Teknik Pelukisan Latar Analisis Tokoh Lintang dalam Novel Pulang karya Leila S. Chudori

ibunya, kecuali rambutnya yang hitam dan ikal adalah rambut keluarga Suryo. 100 Kutipan di atas adalah penggambaran fisik Lintang saat dia kecil. Dia memiliki perpaduan indo yang cukup sempurna dari perkawinan campur Indonesia dan Prancis. Paras cantik keturunan Indo dan rambut ikal dan hitam perwujudan ayahnya yang keturunan Indonesia. Kutipan berikut juga menggambarkan fisiknya. Dimas memperhatikan wajah puterinya. Wajah yang begitu Indonesia sekaligus begitu Prancis. Hidungnya yang mancung lancip tidak terlalu mendominasi wajahnya yang mungil. Kulit yang putih, tapi bukan putih ras kaukasian yang sering mengundang bintik cokelat. Kulit Lintang putih seperti susu. Putih, segar, tapi sekaligus menghangatkan. Mungkin itu hasil percampuran kulit Dimas yang berwarna cokelat berkilat dan Vivienne yang putih, yang lantas menghasilkan warna susu. 101 Kutipan tersebut menggambarkan fisik Lintang saat dewasa yang dideskripsikan oleh Dimas. Dia tumbuh menjadi perempuan Indo yang memesona. Paras cantik dan tubuh sempurna dengan warna rambut hitam serta mata coklat. Lintang duduk di hadapanku. Seorang gadis yang hampir setinggi tubuhku, berkulit putih susu, bermata coklat tajam, dan berkuliah di Universitas Sorbonne. Puteri Dimas Suryo, seorang eksil politik yang paling dicari yang sebetulnya tidak jelas afiliansi politiknya, yang menikah dengan...aku lupa nama ibunya. Orang Prancislah pokoknya. 102 Kutipan di atas adalah penilaian Alam tentang Lintang. Berdasarkan penjabaran teknik-teknik tersebut dapat disimpulkan, ada delapan aspek yang menjadi bagian dalam teknik dramatik, yaitu teknik cakapan, tingkah laku, pikiran dan perasaan, reaksi tokoh, reaksi tokoh lain, pelukisan latar, dan teknik pelukisan fisik tokoh. Dengan menggunakan kedelapan teknik tersebut, sifat Lintang tergambar jelas 100 Ibid., h. 85. 101 Ibid., h. 231-232. 102 Ibid., h. 300-301. dalam novel bahwa lintang mengalami krisis identitas, sifat yang dimiliki perempuan indo pada umumnya. Dari beberapa kutipan tersebut, tergambar pula fisik Lintang sebagai perempuan Indo yang cantik memesona sejak kecil. Ia selalu memesona setiap orang yang ditemuinya. Selain itu, Lintang juga memiliki sifat yang berkemauan keras, berani, peduli terhadap situasi politik, dan tidak mudah putus asa. Sifat yang dimiliki perempuan Indo pada umumnya.

C. Implikasi Terhadap Pembelajaran Sastra di SMA

Seperti yang sudah dibahas pada bab sebelumnya, kehadiran materi sastra dalam pelajaran dapat membantu pengajaran kebahasaan karena sastra dapat meningkatkan keterampilan dalam berbahasa. Pada saat mempelajari sastra tentunya akan dipelajari pula aspek kebahasaan lainnya, seperti menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dengan demikian, sastra dapat meningkatkan pengetahuan budaya, memperluas wawasan hidup, pengetahuan-pengetahuan lain, serta mengembangkan kepribadian. Dalam hal pengajaran sastra, khususnya mengenai novel, sastra dapat meningkatkan kemampuan membaca peserta didik. Khususnya dalam novel sastra, peserta didik dapat memperkaya pengetahuan dan wawasannya melalui kegiatan membaca karena bacaan sastra membahas permasalahan kemanusiaan serta kehidupan. Pembelajaran sastra tentang analisis novel dapat diterapkan oleh guru untuk membangun kreativitas siswa dalam mengapresiasi karya sastra. Salah satu kelebihan novel sebagai bahan pembelajaran sastra adalah karya tersebut cukup mudah dipahami siswa sesuai dengan tingkat kemampuannya masing-masing. Namun karena tingkat kemampuan setiap individu berbeda, guru dituntut luwes dan menggunakan strategi kerja kelompok dengan baik seperti yang tertuang dalam Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dalam Pasal 1, bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Analisis tokoh Lintang yang menjadi kajian ini dapat diimplikasikan dalam pembelajaran sastra di sekolah. Novel ini berintikan aspek sosial, pengetahuan, serta sejarah yang berfungsi untuk memahami struktur dan kaidah dalam novel, baik lisan maupun tulisan. Kaitannya dengan novel Pulang karya Leila S. Chudori ini, pendidik dapat memberikan rujukan kepada peserta didik untuk membaca dan memahami tokoh Lintang di dalam novel. Kepribadian tokoh Lintang dapat direfleksikan dalam kehidupan peserta didik. Hal ini dikarenakan dalam analisis tersebut digambarkan bahwa Lintang adalah perempuan indo yang mempunyai dua tanah air, dalam dirinya dia memburu identitas, mempunyai keingintahuan yang cukup besar akan tanah airnya walaupun situasinya sangat sulit karena statusnya sebagai anak eksil politik dan situasi politik saat itu. Namun, guru dituntut kejeliannya untuk menjelaskan kepada peserta didik bahwa ada beberapa sifat yang dimiliki Lintang yang tak pantas ditiru, yaitu bertengkar dengan ayahnya hingga beberapa waktu tidak berbicara dan bertemu dengan ayahnya. Selain itu, dalam menganalisis novel peserta didik diharapkan mampu menganalisis dan menjelaskan bagaimana tokoh Lintang pada novel yang telah dibaca, yaitu dengan cara berpartisipasi langsung dalam menganalisis. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai perbedaan antara tokoh maupun teknik pelukisan tokoh dalam cerita. Dari hal ini peserta didik tidak hanya mengerti tentang kognitif saja yang berupa pengertian ataupun definisinya, tetapi juga mengerti bagaimana mempraktekkannya. Terdapat keterkaitan interdisipliner hubungan sastra dengan sejarah. Seperti dalam novel Pulang yang erat kaitannya dengan sejarah bangsa Indonesia khususnya yang terjadi di tahun 1965-1998. Hal ini tentunya berkaitan erat dalam pembelajaran sastra di SMA. Kaitannya