Surti Anandari Tokoh dan Penokohan

“Narayana Lafebvre” merupakan bagian yang mengisahkan kerinduan Lintang akan masa kecil yang memiliki keluarga pernuh kehangatan. Pada bagian ini diceritakan pula awal jalan masuk Lintang mengenal Indonesia selain dari cerita Ayah dan ketiga teman eksilnya. Bagian selanjutnya merupakan “L’irreparable”. Pada bagian ini dikisahkan Lintang mengenalkan Narayana kepada Dimas. Dimas memandang sebelah mata pada Nara karena dia termasuk kalangan orang berada. Hal itu merupakan pemicu renggangnya hubungan antara Dimas dan Lintang. Pertemuan pertama kali antara Lintang dan Segara Alam, anak dari Hananto Prawiro dan Surti Anandari, adalah langkah awal Lintang menggarap tugas akhirnya yang diceritakan pada bagian “Sebuah Diorama”. Kisah hidup keluarga yang ditinggalkan eksil diceritakan pada bagian “Bimo Nugroho” dan “keluarga Aji Suryo”. Kisah kehidupan keluarga yang selalu ditekan dan dianggap ikut berdosa untuk menanggung dosa turunan karena pilihan ideologi salah satu anggota keluarga mereka. 3 Tahap rising action Pada tahap peningkatan konflik ini, konflik yang telah dimunculkan pada tahap sebelumnya semakin berkembang. Tahap peningkatan konflik pada novel ini terdapat pada bagian “Terre D’ Asile”, “Ekalaya”, “Surat- surat Berdarah” dan “Potret yang Muram”. “Terre D’ Asile” Di Santiago, di tengah konfrensi itu, kami mendengar dari ketua panitia Jose Ximenez tentang meletusnya peristiwa 30 September. 32 Kutipan di atas menceritakan kepanikan Dimas dan kawan-kawan yang sedang ditugaskan ke luar negeri dan tidak bisa kembali ke Indonesia. Suasana Indonesia memanas karena beredar kabar pembunuhan 32 Ibid., h. 69. para jenderal yang dituduh PKI. Dikisahkan pula tentang perjalanan mereka sebelum menetap dan berjuang hidup di Paris, Prancis. “Ekalaya” Ayah adalah seorang Ekalaya. Dia ditolak tapi dia akan bertahan meski setiap langkahnya penuh jejak darah dan luka. 33 “Ekalaya” adalah bagian yang menceritakan tentang tokoh kisah wayang kegemaran Dimas karena memiliki kesamaan nasib, yaitu penolakan dari yang diharapkan dapat menerima. “Surat-surat Berdarah” mengisahkan ketegangan di Indonesia melalui surat-surat yang dikirim oleh Aji, Surti, Kenanga, dan Amir untuk Dimas. Pada bagian “Potret yang Muram” menjelaskan bahwa Lintang menambatkan hatinya pada Alam, serta kisah Surti bertahan hidup setelah pemburuan Hananto oleh pemerintah yang tak kunjung menuai hasil. 4 Tahap climax Pada tahap klimaks, konflik dan pertentangan yang terjadi mencapai titik intensitas puncak. Tahap klimaks yang terdapat pada Pulang terdapat pada bagian “Vivienne Deveraux” dan “Mei 1998”. Pada saat itulah aku tahu: aku tak pernah dan tak akan bisa memiliki Dimas sepenuhnya. Saat itu pula aku tahu mengapa dia selalu ingin pulang ke tempat yang begitu cintai. 34 Pada kutipan di atas menjelaskan penyebab perceraian pernikahan Dimas dan Vivienne yang didasari oleh rasa cinta Dimas terhadap Surti yang tak kunjung hilang. Hal itulah yang mengakibatkan Dimas selalu mengikat diri dengan segala simbol yang tertuju pada Surti dan memaksa Dimas untuk terus mengingat wanita itu dan segala yang ada di Indonesia. “Mei 1998” Kami tiba di Kampus Trisakti sekitar pukul 10 lewat beberapa menit. 35 33 Ibid., h. 197. 34 Ibid., h. 216. 35 Ibid., h. 414