para informan yang secara khusus dihubungi oleh pihak media biasanya memiliki pengaruh besar pada konten media.
20
Media mengembangkan pola organisasi, kebiasaan, dan cara melakukan suatu kerja guna menemukan cara-cara efektif dalam
mengumpulkan dan mengevaluasi pesan-pesan informasi yang masuk. Rutinitas media dikembangkan sesuai kebutuhan sistem
dan dijadikan standar, dilembagakan serta dipahami oleh setiap pekerjanya.
21
Organisasi media atau processor ini bisa dikatakan sebagai redaksi sebuah media yang memang bertugas mengemas
pemberitaan dan selanjutnya dikirim kepada audiens. Konsumen sebuah berita di media yaitu bisa jadi pendengar,
pembaca atau penonton. Unsur audiens consumers turut berpengaruh pada level rutinitas media. Keuntungan materi
merupakan salah satu penyebab adanya kebutuhan serta ketergantungan media terhadap audiens. Hal ini memicu media
untuk selalu memperhatikan unsur audiens dalam pemilihan dan penyampaian berita pesan komunikasi, sehingga target audiens
mampu dijangkau sebanyak dan seluas mungkin.
20
Pamela J. Shomaker dan Stephen D. Reene, Mediating The Message, Theories of Influence on Mass Media Content, h. 122.
21
Pamela J. Shomaker dan Stephen D. Reene, Mediating The Message, Theories of Influence on Mass Media Content, h. 112.
3. Level Organisasi – Tujuan Media
Level organisasi berkaitan dengan struktur manajemen oraganisasi pada sebuah media, kebijakan sebuah media dan tujuan
sebuah media. Fokus pada level ini ialah tujuan, disamping menghasilkan produk yang berkualitas, melayani masyarakat, dan
mencapai pengakuan profesional, tujuan utama kebanyakan organisasi media adalah memperoleh keuntungan materi. Orientasi
keuntungan inilah yang akan mengikat pekerja media untuk mencari pemberitaan yang menguntungkan organisasi media.
Pemberitaan pada media bukanlah sebuah hasil kerja yang bersifat
perseorangan, melainkan
kerja kelompok
yang menunjukkan aspek kolektivitas. Terdapat tiga tingkatan struktur
dalam organisasi media. Tingkatan pertama diisi oleh pekerja lapangan seperti penulis, wartawan dan staf kreatif, yang bertugas
mengumpulkan dan mengemas informasi. Tingkat menengah terdiri dari manajer, editor, produser dan orang lain yang
mengkoordinasi proses dan memediasi komunikasi antara level bawah dan level atas. Yang terakhir sekaligus tertinggi ialah
eksekutif tingkat atas perusahaan atau korporasi media yang membuat kebijakan organisasi, menetapkan ditetapkan, membuat
keputusan penting, melindungi kepentingan komersial dan politik
perusahaan serta mempertahankan karyawan organisasi dari tekanan luar.
22
Karena penentu kebijakan pada sebuah media dalam menentukan sebuah pemberitaan dipegang oleh pemilik media,
maka rutinitas pekerja media harus tunduk pada struktur organisasi yang lebih tinggi. Beberapa dampaknya ialah banyaknya pekerja
media yang tak mampu bekerja secara idealis.
4. Level Ekstramedia – Lingkungan Politik
Dalam level ini, faktor ekstrinsik organisasi media yang memiliki peran untuk mempegaruhi konten media. Faktor
ekstrinsik itu termasuk sumber informasi yang menjadi konten media kelompok, kepentingan dalam masyarakat, sumber-sumber
pendapatan dalam media pengiklan dan khalayak, lembaga atau intuisi sosial pemerintah, lingkungan ekonomi, dan teknologi.
23
Sumber berita memiliki efek yang sangat besar pada konten sebuah media massa, karena seorang jurnalis tidak bisa
menyertakan pada laporan beritanya apa yang mereka tidak tahu. Pengiklan atau khalayak menjadi sangat berpengaruh tatkala
mereka mampu bertindak sebagai penentu kelangsungan sebuah media dengan membiayai jalannya roduksi yang sekaligus
berfungsi sebagai sumber keuntungan dari sebuah media. Sebagian
22
Pamela J. Shomaker dan Stephen D. Reene, Mediating The Message, Theories of Influence on Mass Media Content, h.145.
23
Pamela J. Shomaker dan Stephen D. Reene, Mediating The Message, Theories of Influence on Mass Media Content, h. 166.