bersifat ideologis, yaitu untuk menanamkan pemahaman- pemahaman atau ide-ide yang bertujuan untuk melanggengkan
kekuasaan kelompok yang membiayai media.
B. Media Islam
Secara epistemologis, perkataan da‟wah berasal dari bahasa Arab dengan akar kata huruf dal, „ain dan waw yang berarti dasar
kecenderungan kepada sesuatu disebabkan suara dan kata-kata.
28
Menyampaikan informasi massal kepada masyarakat menuntut gerakan dakwah harus mamapu memanfaatkan hasil sains, teknologi, dan
informasi modern untuk mencapai tujuan dakwah, yaitu memperluas jangkauan pengaruh dakwah.
29
Dengan kata lain, di masa yang kian mengalami kemajuan teknologi ini diperlukan sebuah media komunikasi
untuk menyampaikan pesan, begitu pula dengan kegiatan berdakwah, Sebagai salah satu alat penghubung komunikasi antar individu maupun
masyarakat inilah, keberadaan media massa tentunya memiliki peranan penting untuk mensyiarkan, memperjuangkan serta menegakkan ide atau
nilai-nilai yang dibawa dan dimiliki oleh Islam. Dakwah yang disampaikan dalam surat-surat kabar, majalah,
brosur dan buku-buku, misalnya bukan hanya sampai pada orang-orang yang hidup sekarang, tetapi sampai pada masyarakat yang hidup berabad-
abad sampai pada zaman yang akan datang. Dakwah yang disampaikan
28
Abu Husain Muhamad ibn Faris Zakariya, Mu’jam Al-Maqayis Al-Lughah, juz 2
Mesir: Mustafa Al- Babi Al —halabi wa Awladuh, 1471, h.279.
29
Suf Kasman, Jurnalisme Universal- Menelususri Prinsip- Prinsip Da’wah Bi Al-Qalam
dalam Al-Quran Jakarta: Teraju, 2004, h. 127.
dengan radio bukan haya didengar oleh orang-orang setempat, tetapi pada saat itu juga dapat menembus luar angkasa dan didengar bukan hanya
diseluruh Indonesia, tetapi diseluruh dunia. Lain pula dengan film dan televisi, disini dawah itu berbentuk audio visual, sehingga panca indera
mata dan telinga serta emosi manusia seklaigus menerima dan menanggapi maksud-maksud dan tujuan dakwah yang diharapkan.
30
Media dakwah ialah alat obyektif yang menjadi saluran, yang menghubungkan ide dengan ummat, suatu elemen yang vital dan
merupakan urat nadi dalam totaliteit dakwah. Dalam hubungan ini biasa juga dikenal dengan metode dakwah menurut bentuk penyampainnya,
yang dapat digolongkan menjadi lima golongan, antara lain lisan, tulisan, lukisan, audio visual dan akhlak. Adapun dakwah melalui tulisan ialah
dakwah yang dilakukan denagn perantara tulisan, umpamanya : buku- buku, majalah-majalah, surat kabar, buletin, risalah, kuliah-kuliah tertulis,
pamplet, pengumuman-pengumuman tertulis, spanduk-spanduk dan sebagainya.
31
Ada beberapa media komunikasi dakwah yang dapat digolongkan menjadi lima golongan besar, yaitu :
1. Lisan: termasuk dalam bentuk ini adalah khutbah, pidato, diskusi, seminar, musyawarah, nasihat, ramah tamah dalam suatu acara,
obrolan secara bebas setiap ada kesempatan yang semuanya dilakukan dengan lisan atau bersuara.
2. Tulisan: dakwah yag dilakukan dengan perantara tulisan umpamanya; buku-buku, majalah, surat kabar, buletin, risalah,
30
Abdul Munir Mulkan, Ideologisasi Gerakan Dakwah Yogyakarta : SIPERS, 1996, hal. 58.
31
Dr. H. Hamzah Ya‟qub, Publistik Islam: Teknik Da,wah dan Leadership, h. 47.
kuliah-kuliah tertulis, pamplet, pengumuman tertulis, spanduk- spanduk dan lain sebgainya.
3. Lukisan: yakni gambar-gambar dalam seni lukis, foto dan lain sebgaianya. Bentuk lukisan ini banyak menarik perhatian orang
banyak dan dipakai untuk menggambarkan suatu maksud yang ingin disampaikan kepada orang lain termasuk umpamanya komik-
komik bergambar Islami untuk anak-anak.
4. Audio visual: yaitu suatu cara menyampiakna sekaligus merangsang penglihatan dan pendengaran. Bentuk ini dilaksanakan
dalam televisi, radio, film dan sebagainya. 5. Akhlak: yaitu suatu cara yang menyampaikan langsung
ditunjukkan dalam bentuk perbuatan yang nyata.
32
Akan kebutuhan media untuk menyampaikan pesan dakwah sangat
penting sekali, seperti yang diungkapkan oleh M. Bahri Ghazali “kepentingan dakwah terhadap media atau alat yang sangat penting sekali,
sehingga dapat dikatakan dengan menggunakan media, dakwah akan mudah dicerna dan diterima oleh komunikan mad‟unya.
33
Dalam mengembangkan dakwah Islam, Rasulullah Muhammad saw. telah memanfaatkan risalah sebagai media komunikasi. Meskipun
Rasulullah termasuk manusia yang tak dapat membaca atau buta huruf ummi, namun dakwah secara risalah surat-menyurat pada awal
kedatangan Islam tetap terwujud, hal ini tak lain karena bantuan para sahabat yang pandai menulis.
Berdakwah melalui tulisan adalah salah satu metode dakwah Rasulullah SAW. Hal ini pernah dilakukan dengan mengirim surat kepada
sejumlah penguasa Arab saat itu, atau yang mungkin lagi karena pesan pertama Al-
Qur‟an adalah membaca, tentu perintah membaca ini erat
32
Dr. H. Hamzah Ya‟qub, Publistik Islam: Teknik Da,wah dan Leadership, h. 47- 48.
33
M. Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah Jakarta: Media Dakwah, 1984, h. 225.