Jenis-jenis Belajar Tinjauan Tentang Belajar dan Hasil Belajar

7. Belajar Apresiasi Belajar apresiasi adalah belajar mempertimbangkan judgment arti penting atau nilai suatu obyek. Tujuannya agar siswa memperoleh dan mengembangkan kecakapan ranah rasa affective skills yang dalam hal ini kemampuan menghargai secara tepat terhadap nilai objek tertentu misalnya apresiasi sastra, apresiasi musik, dan sebagainya. Bidang-bidang studi yang dapat menunjang tercapainya tujuan belajar apresiasi antara lain bahasa dan sastra, kerajinan tangan prakarya, kesenian, dan menggambar. Selain bidang-bidang studi ini, bidang studi agama juga memungkinkan untuk digunakan sebagai alat pengimbangan apresiasi siswa, misalnya dalam hal seni baca tulis Al- Qur’an.

d. Faktor-faktor Belajar

Dalam penyusuan kurikulum perlu diperhatikan beberapa faktor belajar. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut : 18 1. Kegiatan belajar Belajar memerlukan banyak kegiatan, agar anak memperoleh pengalaman guna mengembangkan pengetahuan dan pemahaman, sikap dan nilai, serta pengembangan keterampilan. Pengajaran dianggap efektif jika anak bersifat aktif, sedangkan guru bertindak selaku pembimbing. Kurikulum harus disusun sedemikian rupa agar memberikan kesempatan yang luas pada siswa untuk melakukan berbagai kegiatan belajar seperti melihat, berpikir, kegiatan motorik, pemecahan masalah, dan sebagainya. Hasil belajar akan menjadi lebih mantap jika para siswa sering diberikan ulangan dan latihan secara kontinyu, sistematis, dan terbimbing. Kurikulum perlu menyediakan alokasi waktu yang memadai dengan sistem penyampaian yang tepat, sehingga 18 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar,Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2011, Cet ketiga h. 44 memungkinkan dilakukannya ulangan, latihan dan penggunaan hasil belajar. Dengan demikian efisiensi dan efektivitas kurikulum harus direncnakan sedemikian rupa sehingga mutu pendidikan meningkat. 2. Kepuasan dan Kesenangan Dorongan belajar akan bertambah besar jika belajar tersebut memberikan kepuasan kepada siswa. Karena kurikulum harus disusun sedemikian rupa sehingga menyenangkan para siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya. Kepuasan juga akan tumbuh jika siswa mengetahui kemajuan belajarnya, sedangkan kegagalan justru memunculkan rasa frustasi yang tidak diharapkan. 3. Asosiasi dan Transfer Berbagai pengalaman yang diperoleh, yaitu pengalaman lama dan baru, harus diasosiasikan dengan pengalaman dari situasi lain, sehingga memudahkan transfer hasil belajar. Berkaitan dengan transfer ini sering dibahas tiga toeri berikut : a Teori disiplin formal. Pembentukan berbagai daya pada manusia dapat diperkuat melalui latihan akademis. b Teori unsur-unsur yang identik. Transfer terjadi jika diantara dua situasi atau kegiatan terdapat unsur-unsur yang bersamaan. 4. Pengalaman Masa Lampau dan Pengertian Berbagai pengalaman dan pengertian yang telah dimiliki sesuai akan memudahkannya menerima pengalaman baru. Pengalaman dan pengertian masa lampau tersebut menjadi dasar serta pengalaman apersepsi.

e. Hasil Belajar

Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil- hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku seperti telah dijelaskan di muka. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris. Oleh sebab itu, dalam penilaian hasil belajar, peranan tujuan instruksional yang berisi rumusan kemampuan dan tingkah laku yang diinginkan dikuasai siswa menjadi unsur penting sebagai dasar dan acuan penilaian. 19

f. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar

Dalam proses pembelajaran ada beberapa faktor yang mempengaruhinya seperti faktor internal yaitu faktor psikologis dan fisiologis. adapun proses psikologis yaitu : 20 a Intelegensi Intelegensi diartikan sebagai kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif, kemampuan menggunakan konsep abstrak secara efektif, dan kemampuan pertralian-pertalian dan belajar dengan cepat sekali b Perhatian Perhatian adalah keaktifan jiwa dipertinggi, jiwa semata-mata tertuju pada suatu obyek ataupun sekumpulan obyek. c Minat dan bakat Minat dan bakat diartikan sebagai kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. d Motif dan Motivasi Seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Inilah prinsip dan hukum pertama dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran. Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang disebut dengan motivasi. Sedangkan Menurut Hamzah B. Uno dalam bukunya mengatakan “motivasi itu perlu dalam belajar, ada beberapa peranan penting motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain : 21 1. Peran Motivasi dalam Menentukan Penguatan Belajar 19 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012 h. 3 20 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Jakarta: Referensi GP Pres Group, 2013 h. 26 21 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis Di Bidang Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008 Cet. Ketiga h. 27- 28 Motivasi dapat berperran dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang belajar dihadapkan suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat hal- hal yang pernah dilaluinya. Contohnya seorang anak akan memecahkan permasalahan berita pembegalan dari koran yang diberikan oleh gurunya, kemudian anak itu menggunakan internet sebagai alat bantu pemecahan masalah tersebut. Si anak menggunakan internet untuk mencari solusi dari berita tersebut 2. Peran Motivasi dalam Memperjelas Tujuan Belajar Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaat bagi anak. Sebagai contoh seorang anak belajar menghitung dalam sekolah, setelah pulang sekolah ia pergi kewarung membeli makanan, dan ia menghitung sendiri apa yang ia beli. Dengan begitu ia semakin termotivasi belajar menghitung karena merasakan sendiri manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. 3. Motivasi Menentukan Ketekunan Belajar Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Dalam hal itu, tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar. sebaliknya apabila seseorang kurang atau tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka dia tidak akan lama tahan belajar. e. Kognitif dan daya nalar Mengenai mengingat dan berpikir. seperti mengolah informasi sekitar akan di bawa kemana informasi itu apakah ke rasional atau tidak

Dokumen yang terkait

Penerapan metode pembelajaran PQ4R (Preview, question, Read, Reflect, Review) dalam meningkatkan hasil belajar siswa :penelitian tindkan kelas di SMPN 3 Tangerang Selatan

2 36 231

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) Pada Mata Pelajaran Ips

0 7 107

Pengaruh penggunaan media audio video terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu

0 10 161

Penggunaan metode tanya jawab dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS Kelas IV di MI Unwanul Huda Jakarta Selatan

8 110 81

Peningkatan Hasil Belajar Ips Siswa Dengan Menggunakan Metode Sosiodrama Di Smp Nusantara Plus Kelas Viii-4 Ciputat Tangerang Selatan

0 5 197

Penerapan metode e-learning dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas vii pada mata pelajaran IPS terpadu: penelitian tindakan kelas di SMP IT Al-Atiqiyah Cipanengah-Sukabumi.

0 6 139

Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode advokasi di MTs Yaspina Rempoa Tangerang Selatan

0 9 243

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA siswa melalui metode eksperimen: penelitian tindakan kelas di Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Mukhlisin Pasar Minggu Jakarta Selatan

0 12 182

penerapan Metode Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Pada Pelajaran IPS Sosiologi (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X1 MA AN NAJAH Petukangan Jakarta Selatan)

0 16 171

Upaya peningkatan hasil belajar mata pelajaran fiqih melalui metode advokasi : Penelitian tindakan kelas pada kelas VIII MTS. Al-Huda Bekasi Timur

15 103 155