Tabel 4.18 Rekapitulasi N- Gain Siklus II
NO N
– Gain Kriteria N-
Gain Jumlah
1 Nilai g ≥ 0,7
Tinggi 21
2 Nilai 0,7 g ≥ 0,3
Sedang 9
3 Nilai g 0,3
Rendah 4
Jumlah 34
Keterangan terlampir pada lampiran Untuk hasil belajar siklus 2 diperoleh rata-rata N-gain sebesar 0,76.
Jumlah siswa yang mendapatkan Nilai N-gain tinggi 21 orang, jumlah siswa yang mendapatkan N-gain sedang sebanyak 9 orang, dan jumlah
siswa yang mendapakan N-gain sedang 4 orang.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Proses pembelajaran yang dilakukan penelitian ini adalah siswa kelas X1 MA AN NAJAH adalah menerapkan metode inkuiri dengan dua teknik yang
berbeda yaitu dengan teknik modifikasi pada siklus 1 dan teknik bebas pada siklus 2.
Sebelum dilakukan tindakan pembelajaran dengan menerapkan metode inkuiri, proses pembelajaran IPS Sosiologi lebih didominasi oleh guru.
Sehingga siswa kurang aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah kurangnya kreativitas
guru dalam menggunakan metode pembelajaran yang variatif. Metode inkuiri adalah penelitian yang dilakukan di kelas dengan tujuan
memperbaiki atau meningkatkan mutu praktek pembelajaran. Dengan lebih menekankan pada proses pembelajaran pada siswa agar lebih menguasai materi
pelajaran dan berhasil pada hasil belajar yang berupa tes kognitif. Penerapan Metode inkuiri terdiri dari beberapa tahap yaitu: Perencanaan Planning,
Tindakan Acting, Pengamatan Observing, dan Refleksi Reflecting. Hasil pengamatan melalui lembar observasi dan hasil wawancara dengan guru dan
siswa pada penelitian ini menunjukkan bahwa siswa menyenangi proses pembelajaran IPS melalui penerapan metode inkuiri. Penerapan metode inkuiri
dapat meningkatkan keaktifan siswa. Berdasarkan pengamatan selama berlangsungnya pembelajaran dengan menggunakan metode ini siswa menjadi
lebih aktif karena diharuskan berdiskusi dengan anggota kelompoknya untuk membahas soal yang diberikan oleh peneliti. Siswa juga dapat bertukar pikiran
antara anggota kelompok lain. Sehingga penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Menurut Lif Khoiru Ahmadi dkk dalam bukunya mengemukakan “dalam
kegiatan akhir perlu dilakukan penilaian formatif dan salah satunya adalah penilaian acuan patokan setiap kompetensi harus diberikan feedback
”.
1
Penilaian banyak bentuknya baik berupa tes tertulis dan tidak tertulis. Peneliti melakukan evaluasi pembelajaran dengan menggunakan tes tertulis dengan
jumlah persiklus 20 soal. Berdasarkan hasil tes yang dilaksanakan pada siklus I diperoleh nilai paling rendah yang diperoleh siswa pada saat pretes adalah 20
dan nilai tertinggi pada saat pretes adalah 50 dengan nilai rata-rata nilai pretest 46.04. Masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM 75.
Sedangkan nilai terendah yang diperoleh siswa pada saat postes sebesar 40, sedangkan nilai tertinggi pada skor postes sebesar 85 dengan rata-rata nilai
posttest 52,64 juga masih di bawah nilai KKM. Walaupun ada yang mendapat nilai 85 hampir 95 siswa yang masih di bawah nilai KKM yaitu 75. Untuk
hasil belajar siklus I diperoleh rata-rata N-gain sebesar 0,29 Dari hasil tes yang diperoleh diketahui ketuntasan siswa belum maksimal. Ini berarti penerapan
metode inkuiri dengan teknik modifikasi yang digunakan belum efektif dalam meningkatkan hasil belajar sesuai dengan standar n-gain.
Dengan demikian indikator keberhasilan penelitian ini belum tercapai, sehingga diperlukan penyempurnaan untuk masing-masing nilai siswa dan
1
lif Khoiru Ahmadi dkk, Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, Jakarta : PT. Prestasi Pustakarya, 2011, h. 163