Pembelajaran Sastra di Sekolah

Sehubungan dengan pembinaan watak, pengajaran sastra hendaknya dapat memberikan bantuan dalam usaha mengembangkan berbagai kualitas kepribadian siswa yang antara lain meliputi, ketekunan, kepandaian, pengimajian, dan penciptaan. Sastra, seperti yang kita ketahui, sanggup memuat berbagai medan pengalaman yang sangat luas. 58

D. Penelitian Relevan

Penelitian mengenai novel Pulang pernah dilakukan oleh Uky Mareta Yudistyanto 2013 dalam tesisnya yang berjudul Pendekatan Sosiologi Sastra, Resepsi Sastra Dan Nilai Pendidikan Dalam Novel Pulang Karya Leila S. Chudori. Merupakan tesis di Universitas Sebelas Maret. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh beberapa kesimpulan. Pertama, analisis kajian tentang latar sosiologis karya sastra novel Pulang, yaitu: a ketidak adilan sosial yang meliputi stereotipe sosial dan pelanggaran HAM; b penyimpangan norma dalam masyarakat yang meliputi seks bebas, perselingkuhan, pengonsumsian minuman keras, tindak anarki dalam demonstrasi, pelecehan sesksual; c birokrasi yang meliputi pemerintah yang otoriter dan marginalisasi masyarakat; 2 analisis kajian tentang resepsi pembaca yang terdiri dari para pembaca ahli dan pembaca umum biasa; 3 analisis kajian tentang nilai pendidikan, yaitu: a nilai pendidikan akademis; b nilai pendidikan politik; c nilai pendidikan sosial yang meliputi rasa cinta tanah air dan rasa solidaritas yang tinggi, yaitu rasa empati, rasa saling menjaga, dan rasa senasib sepenanggungan. 59 Penelitian novel Pulang juga pernah dilakukan oleh Eko Sulistyo dalam penelitiannya yang berjudul Novel Pulang Karya Leila S. Chudori: Ananlisis Struktur Plot Robert Stanton. Merupakan skripsi di Universitas Gajah Mada. Dari hasil analisis dapat disimpulkan plot pulang bersifat rekat dan plausible. Rekat dan plausible berfungsi untuk membuat pulang seperti 58 B. Rahmanto, Metode Pengajaran Sastra, Yogyakarta: Kanisius, 1988 h. 24. 59 Uky Mareta Yudistyanto, Pendekatan Sosiologi Sastra, Resepsi Sastra Dan Nilai Pendidikan Dalam Novel Pulang Karya Leila S. Chudori, http:eprints.uns.ac.idideprint12182 , diakses pada tanggal 12 Januari 2015 pukul 09:30. kenyataan, untuk menguatkan temanya, Pulang menggunakan ironi dramatis ironi plot. 60 Penelitian novel Pulang juga pernah dikaji oleh Aditya Doni Pradipta 2014 dalam skripsinya yang berjudul Konflik Politik Dalam Vovel Pulang Karya Leila Salikha Chudori: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA. Merupakan skripsi di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh beberapa kesimpulan. Berdasarkan tinjauan sosiologi sastra, konflik politik dalam novel Pulang dibagi menjadi dua, yaitu senjata-senjata pertempuran dan strategi politik. Senjata-senjata pertempuran yang terdapat dalam novel Pulang karya Leila S. Chudori ada empat bentuk, yaitu a kekerasan fisik, b kekayaan, c organisasi, d media informasi. Srategi politik yang terdapat dalam novel Pulang karya Leila S. Chudori ada lima bentuk, yaitu a perjuangan terbuka, b perjuangan tersembunyi, c pergolakan di dalam renzim, d perjuangan untuk mengontrol renzim, e kamuflase. 61 60 Eko Sulistyo, Novel Pulang Karya Leila S. Chudori: Ananlisis Strukture Plot Robert Stanton, http:etd.ugm.ac.idindex.php?mod=penelitian_detailsub=PenelitianDetailact= viewtyp=htmlbuku_id=72485obyek_id=4 , diakses pada tanggal 12 Januari 2015 pukul 09.00. 61 Aditya Doni Pradipta, Konflik Politik Dalam Novel Pulang Karya Leila Salikha Chudori: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA, http:eprints.ums.ac.id29964 , diakses pada tanggal 28 Maret 2015 pukul 14:08. 32 BAB III BIOGRAFI PENGARANG, SINOPSIS DAN PEMIKIRAN

