Berikut merupakan penjabaran dari perangkat framing yang digunakan pada masing-masing artikel yang menjadi objek penelitian:
3.1 Analisis Teks Berita “Bashar Assad, Rezim Keji Menanti
Mati” - Edisi 87, 3 Agustus - 6 September 2012
Berita
―Bashar Assad, Rezim Keji Menanti Mati‖
merupakan berita pertama yang menjadi objek penelitian dalam skripsi ini. Berikut berita
―Bashar Assad, Rezim Keji Menanti Mati
‖ selengkapnya:
Gambar 4.1 Berita 1
“Bashar Assad, Rezim Keji Menanti Mati”
Berikut merupakan perangkat framing dan perangkat penalaran berdasarkan analisis framing model William A. Gamson dan Andre
Modigliani dalam artikel berita berikut ini:
Perangkat Pembingkai Framing Devices
Pemikiran dan gagasan sentral dari Tabloid Media Umat itu
didukung oleh pemakaian simbol-simbol untuk memberi penekanan dan penonjolan atas apa yang ingin disampaikan. Simbol-simbol itu berfungsi
sebagai ikon yang memberikan penekanan dan penonjolan agar penafsiran dan pemaknaan akan peristiwa lebih diterima dan dihayati oleh kelompok
pembaca. Pada berita yang dipublikasikan di Tabloid Media Umat edisi 87
ini, rezim Assad yang berhaluan sosialis digambarkan sebagai rezim yang kejam karna telah memperlakukan rakyatnya selama ini dengan buruk,
terlebih dengan merespon secara brutal perlawanan rakyat Suriah. Adanya penggunaan istilah yang berbentuk stigmatisasi depictions terhadap
rezim Assad dapat dilihat dari kutipan berita berikut: ―Mesin pembunuh Assad ini bekerja siang malam mencari
warga negara yang menentang sang presiden. Mesin ini digerakkan oleh militer dan milisi yang dikenal sebagai Shabiha. Kebrutalan
milisi yang dulunya gangster ini terkenal seantero negeri sehingga menimbulkan ketakutan. Siapa yang tidak mau menyembah foto
Assad bisa dibunuh oleh milisi dan militer.
‖
17
Baris 20-31 Asumsi Tabloid Media Umat tersebut juga didukung oleh judul
berita ―Bashar Assad, Rezim Keji Menanti Mati‖ serta adanya aksentuasi
17
―Bashar Assad, Rezim Keji Menanti Mati‖, Tabloid Media Umat edisi 87
gambar yang ditampilkan visual images. Gambar yang ditampilkan dalam berita tersebut menggambarkan Bashar Assad dan Perdana Menteri
Rusin, Vladimir Putin yang sedang bergandengan tangan dengan tangan yang berlumuran darah.
Amerika juga dicitrakan sebagai pembajak revolusi Arab Spring yang sengaja membiarkan berlangsungnya kebiadaban rezim Assad hingga
kini. Gagalnya PBB dengan proposal perdamaian dan resolusinya untuk Suriah membuat Amerika mengubah strateginya, mencari pengganti Assad
dan menunggu waktu yang tepat untuk memunculkannya adalah strategi yang dimiliki Amerika saat ini. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
penggunaan kata-kata yang berbentuk kiasan metaphors yang dapat dilihat dari kutipan berita berikut ini :
―Tak heran seorang penulis Amerika menyebut bahwa perubahan yang terjadi di Suriah ini sebenarnya hanya sekadar
mencari boneka pengganti Assad. Sampai sekarang boneka itu belum ditemukan sehingga Amerika terlihat mengulur-ulur waktu
dan membiarkan kebiadaban di Suriah terus terjadi. ‖
18
Baris 135-144
Untuk memperjelas bingkai, terdapat pula penjelas yang mampu membenarkan perspektif exemplar. Hal ini dapat dilihat dari kutipan
berikut: ―Namun banyak pengamat menilai, konflik kepentingan itu
sebenarnya hanyalah sebuah skenario Amerika. Dengan tekanan rakyat dan dunia internasional, rezim Assad pasti jatuh. Hanya
persoalannya, siapa yang akan naik sebagai penguasa baru negeri itu. Itulah yang kini sedang dicari oleh Amerika. Kalau pun sudah
18
―Bashar Assad, Rezim Keji Menanti Mati‖, Tabloid Media Umat edisi 87