Segara Alam Tokoh dan Penokohan

Cerita tersebut digambarkan dengan menggunakan sudut pandang Hananto sendiri dalam bagian “Prolog: Jalan Sabang, Jakarta, April 1968”. Aku membayangkan suasana sepanjang jalan Sabang, suara bemo yang cerewet, opelet yang bergerak dengan malas, derit becak dan kelenengan sepeda yang simpang-siur menyebrang, serta penjual roti yang menyerukan dagangannya. 31 Kemudian “Paris, Mei 1968” merupakan pengenalan tokoh sentral dari Pulang, Dimas Suryo yang tertahan di Paris dan bertemu dengan seorang mahasiswa Sorbone, Vivienne Deveraux. Kemudian keduanya pun menjalin hubungan. Pengenalan berikutnya digambarkan pada bagian “Hananto Prawiro”. Pada bagian ini dijelaskan asal usul terdamparnya Dimas dan ketiga temannya di Paris. Cerita diliputi oleh kegiatan ruang redaksi Kantor Berita Nusantara dan perselisihan ideologi yang saling bersebe rangan antara kubu “kiri” dan kubu M. Natsir. 2 Tahap generating circumstances Tahap ini merupakan tahap awal munculnya konflik. Konflik itu sendiri akan berkembang dan dikembangkan menjadi konflik-konflik pada tahap berikutnya. Tahap awal munculnya konflik dapat dilihat pada bagian “Surti Anandari”, “Paris, April 1998”, “Narayana Lafebvre”, “L’irreparable”, “Sebuah Diorama”, “Bimo Nugroho”, “Keluarga Aji Suryo”. Pada bagian itu dijelaskan perjalanan hidup Dimas dan Risjaf dalam menjalani rasa cinta yang masing-masing kepada Surti dan Rukmini pada saat menjadi mahasiswa. Namun, kisah cinta mereka tidak berjalan mulus karena terhalang oleh Hananto dan Nugroho. B agian “Paris, April 1998” merupakan awal perjalanan Lintang untuk menggarap tugas akhirnya di Indonesia sebagai mahasiswa yang membuat film dokumenter tentang kisah para korban yang terlibat langsung atau tidak pasca kejadian 30 September 1965. 31 Ibid., h. 2. “Narayana Lafebvre” merupakan bagian yang mengisahkan kerinduan Lintang akan masa kecil yang memiliki keluarga pernuh kehangatan. Pada bagian ini diceritakan pula awal jalan masuk Lintang mengenal Indonesia selain dari cerita Ayah dan ketiga teman eksilnya. Bagian selanjutnya merupakan “L’irreparable”. Pada bagian ini dikisahkan Lintang mengenalkan Narayana kepada Dimas. Dimas memandang sebelah mata pada Nara karena dia termasuk kalangan orang berada. Hal itu merupakan pemicu renggangnya hubungan antara Dimas dan Lintang. Pertemuan pertama kali antara Lintang dan Segara Alam, anak dari Hananto Prawiro dan Surti Anandari, adalah langkah awal Lintang