Analisis Teks Berita “Revolusi Menyongsong Fajar Khilafah” –

mengisyaratkan bahwa kemenangan Islam atas revolusi ini akan semakin mendekat. Sedangkan argumentasi pembenar yang dibangun Tabloid Media Umat atas frame yang dibentuk adalah bagaimana para pejuang dengan yakinnya berjuang atas nama Islam dan tetap berpegang teguh pada untuk mendirikan Khilafah dapat dilihat lewat teks berikut ini: ―...gaung kembalinya khilafah sudah meluas di tengah masyarakat. Mereka pun tahu adanya hadits yang menyebut Syams —termasuk Suriah di dalamnya—sebagai tempat tegaknya khilafah. ‖ 45 Baris 163-169 Teks berita ini juga masih menekankan wacana perang ideologi antara ide-ide sosialis, kapitalis dan Islam dalam konflik Suriah. Keegoisan rezim Assad untuk terus melangsungkan pemerintahan diktatornya sudah jelas mengalami perlawanan senjata dari rakyat Suriah. Arahan perubahan yang ditawarkan oleh Barat juga mengalami kegagalan. Dengan penalaran tersebut Tabloid Media Umat ingin menonjolkan bahwa harapan sejati perubahan hanya ada di para pejuang Islam yang dengan keteguhan hati dan pikiran, mereka berusaha menjaga arah revolusi menuju kemenangan Islam yang hakiki. Hal ini dapat dilihat dari teks berita berikut: ―Cinta mereka kepada Islam dan keimanan mereka yang tak tergoyahkan kepada Allah SWT meninggalkan saya kepada kerinduan untuk ada di antara mereka karena mereka mengingatkan Anda kepada sahabat dan surga. 46 Baris 154-161 45 ―Revolusi Menyongsong Fajar Khilafah‖, Tabloid Media Umat edisi 96 46 ―Revolusi Menyongsong Fajar Khilafah‖, Tabloid Media Umat edisi 96 Untuk melihat bagaimana wacana yang terbangun dalam pemberitaan perang ideologi di konflik Suriah pada berita ini, digunakan perangkat framing framing devices dan perangkat penalaran reasoning devices. Tabel 4.7 Analisis Berita 6 “Revolusi Menyongsong Fajar Khilafah” – Edisi 96, 4-17 Januari 2013 Framing Devices Temuan Data Methapors 1. ...revolusi yang memakan waktu paling lama. b. 2-3 2. kota Aleppo sudah jatuh ke tangan pejuang Islam. b. 81 Catchphrases syariah secara kaffah dalam naungan khilafah b. 133 Exemplar Mereka menyepakati pembentukan negara Islam berdasarkan prinsip: 1 kedaulatan di tangan syara; 2 kekuasaan milik umat; 3 mengangkat satu khalifah hukumnya fardlu bagi seluruh kaum Muslimin; 4 Hanya khalifah yang berhak melakukan tabanni adopsi terhadap hukum-hukum syara. b. 129-138 Depiction 1. kelompok teroris b. 45 2. membantai rakyat b. 11-12 3. kebengisan rezim Assad b. 15 4. pemberontak b. 104-105 Visual Images Gambar yang ditampilkan ialah kumpulan para pejuang Islam muda dan tua yang berdiri dengan seragamnya, di barisan tengah terliha adanya senjata rudal yang mengarah keatas, bendera hitam bertuliskan syahadat, dan di barisan terdepan beberapa pejuang memegang kertas besar yang bertuliskan Al Khilafah dan Liwa Khilafah.

7. A

n a l i Reasoning Devices Temuan Data Roots Jatuhnya Aleppo, kota terbesar kedua di Suriah, menambah rentetan jumlah kekalahan rezim militer pemerintah Assad. Sebelumnya Bandara Militer penting di wilayah Aqraba juga jatuh ke tangan para pejuang. Mereka juga menguasai Batalyon Pertahanan 22 di Gouta, sebelah timur ibukota, Damaskus. b.84-95 Appeats to Principles ...gaung kembalinya khilafah sudah meluas di tengah masyarakat. Mereka pun tahu adanya hadits yang menyebut Syams —termasuk Suriah di dalamnya —sebagai tempat tegaknya khilafah. b. 163- 169 Consequences Barat tak berhasil menancapkan pengaruhnya ditengah perjuangan para pejuang Islam. Perjuangan untuk menegakkan Khilafah di Suriah telah disepakati beberapa kelompok pejuang.

