Hasil Uji Instrumen HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

genap 0,109635 1 Keterangan terlampir pada lampiran 1 Dari hasil uji reliabilitas siklus I pada pretes mendapatkan nilai 0,866025404 dan postes mendapatkan nilai 0,816496581. Dari kedua nilai uji reliabilitas sama-sama mendapatkan nilai yang tergolong tinggi yaitu 0,8. c Daya Pembeda Dari 20 soal yang di uji memiliki daya pembeda. Berikut rekapitulasi daya pembeda instrumen uji validitas siklus I : Tabel 4.9 Rekapitulasi daya pembeda No Soal Pretes Postes DP Kesimpulan DP Kesimpulan 1 -0,2 Ditolak -0,2 Ditolak 2 0,2 Diperbaiki 0,2 Diperbaiki 3 0,2 Diperbaiki 0,2 Diperbaiki 4 0,3 Diterima 0,3 Diterima 5 0,2 Diperbaiki 0,2 Diperbaiki 6 0,4 Diterima 0,4 Diterima 7 Ditolak Ditolak 8 0,3 Diterima 0,3 Diterima 9 0,3 Diterima 0,3 Diterima 10 Ditolak Ditolak 11 0,1 Diperbaiki 0,1 Diperbaiki 12 0,7 Diterima 0,7 Diterima 13 0,3 Diterima 0,3 Diterima 14 -0,1 Ditolak -0,1 Ditolak 15 -0,1 Ditolak -0,1 Ditolak 16 Ditolak Ditolak 17 0,3 Diterima 0,3 Diterima 18 -0,1 Ditolak -0,1 Ditolak 19 0,4 Diterima 0,4 Diterima 20 -0,1 Ditolak -0,1 Ditolak Keterangan lengkap terlampir pada lamporan 1 Dari tabel diatas daya pembeda pada pretes memiliki soal yang diterima 8, ditolak 8, dan diperbaiki 4 soal. Sedangkan postesnya memiliki soal yang ditolak 8 soal, diperbaiki 4 soal, dan di terima 8 soal. d Tingkat Kesukaran Dari 20 soal yang di uji memiliki tingkat kesukaran yang berbeda- beda. Berikut rekapitulasi tingkat kesukaran instrumen uji validitas siklus I : Tabel 4.10 Rekapitulasi Tingkat Kesukaran NO PRETES POSTES KETERANGAN JUMLAH JUMLAH 1 Sangat Sukar 2 Sukar 19 19 3 Sedang 1 4 Mudah 1 5 Sangat mudah Jumlah soal 20 20 Keterangan terlampir pada lampiran Dari hasil uji validitas siklus I pretes terdapat jumlah soal yang sukar 19 soal, soal yang memiliki tingkat kesukaran sedang 1 soal. Sedangkan postes terdapat 19 soal sukar, dan 1 soal mudah.

