan bisa dibedakan atas prosa lama dan prosa modern. Prosa lama sering berwujud cerita rakyat folktale bersifat anonim, seperti cerita binatang, dongeng, legenda, mitos, dan sage. Bentuk prosa rekaan modern dibedakan atas roman, novel, novelet, dan cerpen, karena tidak ada penelitian yang mendukung, pembedaan atas beberapa bentuk tersebut lebih banyak didasarkan pada panjang-pendeknya dan luas-tidaknya masalah yang dipaparkan dalam prosa rekaan. Walaupun tidak selalu benar, ada juga yang dasar pembedaannya ditambah dengan bahasa dan lukisannya. 11 Berdasarkan bentuk novel di atas, terdapat unsur-unsur penting yang membangun karya sastra, unsur tersebut terbagi atas unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik, pembagian tersebut bertujuan dalam mengkaji novel dalam suatu karya sastra pada umumnya.

a. Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan suatu teks hadir sebagai teks sastra, unsur-unsur inilah yang secara faktual akan dijumpai jika orang membaca karya sastra. Unsur intrinsik sebuah novel adalah unsur-unsur yang secara langsung turut serta membangun cerita, kepaduan antarberbagai unsur intrinsik inilah yang membuat sebuah novel terwujud. Unsur-unsur ini misalnya, tema, latar, tokoh dan penokohan, alur, sudut pandang, dan amanat. 12

1 Tema

Tema adalah gagasan sentral dalam suatu karya sastra dalam novel, tema merupakan gagasan utama yang dikembangkan dalam plot. Hampir 10 Nurgiantoro, op. cit ., h. 26. 11 Wahyudi Siswanto, Pengantar Teori Sastra, Jakarta: Grasindo, 2008, h. 140. 12 Nurgiantoro, op. cit., h. 30.