Pengertian Berita Konseptualisasi Berita

2. Berita yang tidak dapat diduga: peristiwa atau kejadian yang memnag sulit dan tidak dpaat dipekirakan kapan terjadinya happening, seperti bencana alam, kecelakaan, pembunuhan, kematian orang-orang penting, dan sebagainya. 71 Adapun pembagian berita berdasarkan jarak geografisnya meliputi berita lokal, regional, nasional, dan internasional. Sedangkan berita yang didasarkan pada topik masalah mencakup berbagai bidnag yanga sanagt kompleks. Secara besarnya biasa dikelompokkan menjadi berita politik, ekonomi, sosila budaya, hukum olahraga, militer, kriminal atau kejahatan, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. 72

4. Sumber Berita

Sumber-sumber berita dapat dikategorikan kedalam tiga bentuk : 1. Sumber Berita Atas Nama Pribadi: mencakup orang-orang biasa Ordinary Man yangjuga biasa disebut dengan man in the street seperti pengunjung pameran, preman terminal, orang berlalu- lalang di pasar, petugas parkir, dan lainnya; pakar di bidang keahlian masing-masing seperti pakar hukum, olahraga, politik, ekonom, musisi, kriminolog, sastrawanbudayawan; atau berdasarkan profesi seperti polisi, pegawai kantor pengadilan, sopir, penjaga kamar mayat, dna sebagainya. 2. Sumber Berita Pribadi Atas Nama Kelompok atau Golongan: mencakup tokoh masyarakat Opinion Leader, pimpinan organisasi bisnis, anggota parlemen, pemuka agama, dan para pemimpin yang mewakili komunitas tertentu suku, bangsa, pemuda, anak, remaja, kaum ibu, dan lainnya. 3. Sumber Berita OrganisasiLembagaInstansi: mencakup partai politik, pejabat pemerintahan atau lembaga publik pejabat humas- PR, anggota parlemen, lembaga swasta, lembaga swadaya masyarakat organisasi nonpemerintah, asosiasi dagang, asosiasi industri, dinas penerangan polisi, dan dinas penerangan militer. 73 71 Sedia Willing Barus, Jurnalstik Petunjuk Teknis Menulis Berita, h. 39. 72 Sedia Willing Barus, Jurnalstik Petunjuk Teknis Menulis Berita, h. 40-41. 73 Sedia Willing Barus, Jurnalstik Petunjuk Teknis Menulis Berita, h. 56. BAB III GAMBARAN UMUM

A. Suriah

1. Syam dan Suriah

Syam, menurut Ibn Muqaffa‘ disebut demikian berdasarkan nama Sam bin Nuh. Sam adalah nama putra Nuh, yang dalam bahasa Suriyaniyyah disebut dengan menggunakan huruf ―Syin‖, bukan ―Sin‖. Silsilah lengkapnya adalah Syam bin Nuh bin Lamik bin Metusyalih bin Khanukh bin Yazid bin Mahlail bin Qainan bin Anusyi bin Syits bin Adam. 1 Syam kemudian digunakan untuk menyebut tempat negeri. Al- Kalabi menjelaskan, disebut Syam, karena posisinya terletak di bagian kiriutara bumi Syimal al-Ardh, sebagaimana Yaman, untuk menyebut bagian kanan bumi Yaman al-Ardh. Negeri Syam merupakan tempat dari agama samawi, yaitu Yudaisme Yahudi, Nasrani Kristen, dan Islam. Menurut kaum Muslim, negeri Syam dianggap sebagai ―Negeri Kebaikan―. Pada masa kerasulan Nabi Isa as., dikatan bahwa Syam bin Nuh pernah dibangkitkan kembali oleh Isa, ketika ada permintaan dari Bani Israel. 2 1 Hafiz Abdurrahman, Kembalinya Suriah Bumi Khilafah yang Hilang Bogor: Al Azhar Freshzone, 2013, h. 25. 2 Hafiz Abdurrahman, Kembalinya Suriah Bumi Khilafah yang Hilang, h. 26. Negeri Syam, sebelum dibagi-bagi oleh penjajah Inggris dan Prancis, melalui Perjanjian Sykes Pyco, terdiri dari sejumlah tempat di Timur Tengah, yaitu Lebanon, Palestina, Suriah dan Yordania. Setelah terjadi pembagian, Syam kemudian diidentikkan dengan Suriah, kemudian dipersempit lagi dengan Damaskus. Padahal, Syam bukan hanya Suriah dan Damaskus. 3 Adapun penyebutan nama Suriah atau Syiria, menurut sebuah sumber, pertama kali digunkana oleh seorang ahli ilmu bumi dan sejarawan Yunani bernama Strabo 63SM- 24 M. Menurut Strabo, dahulu Suriah meliputi wilayah Timur dekat antara Asia Kecil dan Mesir yang dikuasai Kerajaan Romawi. 4 Al- Bakari w. 487 H menyatakan, ―Suriah, dengan didhammah huruf awalnya Sin, dikasrah huruf Ra‟, dan huruf Ya‟ yang dibaca ringan tidak disyiddah adalah nama untuk Syam.” Dalam kitab Futuh al-Buldan, karya al-Baladzuri, disebutkan ketika Heraklius mendengar berita Yarmuk telah jatuh ke tangan kaum Muslim, dia lari bersama pasukannya dari Antiokia ke Konstantinopel. Begitu meninggalkan pintu gerbang Syam, dia berkata, “Salam untukmu, wahai Suriah.” Maksudnya adalah Syam. 5 Dari catatan yang lain, ada pula yang menyamakan nama Suriah dengan kata Surya yang berasal dari kata Sur. Pengertian kata Sur disini 3 Hafiz Abdurrahman, Kembalinya Suriah Bumi Khilafah yang Hilang, h. 27. 4 Muhammad Syafii Antonio, Ensiklopedia Peradaban Islam-Damaskus Jakarta: Tazkia Publishing, 2012, h.5. 5 Hafiz Abdurrahman, Kembalinya Suriah Bumi Khilafah yang Hilang, h. 141-142.