Syam dan Suriah Suriah
Setelah kemenangan berhasil diraih, pasukan Muslim dipimpin oleh Abu Ubaidah bin Jarrah
pada masa Khalifah ‗Umar bin al-Khattab 13-23 H634-644M akhirnya mampu memasuki kota-kota di tanah Syiria
Damaskus, Hims, Mu‘arrah Nu‘man, Qinsirien, Helba, Lazikiya, Baniyas, Thartus, Inthakia serta meneranginya dengan cahaya Islam.
8
Dalam perang ini Musim berhasil memukul mundur pasukan Bizantium dan
mengakhiri kekuasaan Biznatium di Asia kecil tengah bagian selatan yang akhirnya membuat Kaisar Heraklius dan pengawalnya melarikan diri ke
konstantinopel. Kedua perang itulah yang menenukan eksistensi kekuatan Islam
pada masa itu. Dengan dikalahkannya kekuatan super power Bizantium dan Persia serta dibebaskannya negeri Suriah dan Damaskus, para
pemimpin kerajaan di masa tersebut mulai kian memperhitungkan Islam sebagai kekuatan baru yang sangat berpotensi untuk menguasai dunia.
Saat Muawiyah di bai‘at menjadi Khalifah pada tahun 41 H 661, Suriah Syam dijadikan sebagai ibukota Negara Islam dengan Damaskus
sebagai ibukota Negara Khilafah. Kekhalifahan Umayyah menjadi masa transisi dari masa Khalafaur Rasyidin ke daulah Bani Umayyah. Walaupun
demikian, khalifah-khalifah diera Kekhalifahan Umayyah adalah pemimpin-pemimpin Islam yang cerdas, bijaksana dan revosioner
dizamannya, meski dalam perjalanan sejarahnya diwarnai sejumlah pemberontakkan dan peperangan sengit.
8
Shabir Abdouh Ibrahim, Abu Ubaidah-Sahabat Rasulullah saw, Penakhluk Negeri Syam Jakarta: Bulan Bintang: 1976, h. 45.
Dalam jangka waktu 90 tahun dari tahun 661-750 M Kekhalifahan Umayyah mampu menciptakan pemerintahan Islam revolusioner yang
melakukan ekspansi wilayah demikian luas mulai daerah Mesir, Yunani, Spanyol, Italia, Cyprus, Perancis, Libya, Aljazair, Maroko, Turki, Albania,
Irak, Sicilia, Tunis, Malta dan Portugal. Kemajuan peradaban Islam di Syiria semasa Dinasti Umayyah juga
berkembang pesat. Studi Bahasa Arab, Ilmu Qiraat, Ilmu Tafsir, Ilmu Hadits, Ilmu Fiqh, Ilmu Nahwu, Ilmu Geografi dan Sejarah,
penerjemahan, sistem irigasi, percetakan uang logam mengalami perkembangan dan kemajuan yang luar biasa di masa itu. Tak hanya itu,
fasilitas rumah sakit tersedia lengkap dan gratis. Dijadikannya Kota Marbad sebagai pusat kegiatan ilmiah juga menambah catatan
keberhasilan sistem Islam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pada masa ini dikenal pula pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz 717 H yang mampu menghilangkan kemiskinan di Negara Islam,
sehingga fakta yang tertorehkan mengabarkan bahwa pada saat itu tidak ada orang yang layak menerima zakat dari Baitul Mal.