A. Biografi Pengarang

Leila Salikha Chudori lahir di Jakarta, 12 Desember 1962. Leila bisa dibilang pengarang yang jempolan. Usia merambah, kreativitas bertambah. Masa kanak-kanak, Leila menjadi pengarang cerita anak-anak, di tingkat akhir SMPnya, Leila telah berhasil menulis cerpen sekitar 50-an serta 11 novelette. Tersebar di majalah-majalah Kuncung, Gadis, Hai, Dewi dan yang lain. Tema yang dipilih Leila kecuali cerita anak-anak, juga kisah-kisah remaja. Berdasar imajinasi. Tetapi dalam setiap cerpen pasti terselip pengalaman yang pernah dihayatinya, dan ini menurut Leila, mampu menghidupkan isi cerpennya. Cerpen yang pernah ditulisnya, yang jadi favoritnya adalah Musik Dan Aku yang dimuat dalam Hai. 1 Bakatnya dalam menulis memang sudah ada sejak masih kecil. Kumpulan cerpennya Malam Terakhir yang juga diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman Die Letzie Nacht Horlemman Verlag. Sejak kecil leila sudah biasa berkumpul dengan pengarang terkenal seperti, Yudistira Marssadi, Arswendo Atmowiloto atau Danarto. Leila memang bukan pengarang yang pantang mundur, terutama untuk bidang tulis menulis yang diyakininya sebagai pilihan hidup dan karir, karena itu dia memilih menjadi wartawan. Kerja sebagai wartawan memang sangat menyita waktu dan meletihkan, sehingga ia tidak sempat lagi menulis cerita fiksi. Leila sempat mewawancarai tokoh-tokoh terkenal yang tidak mungkin ia jumpai saat dia hanya sekerdar menjadi penulis fiksi. Meski diakui karirnya sebagai pengarang cukup cemerlang. Jauh sebelum Leila berkecimpung di bidang jurnalistik, Leila sudah sering mempublikasi karangannya di berbagai media cetak bergengsi di Indonesia seperti Horison, Mantra, dan media berbahasa Inggris Solidarity Filipina, Managerie Indonesia, dan Tenggara 1 Anonim, Leila S. Chudori Ingin Menggenggam Dunia, Majalah Dewi, Senin, 15 Mei 1979, h. 38. Malaysia. Cerpennya pernah dibahas oleh kritikus sastra Tinneke Hellwig dalam “Leila S. Chudori and Women in Contemporary Fiction Writing” yang dimuat di Tenggara terbiran Malaysia. Namanya juga tercantum dalam salah satu sastrawan Indonesia dalam kamus sastra Dictionnaire des Creatrices yang diterbitkan Editions des Femmes, Prancis yang disusun oleh Jacqueline Camus, sebuah kamus sastra yang berisikan data dan profil perempuan yang berkecimpung didunia seni. 2 Perempuan kutu buku ini juga sudah menerbitkan sejumlah buku. Semuanya fiksi, Leila memang jarang menulis artikel. Semasa kuliah ia mengaku cukup serius dalam belajar, giat membaca buku-buku teks, sehingga tidak punya waktu untuk menulis, jika sedang pulang ke Indonesia Leila baru bisa mengarang. Leila sangat tidak percaya pada bakat, bagi dia kata bakat mengandung misteri. “Manusia ditentuksn oleh faktor eksternal dan internal. Kita harus menguji diri kita, punya jiwa seni atau tidak.” Katanya. Bagi Leila seorang pegarang memiliki kepekaan menangkap fenomena dalam dirinya yang kemudian diekspresikan lewat kertas. Kekaguman Leila pada ayahnya Mohammad Chudori yang merupakan seorang wartawan Kantor Berita Antara, tidak mampu disembunyikannya. Nama Leila S. Chudori tercantum dalam daftar keanggotaan Dewan Kesenian Jakarta DKJ Periode 1993-1996, ia menegaskan bahwa sudah sejak lama ia menolak untuk duduk dalam keanggotaan itu. Selain bekerja sehari-hari sebagai wartawan senior Tempo, bersama dengan Bambang Bujono, Leila juga menjadi editor buku Bahasa Kumpulan tulisan majalah Tempo Pusat Data Analisa Tempo, 2008. Leila juga aktif menulis skenario drama televisi. Drama TV berjudul Dunia Tanpa Koma Produksi SinemArt, sutradara Maruli Ara yang menampilkan Dian Sastrowardoyo dan Tora Sudiro ditayangkan di 2 Anonim, Seniman Sastra, http:www.tamanismailmarzuki.co.idtokohleila.html , diakses pada 05 September 2014.