Routines Level, pengaruh dari organisasi media Organizational Level, pengaruh dari luar media Outside Media Level, dan yang terakhir adalah
pengaruh ideologi Ideology Level.
15
Gambar 2.1 Skema
“Hierarchy of Influence” Shoemaker dan Reese
16
Antara satu faktor pengaruh dengan faktor pengaruh yang lain tentunya memiliki keteriktan yang tak dapat dikesampingkan. Pada level
organisasi kepemikikan media misalnya, walupun terlihat dominan tetapi pengaruh pada level ideologi tanpa disadari mampu memaksa dan
bergerak di luar kesadaran organisasi media.
15
Werner J. Severin dan James W. Tankard, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode dan Terapan di Dalam Media Massa Jakarta:Kencana, 2007, h. 226.
16
Werner J. Severin dan James W. Tankard, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode dan Terapan di Dalam Media Massa, h.226
1. Level Individual - Tingkat Pengetahuan dan Pengalaman Penulis
Para pekerja komunikasi alias komunikator individu media seperti jurnalis, pembuat film, fotografer, dan periklanan dan
praktisi PR berada pada level ini. Karakteristik komunikator meliputi karakteristik individu seperti jenis kelamin, etnis, dan
orientasi seksual, latar belakang dan pengalaman seperti pendidikan, agama dan status sosial ekonomi tidak hanya
membentuk sikap, pribadi, nilai-nilai, dan keyakinan , tetapi juga mengarahkan
kepada latar
belakang dan
pengalaman profesionalnya. Peran etika profesional ini memiliki efek langsung
terhadap isi media massa, sedangkan sikap, nilai dan kepercayaan pribadi mempunyai efek tidak langsung karena bergantung kepada
kedudukan individu sendiri dalam organisasi media yang dapat memungkinkannya untuk mengesampingkan nilai profesional dan
atau rutinitas organisasi.
17
Faktor intrinsik seorang pekerja media berupa latar belakang, pengalaman, peran etika profesional, sikap serta kekuatan
komunikator inilah yang sangat bekaitan erat dengan pembentukan konten media massa yang akan dimunculkannya di tengah-tengah
khalayak. Walaupun pada akhirnya
Shoemaker dan Reese mengungkapkan bahwa level individu seiring waktu tidak terlalu
berpengaruh terhadap isi media, tapi setidaknya
seorang jurnalis
17
Pamela J. Shomaker dan Stephen D. Reene, Mediating The Message, Theories of Influence on Mass Media Content New York, USA: Longman Publishers, 1996, h. 61.
memiliki orientasi serta pengaruh nilai tertentu saat menciptakan konstruksi sosial.
2. Level Kerutinan Media – Standar Kegiatan
Setiap pekerjaan tentu memiliki praktik kerja berulang dan rutin yang harus dikerjakan sesuai standar atau prosedur yang telah
ditetapkan, tak terkecuali para pekerja media. Apa yang diterima oleh media masa dipengaruhi oleh praktek-praktek komunikasi
sehari-hari, termasuk deadline atau batas waktu dan kendala waktu lainnya, kebutuhan ruang dalm penerbitan, nilai berita standar
objektifitas, dan kepercayaan reporter pada sumber-sumber berita.
18
Rutinitas Media terbentuk oleh tiga unsur yang saling berkaitan yaitu sumber berita suppliers , organisasi media
processor , dan audiens consumers yang akhirnya membentuk pemberitaan pada sebuah media.
19
Sumber berita atau suppliers adalah sumber berita yang didapatkan oleh media untuk sebuah pemberitaan. Sumber berita
tersebut dapat berupa pidato, wawancara , laporan perusahaan , atau dengar pendapat pemerintah. Adapun sumber penting seperti
18
Pamela J. Shomaker dan Stephen D. Reene, Mediating The Message, Theories of Influence on Mass Media Content, h. 105.
19
Pamela J. Shomaker dan Stephen D. Reene, Mediating The Message, Theories of Influence on Mass Media Content, h. 104.
para informan yang secara khusus dihubungi oleh pihak media biasanya memiliki pengaruh besar pada konten media.
20
Media mengembangkan pola organisasi, kebiasaan, dan cara melakukan suatu kerja guna menemukan cara-cara efektif dalam
mengumpulkan dan mengevaluasi pesan-pesan informasi yang masuk. Rutinitas media dikembangkan sesuai kebutuhan sistem
dan dijadikan standar, dilembagakan serta dipahami oleh setiap pekerjanya.
21
Organisasi media atau processor ini bisa dikatakan sebagai redaksi sebuah media yang memang bertugas mengemas
pemberitaan dan selanjutnya dikirim kepada audiens. Konsumen sebuah berita di media yaitu bisa jadi pendengar,
pembaca atau penonton. Unsur audiens consumers turut berpengaruh pada level rutinitas media. Keuntungan materi
merupakan salah satu penyebab adanya kebutuhan serta ketergantungan media terhadap audiens. Hal ini memicu media
untuk selalu memperhatikan unsur audiens dalam pemilihan dan penyampaian berita pesan komunikasi, sehingga target audiens
mampu dijangkau sebanyak dan seluas mungkin.
20
Pamela J. Shomaker dan Stephen D. Reene, Mediating The Message, Theories of Influence on Mass Media Content, h. 122.
21
Pamela J. Shomaker dan Stephen D. Reene, Mediating The Message, Theories of Influence on Mass Media Content, h. 112.