7. Analisis Teks Berita “Revolusi Syam, Revolusi Islam:

Peperangan Antara Keimanan dan Kekufuran ” – Edisi 100 Berita ―Revolusi Syam, Revolusi Islam: Peperangan Antara Keimanan dan Kekufuran ‖ merupakan berita ketujuh yang menjadi objek penelitian dalam skripsi ini. Berikut berita ―Revolusi Syam, Revolusi Islam: Peperangan Antara Keimanan dan Kekufuran ‖ selengkapnya: Gambar 4.7 Berita 7 “Revolusi Syam, Revolusi Islam: Peperangan Antara Keimanan dan Kekufuran ” Berikut merupakan perangkat framing dan perangkat penalaran berdasarkan analisis framing model William A. Gamson dan Andre Modigliani dalam artikel berita berikut ini:  Framing Devices Gambar visual images yang digunakan Tabloid Media Umat dalam teks berita ini dapat dikatakan melengkapi frame yang diangkat Tabloid Media Umat. Sesuai dengan judul berita ―Revolusi Syam, Revolusi Islam : Peperangan antara Keimanan dan Kekufuran‖ 47 , Tabloid Media Umat menampilkan tiga sosok lelaki yang berdiri di atas tank baja. Masing-masing mereka memegang bendera hitam dan putih yang bertuliskan kalimat ―La illaha Illallah, Muhammadar Rasulullah‖. Dimulai dari lead dan paragraf-paragaraf di awal teks, Tabloid Media Umat ingin menekankan bahwa penderitaan rakyat Suriah tak hanya dimulai dari konflik yang pecah pada tahun 2011, tapi jauh dari sebelum hal itu terjadi. Hal ini dapat dilihat dari slogan-slogan catchphrases yang dikumandangkan oleh rakyat Suriah berikut ini: “Ma lana ghairaka ya Allah” Kami tidak mempunyai siapa-siapa ya Allah, kecuali Engkau – Jeritan Umat Islam Suriah. 48 Dalam pernyataan Tabloid Media Umat tersebut memberikan penjelasan bahwa selama ini rakyat Muslim Suriah hanya berharap 47 ―Revolusi Syam, Revolusi Islam : Peperangan antara Keimanan dan Kekufuran‖, Tabloid Media Umat edisi 100 48 ―Revolusi Syam, Revolusi Islam : Peperangan antara Keimanan dan Kekufuran‖, Tabloid Media Umat edisi 100 pertolongan dari Allah atas segala penderitaan yang mereka alami, terlebih saat rezim Asad terus membombardir mereka yang menentangnya. Frame Methapors yang mengungkapkan fakta melalui perumpamaan, kiasan atau pengandaian dalam teks ini ditampilkan Tabloid Media Umat melalui kutipan berikut: ―Mereka pun berusaha siang dan malam untuk menggagalkan lahirnya janin Khilafah itu ke dunia.‖ 49 Baris 270-274 Kutipan ―menggagalkan lahirnya janin‖ tersebut menjelaskan bahwa Revolusi Islam yang sedang diusahakan oleh para pejuang Islam di Suriah akan mengalami hambatan yang cukup besar dari pihak-pihak yang tak menginginkannya. Pihak-pihak asing tersebut tak mengingkan kemengan atas Islam di Suriah, makanya mereka saling bersekutu dan mencoba berbagai cara agar revolusi sesuai dengan arahan dan kepentingan mereka untuk kedepannya. Selain itu, depiction sebagai hal yang memunculkan stigma terhadap rezim Asad juga terus dimunculkan. Hal tersebut terlihat pada penggunaan depiction pada teks berikut: ―Sekte sesat ini telah menghalalkan zina dan kehormatan wanita, serta darah kaum Muslim. ‖ 50 Baris 9-11 Melalui kutipan kalimat tersebut jelas mengasumsikan bahwa Tabloid Media Umat ingin menonjolkan betapa kufurnya rezim pemerintahan Asad selama ini. Hal itu juga membuat Tabloid Media Umat 49 ―Revolusi Syam, Revolusi Islam : Peperangan antara Keimanan dan Kekufuran‖, Tabloid Media Umat edisi 100 50 “Revolusi Syam, Revolusi Islam : Peperangan antara Keimanan dan Kekufuran‖, Tabloid Media Umat edisi 100 mampu menggiring para pembaca untuk membenarkan perlawanan para pejuang Islam. Jelaslah bahwa revolusi yang terjadi ialah revolusi Islam.  Reasoning Devices Seperti pada keenam berita sebelumnya, pada perangkat penalaran reasoning devices dalam teks berita ketujuh ini, peneliti melihat adanya strategi Tabloid Media Umat dalam teks beritanya untuk meyakinkan masyarakat bahwa konflik Suriah ialah konflik yang dari awal merupakan perlawanan menantang kekufuran. Penggunaan penalaran kausalitas sebab-akibat yang digunakan dalam teks Roots dijumpai pada kutipan berikut: ―Namun, skenario Amerika ini tidak akan bisa terwujud,