Latar Sosial Kampus Trisakti, Jakarta
Kutipan tersebut menjelaskan peran Aji Suryo dan Retno dalam membantu keluarga Hananto pasca Hananto dieksekusi mati.
Om Aji segera terbang ke samping kami seperti seekor induk burung elang yang memeluk anak-anaknya dengan sepasang sayap
yang luas.
59
Pada kutipan kedua, tergambarkan kesigapan dan peran Aji dalam membantu keluarga Hananto disamakan seperti induk burung elang yang
melindungi anaknya. “Wajahmu seperti kepiting rebus”
60
Kutipan di atas menjelaskan wajah lintang yang memerah karena panas.
c Majas Personifikasi
Personifikasi adalah
semacam gaya
bahasa kiasan
yang menggambarkan benda-benda mati atau barang-barang yang tidak
bernyawa seolah-olah memiliki sifat-sifat kemanusiaan. Dalam novel Pulang juga ditemukan beberapa majas personifikasi.
Tetapi bunyi dan aroma kue putu itu selalu berhasil mengetuk pintu dan jendela.
61
Leila mengumpamakan bunyi dan aroma kue putu mendobrak pintu dan jendela, padahal bunyi dan aroma kue putu adalah benda mati. Sedang
mendobrak adalah kegiatan makhluk hidup seperti yang sering dilakukan manusia. Makna yang hendak disampaikan lewat majas tersebut adalah
kondisi di malam hari dengan segala aktivitas yang ada. Malam sudah turun tanpa gerutu dan tanpa siasat.
62
59
Ibid., h. 292.
60
Ibid., h. 368.
61
Ibid., h. 2.
62
Ibid., h. 1.
Pada kutipan di atas, Leila mengumpamakan malam turun seperti makhluk hidup. Gerutu dan siasat adalah sifat yang dimiliki makhluk
hidup seperti manusia. Maksud dari penggunaan majas ini dalam kalimat tersebut adalah kondisi di malam hari. Berdasarkan paparan gaya bahasa di
atas penulis menyimpulkan novel ini menggunaan gaya bahasa didominasi oleh perumpamaan dalam mengungkapkan sebuah keadaan dan kehidupan.
Perumpamaan yang digunakan dapat berupa perbandingan manusia dengan sesuatu hal, penggambaran benda yang memiliki sifat seperti
manusia.