10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Hakikat Novel
1. Pengertian Novel
Novel    Inggris:  novel  sebutan  novel  dalam  bahasa  Inggris  inilah yang kemudian masuk ke Indonesia berasal dari bahasa Italia Novella yang
dalam bahasa Jerman: novelle. Secara harfiah novella berarti sebuah barang baru yang kecil dan kemudian diartikan sebagai cerita pendek dalam bentuk
prosa. Dewasa ini istilah  novella  dan novelle mengandung pengertian  yang sama  dengan  istilah  Indonesia  novelet  Inggris  novelette,  yang  berarti
sebuah  karya  prosa  fiksi  yang  panjangnya  cukupan,  tidak  terlalu  panjang, namun juga tidak terlalu pendek.
1
Beberapa  pandangan  yang  berupaya  menjabarkan  hakikat  novel sebagai berikut
Badudu  dan  Zain  berpendapat,  novel  adalah  karangan  dalam  bentuk prosa  tentang  peristiwa  yang  menyangkut  kehidupan  manusia  seperti  yang
dialami  orang  dalam  kehidupan  sehari-hari,  tentang  suka  duka,  kasih  dan benci, tentang watak dan jiwanya, dan sebagainya.
2
Aminuddin  berpendapat,  prosa  rekaan  novel  adalah  kisahan  atau cerita yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu, dengan peranan, latar serta
tahapan  dan  rangkaiaan  cerita  tertentu  yang  bertolak  dari  hasil  imajinasi pengarangnya dan kenyataannya sehingga menjalin suatu cerita.
3
Clara  Reeve  dalam  Wellek  Warren,  novel  adalah  gambaran  dari kehidupan dan prilaku yang nyata, dari zaman pada saat novel itu ditulis.
4
1
Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2010, h. 9-10.
2
Furqonul Aziez dan Abdul Hasim, Menganalisis Fiksi Sebuah Pengantar, Bogor: Ghalia Indonesia, 2010, h. 9-10.
3
Wahyudi Siswanto, Pengantar Teori Sastra, Jakart : Grasindo, 2008, h. 127-128.
4
Rene  Wellek    Austin  Warren,  Teori  Kesusastraan,  Jakarta:  Gramedia  Pustaka Utama, 1993, h.282.
Berdasarkan  tiga  definisi  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa pengertian  novel  adalah  sebuah  cerita  fiksi  dalam  bentuk  prosa  yang
panjang dengan tokoh dan pelakunya merupakan cerminan kehidupan nyata dalam  satu  plot,  dalam  istilah  novel  tercakup  pengertian  roman;  sebab
roman  hanyalah  istilah  novel  untuk  zaman  sebelum  perang  dunia  kedua  di Indonesia.  Digunakannya  istilah  roman  pada  waktu  itu  umumnya
berorientasi ke Negeri Belanda, Perancis, dan Rusia, serta sebagian negara- negara Eropa. Istilah novel dikenal di Indonesia setelah kemerdekaan, yakni
setelah  sastrawan  Indonesia  banyak  beralih  kepada  bacaan-bacaan  yang berbahasa Inggris.
5
Novel  merupakan  bentuk  prosa  rekaan  yang  lebih  pendek  daripada roman.  Biasanya  novel  menceritakan  peristiwa  pada  masa  tertentu.  Bahasa
yang  digunakan  lebih  mirip  bahasa  sehari-hari.  Meskipun  demikian, penggarapan  unsur-unsur  intrinsiknya  masih  lengkap,  seperti  tema,  plot,
latar, gaya bahasa, nilai, tokoh dan penokohan.
6
2. Jenis-jenis Novel
Novel dikelompokan menjadi beberapa jenis di antaranya :
a Novel Populer
Novel  populer  adalah  novel  yang  populer  pada  masanya  dan  banyak penggemarnya,  khususnya  pembaca  di  kalangan  remaja.  Ia  menampilkan
masalah-masalah  yang  aktual  dan  selalu  menzaman,  namun  hanya  sampai pada  tingkat  permukaan.  Novel  populer  tidak  menampilkan  permasalahan
kehidupan secara lebih intens, tidak berusaha meresapi hakikat kehidupan
7
. Sebab, jika demikian halnya, novel populer akan menjadi berat dan berubah
menjadi  novel  serius, dan boleh jadi akan ditinggal  oleh pembacanya. oleh karena  itu,  novel  populer  pada  umumnya  bersifat  artifisial,  hanya  bersifat
sementara,  cepat  ketinggalan  zaman,  dan  tidak  memaksa  orang  untuk membacanya  sekali  lagi.  Novel  semacam  itu  biasanya  cepat  dilupakan
5
Atar Semi, Anatomi Sastra, Bandung: Angkasa Raya, 2011, h. 32.
6
Siswanto, op. cit., h. 141.
7
Nurgiantoro, op. cit., h. 21.