Tema Unsur Intrinsik Novel Pulang Karya Leila S. Chudori

berubah. Selain karena kehidupannya yang diceritakan secara lengkap, Dimas juga menjadi tokoh utama dilihat dari penyampaian tema cerita yang tergambar dalam setiap tahapan yang dilaluinya. Dimas berbeda dengan ketiga sahabatnya. Walaupun sama-sama dari Indonesia, terasingkan jauh dari negerinya, namun dia tetap setia pada tanah kelahirannya. Meskipun dia berkelana ke benua lain, beradaptasi kemudian membangun keluarga di sana, tetapi ruhnya tetap pada tanah tempat dia lahir dan dibesarkan, Indonesia. Dia selalu ingin kembali ke tanah air, bukan kepada keluarga yang dibentuknya di benua yang dia tempati sekarang. Dimas adalah burung camar yang senantiasa ingin kembali ke tanah kelahirannya; bukan kepada keluarga yang dibentuknya di benua sekarang. 4 Dari kutipan di atas terlihat bahwa Dimas begitu mencintai tanah airnya. Dimas seperti burung camar yang terbang berkelana dari satu negeri ke negeri yang lain untuk tetap bertahan hidup jauh dari tempat tinggalnya, namun tempat yang dia kunjungi hanya sebagai tempat persinggahan sementara bukan untuk menetap, baik dimas ataupun burung camar selalu punya keinginan untuk kembali ke tempat mereka berasal. Menurut Dimas, Indonesia adalah rumahnya, tempat di mana dia ingin pulang dan bisa menghabiskan hari tua serta menutup mana walaupun setiap tahunnya dia selalu merasakan kecewa karena permohonan visanya agar bisa masuk ke Indonesia selalu ditolak. Selama sang Jendral masih berkuasa di tanah airnya, orang-orang seperti Dimas dan ketiga sahabatnya harus rela menelan pil pahit karena tetap tidak bisa pulang ke negerinya sendiri. Tapi puluhan tahun berlalu dan Sang Jendral semakin kuat dan semakin ditakuti. Mungkin gaya pemerintahan Indonesia tidak sama dengan gaya para jendral di negara-negara Amerika Latin. Tapi Sang Jendral masih mencengkeram takhtanya dengan kuat. 5 4 Ibid., h. 205. 5 Ibid., h. 204. Dari kutipan di halaman sebelumnya terlihat bahwa Dimas masih harus bersabar menanti saatnya pulang ke tanah air sampai pemerintahan yang dipimpin sang Jendral berakhir. Walaupun seperti itu, Dimas merupakan salah satu tokoh yang tetap pada pemikirannya, yakni ia akan kembali ke Indonesia, tempat yang sangat ia kenali baunya. Seperti kutipan di bawah ini, “Ayah tahu, dia ditolak oleh pemerintah Indonesia, tetapi dia tidak ditolak oleh negerinya. Dia tidak ditolak oleh tanah airnya. Itulah sebabnya dia meletakan sekilo cengkih ke dalam stoples besar pertama dan beberapa genggam bubuk kunyit di stoples kedua di ruang tamu hanya untuk merasakan aroma Indonesia.” 6 Kutipan di atas merupakan pemahaman Lintang Utara tentang sikap Dimas yang akhirnya mengetahui mengapa ayahnya selalu menyimpan hal-hal yang berhubungan dengan Indonesia seperti; stoples kunyit dan cengkih serta wayang kulit Bima dan Ekalaya. Dimas melakukan itu hanya untuk merasakan aroma Indonesia. Selain kutipan tersebut, ada kutipan lain yang menggambarkan keteguhan Dimas yang tetap percaya bahwa suatu saat nanti dia bisa pulang ke Indonesia. “Lintang sayang, Memang ada ironi bahwa setelah Orde Baru jatuh, saat ada kemungkinan besar bagi kami untuk pulang ke Indonesia, Ayah tampaknya akan pulang dalam keranda atau peti mati? Entahnlah. Tapi tidak mengapa. Bukankah sudah kukatidakan, aku ingin pulang ke rumahku di Karet? Jangan pilih pemakaman mewah Pere Lachaise di Paris, jangan pula memilih pemakaman Tanah Kusir atau Jeruk Purut. Pilihlah tanah Karet. Itu tanah yang Ayah kenal baunya, teksturnya, yang nanti akan mudah menjadi satu dengan tubuhku.” 7 6 Ibid., h. 196. 7 Ibid., h. 444. Dari kutipan di atas Dimas konsisten pada pemikirannya bahwa dia akan tetap bisa pulang. Bila dia meninggal pun, dia tetap meminta untuk dikuburkan di tanah airnya, tanah yang tidak pernah menolaknya.

b. Nugroho Dewantoro

Nugraha Dewantoro merupakan seorang pria kelahiran Yogyakarta yang memiliki kumis seperti artis Clark Gable dan bersuara sumbang. Ia pernah mempelajari tentang sinologi 8 , namun tidak lulus dan memilih bekerja di kantor Berita Nusantara. Di antara kami berlima hanya Mas Nug yang gemar menyanyi dan bersiul, tapi justru suara dia yang paling sember dan tak beraturan. 9 Mas Nug sempat belajar sinologi seusai menyelesaikan sekolah menengah tinggi. Tapi pendidikan ini tak diselesaikannya. 10 Ia memiliki keahlian memasak seperti Dimas. Berbeda dengan Dimas yang menyembah ritual dalam memasak, ia lebih mementingkan efektivitas dan rasa puas sehingga ia dapat menggantikan bumbu sate atau gado-gado dengan selai kacang, Ada perbedaan antara masakan Om Nug dan Ayah. Om Nug adalah seorang koki modern yang baru mempelajari kehebatan bumbu Indonesia setelah semua memutuskan untuk mendirikan koperasi restoran Indonesia. Dia mementingkan efektivitas dan rasa puas. 11 Perihal masalah efektivitas dan rasa puas, Nugroho menerapkannya pula dalam kehidupan percintaan. Setelah tertahan di Peking, ia memutuskan singgah ke Swiss dan memiliki hubungan dengan seorang wanita bersuami hanya karena nama wanita tersebut memiliki kesamaan simbol dengan istrinya di Indonesia. Nugroho Dewanto, lelaki Yogyakarta yang selalu menekankan untuk berbahasa Indonesia daripada bahasa Jawa, sebetulnya sangat sentimentil. Bahkan aku curiga, meski dia sering berlaga seperti 8 Ilmu pengetahuan yang mempelajari seputar bahasa dan kebudayaan Tiongkok. 9 Leila S. Chudori, op. cit., h. 92. 10 Ibid., h. 60. 11 Ibid., h. 139.