Teknik Pikiran dan Perasaan
semua khazanah sastra Indonesia yang luas itu akan tercakup dalam pengajaran sastra yang waktunya terbatas. Namun, bagaimanapun akan
lebih baik mengajarkan sastra sebagai sebuah kepaduan dibanding mengajarkannya secara centang-perenang.
56
Jika pengajaran sastra dilakukan dengan cara yang tepat, maka pengajaran sastra dapat
memberikan sumbangan yang besar untuk memecahkan masalah-masalah nyata yang cukup sulit untuk dipecahkan di dalam masyarakat. Masalah
yang kita hadapi sekarang adalah menentukan bagaimana pengajaran sastra dapat memberikan sumbangan yang maksimal untuk pendidikan secara
utuh. Pengajaran sastra dapat membantu pendidikan secara utuh apabila cakupannya meliputi empat manfaat, yaitu:
57
1 Membantu Keterampilan Berbahasa
Seperti kita ketahui ada empat keterampilan berbahasa: meyimak, wicara, membaca, menulis. Mengikutsertakan pengajaran satra dalam
kurikulum berarti akan membantu siswa berlatih keterampilan membaca, dan mungkin ditambah sedikit keterampilan menyimak, wicara, dan menulis
yang masing-masing erat hubungannya.
2 Meningkatkan Pengetahuan Budaya
Sastra berkaitan erat dengan semua aspek manusia dan alam dengan keseluruhannya. Setiap karya sastra selalu menghadirkan “sesuatu” dan
kerap menyajikan banyak hal yang apabila dihayati benar-benar akan semakin menambah pengetahuan orang yang menghayatinya. Apabila kita
dpat merangsang siswa-siswa untuk memahami fakta-fakta dalam karya sastra, lama-kelamaan siswa itu akan sampai pada realisasi bahwa fakta-
fakta itu sendiri tidak lebih penting dibanding dengan keterkaitannya satu- sama lain sehingga dapat saling menopang dan memperjelas apa yang ingin
disampaikan lewat karya sastra itu. Suatu bentuk pengetahuan khusus yang harus selalu dipupuk dalam masyarakat adalah pengetahuan tentang budaya
yang dimilikinya.
56
Agus R. Sarjono, Sastra Dalam Empat Orba, Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 2001, h. 227.
57
B. Rahmanto, Metode Pengajaran Sastra, Yogyakarta: Kanisius, 1988, h. 16.
Setiap sistem pendidikan kiranya perlu disertai usaha untuk menanamkan wawasan pemahaman budaya bagi setiap anak didik.
Pemahaman budaya dapat menumbuhkan rasa bangga, rasa percaya diri dan rasa ikut memiliki.
3 Mengembangkan Cipta dan Rasa
Setiap guru hendaknya selalu menyadari bahwa setiap siswa adalah seorang individu dengan keperibadian yang khas, kemampuan, masalah dan
kadar perkembangannya masing-masing yang khusus. Oleh karena itu penting
sekali kiranya
memandang pengajaran
sebagai proses
pengembangan individu secara keseluruhan. Dalam hal pengajaran sastra, kecakapan yang perlu dikembangkan adalah kecakapan yang bersifat indra,
yang bersifat penalaran, yang bersifat afektif dan bersifat sosial, serta dapat ditambahkan lagi yang bersifat religius. Karya sastra, sebenarnya dapat
memberikan peluang-peluang untuk mengembangkan kecakapan-kecakapan semacam itu. Oleh karenanya, dapatlah ditegaska, pengajaran sastra yang
dilakukan dengan benar, akan dapat menyediakan kesempatan untuk mengembangkan kecakapan-kecakapan tersebut lebih dari apa yang
disediakan oleh mata pelajaran yang lain, sehingga pengajaran sastra tersebut dapat lebih mendekati arah dan tujuan pengajaran dalam arti yang
sesungguhnya.
4 Menunjang Pembentukan Watak
Pengajaran sastra hendaknya mampu membina perasaan yang lebih tajam.
Dibanding pelajaran-pelajaran
lainnya, sastra
mempunyai kemungkinan lebih banyak untuk mengantar kita mengenal seluruh
rangkaian kemungkinan hidup manusia seperti: kebahagiaan. Kebebasan, kesetiaan,
kebanggaan diri
sampai pada
kelemahan, kekalahan,
keputusasaan, kebencian, perceraian dan kematian. Seseorang yang telah banyak mendalami berbagai karya sastra biasanya mempunyai perasaan
yang lebih peka untuk menunjuk hal mana yang bernilai dan mana yang tak bernilai.