Jakarta, Tjahaja Foto, Jalan Sabang
Kantor Berita Nusantara. Pada tahun itu juga mereka bertemu dengan Surti, Ningsih, dan Rukmini.
Jakarta, Desember 1964
46
Pada 1964 keadaan Indonesia mulai memanas oleh organisasi- organisasi yang berbau kiri, seperti Lekra dan PKI, dengan mereka yang
anti dengan hal-hal yang berbau kiri. Gejolak politik tahun 1965 membuat Dimas terpisah dengan
keluarga karena harus menggantikan Hananto menghadiri konferensi wartawan di Santiago, Cile. Pada saat itu Jakarta sudah mulai memanas
oleh pertikaian antarkalangan elite militer. Saat menghadiri konferensi di Santiago, meletuslah peristiwa 30 September 1965 di Jakarta. Sejak saat
itu Dimas tidak bisa kembali ke Indonesia. Bulan September 1965, Mas Nugroho dan aku adalah dua dari
banyak wartawan yang dundang menghadiri konfrensi International Organization of Journalists di Santiago, Cile.
47
Saat G30S meletus, keadaan negara kacau. Banyak pemberontakan terjadi dan keadaan menjadi tidak aman. Banyak di antara mereka yang
ditangkap dan dibunuh karena terlibat atau dianggap sebagai simpatisan PKI.
Hari ini tanggal 6 April 1968
48
6 April 1968 adalah hari di mana Hananto Prawiro tertangkap oleh tentara. Dia tertangkap di Tjahaja Foto di pojok Jalan Sabang. Hananto
masuk ke dalam daftar orang yang paling diburu karena keaktifannya di dalam organisasi yang berbau kiri. Penangkapan itu membuat Dimas
semakin sulit kembali ke Indonesia karena tentu dia juga masuk ke dalam daftar orang-orang seperti Hanato.
46
Ibid., h. 28.
47
Ibid., h. 67.
48
Ibid., h. 4.
Jakarta, 18 Juni 1970
49
Dimas mendapat surat dari Kenanga Prawiro, yang mengabarkan bahwa Ayahnya telah dieksekusi mati.
Pada subbab novel Pulang terakhir tertulis Mei 1998. Bagian ini merupakan reformasi besar-besaran mahasiswa yang menuntut Presiden
Soeharto turun. Tahun itu bisa disebut sebagai detik-detik runtuhnya Orde Baru. Bila Orde Baru runtuh artinya Dimas dan eksil politik lainnya bisa
kembali pulang ke Indonesia.
2 Paris 1968
Revolusi Mei 1968 tiba-tiba seperti tidak lagi tersisa. Prancis kembali menjadi negara yang flamboyan meski tetap santun dan
teratur.
50
Saat revolusi Mei 1968 di Paris, Dimas bertemu dengan Vivienne, mahasiswa yang ikut demonstrasi melawan pemerintah Prancis. Di Prancis
pada tahun 1968 sedang terjadi Gerakan Mei 1968, yaitu serangkaian gerakan mahasiswa dari berbagai Universitas di Paris, seperti Universitas
Sorbone dan University of Paris di Naterre. Pada saat yang sama, Dimas mendapat kabar dari Jakarta bahwa Hananto Prawiro ditangkap tentara.
Jakarta, Agustus 1968 Mas Dimas,
Mas Hananto terjaring oleh empat orang intel bulan April lalu.
51
Demonstrasi yang dilakukan tidak hanya oleh mahasiswa, tetapi juga oleh sekelompok penyair dan musisi ini mengadakan pertemuan di
University of Paris di Naterre. Mereka mendiskusikan diskriminasi kelas di Prancis dan juga mempersoalkan anggaran universitas. Manajemen
universitas memanggil polisi dan mengepung kampus. Pada peristiwa yang kemudian disebut dengan gerakan 22 Maret ini, kampus ditutup sementara
49
Ibid., h. 246.
50
Ibid., h. 15.
51
Ibid., h. 19.