2. Uji Instrunen Siklus II

a Uji Validitas Sebelum melakukan pembelajaran menggunakan metode inkuiri siklus II peneliti melakukan uji validitas soal kepada kelas yang sudah mempelajari bab penyimpangan sosial. Berikut data uji validitas soal : Tabel 4.11 Rekapituasi Soal yang Valid INDIKATOR SOAL NO SOAL YANG VALID Pretes postes 3. Siswa dapat menentukan pengertian menurut Gilin, Paul B. Horton, Lewis Coser 13 Siswa dapat memahami penyimpangan positif 1 Siswa dapat memahami penyimpangan negative 12 Siswa dapat memahami Penyimpangan Individu 17 Siswa dapat memahami Penyimpangan Kelompok 20 Siswa dapat memahami Teori Penyimpangan sosial Differential Association Siswa dapat memahami Teori Penyimpangan sosial Labeling Siswa dapat memahami Teori Penyimpangan sosial Jenjang Makro Siswa dapat memahami bentuk adaptasi menurut Robert K. Merton Siswa dapat memahami faktor pendorong Penyimpangan Sosial 20 Keterangan terlampir pada lampiran Dari 20 soal yang di uji validitas soal terdapat 3 soal yang valid dan 3 soal dari postes. Dari pretes soal yang valid dari indikator 2 satu soal, dari indikator 3 satu soal, dan dari indikator 5 satu soal. Sedangkan dari postes terdapat 3 soal yang valid yaitu dari indikator 1 satu soal, dari indikator 3 satu soal, dan dari indikator 10 satu soal. b Reliabelitas Dari hasil uji instrumen 20 soal siklus I terdapat reliabelitas sebagai berikut : Tabel 4.12 Rekapitulasi Reliabelitas Uji Instrumen Pretes Postes ganjil genap ganjil Genap 13 8 17 18 9 12 17 18 13 8 17 18 13 10 17 18 13 10 17 16 11 12 15 18 15 12 17 14 11 10 17 16 12 19 20 12 17 20 10 17 18 10 15 20 12 15 16 10 19 10 19 12 17 8 17 8 17 8 19 10 15 10 17 10 12 0,115727512 12 12 -0,303642193 ganjil genap ganjil 1 genap 0,109635 1 Keterangan terlampir pada lampiran Dari hasil uji reliabelitas mendapatkan nilai 0,4564 termasuk ke dalam nilai yang cukup reliabel. c Daya Pembeda Dari 20 soal yang di uji memiliki daya pembeda. Berikut rekapitulasi daya pembeda instrumen uji validitas siklus I : Tabel 4.13 Rekapitulasi daya pembeda No Soal Pretes Postes DP Kesimpulan DP Kesimpulan 1 -0,2 Ditolak -0,2 Ditolak 2 0,2 Diperbaiki 0,2 Diperbaiki 3 0,2 Diperbaiki 0,2 Diperbaiki 4 0,3 Diterima 0,3 Diterima 5 0,2 Diperbaiki 0,2 Diperbaiki 6 0,4 Diterima 0,4 Diterima 7 Ditolak Ditolak 8 0,3 Diterima 0,3 Diterima 9 0,3 Diterima 0,3 Diterima 10 Ditolak Ditolak 11 0,1 Diperbaiki 0,1 Diperbaiki 12 0,7 Diterima 0,7 Diterima 13 0,3 Diterima 0,3 Diterima 14 -0,1 Ditolak -0,1 Ditolak 15 -0,1 Ditolak -0,1 Ditolak 16 Ditolak Ditolak 17 0,3 Diterima 0,3 Diterima 18 -0,1 Ditolak -0,1 Ditolak 19 0,4 Diterima 0,4 Diterima 20 -0,1 Ditolak -0,1 Ditolak Keterangan lengkap terlampir pada lamporan 1 Dari tabel diatas daya pembeda pada pretes memiliki soal yang di terima 8, di tolak 8, dan di perbaiki 4 soal. Sedangkan postesnya memiliki soal yang di tolak 8 soal, di perbaiki 4 soal, dan di terima 8 soal.. d Tingkat Kesukaran Dari 20 soal yang di uji memiliki tingkat kesukaran yang berbeda- beda. Berikut rekapitulasi tingkat kesukaran instrumen uji validitas siklus I : Tabel 4.14 Rekapitulasi Tingkat Kesukaran NO KETERANGAN PRETES POSTES 1 Sangat Sukar 2 Sukar 1 3 Sedang 19 4 Mudah 4 5 Sangat mudah 16 Jumlah soal 20 20 Keterangan terlampir pada lampiran Dari hasil uji validitas terdapat jumlah soal yang sukar 1 soal, soal yang memiliki tingkat kesukaran sedang 19 soal pada pretes. Sedangkan pada postes soal yang mudah 4 soal, soal yang sangat mudah berjumlah 16 soal.

C. Analisis Tindakan Siklus I dan II 1. Tindakan Pembelajaran Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pembelajaran pada siklus I ini terdiri dari 2 kali pertemuan dengan durasi 2 x 40 menit, dengan menerapkan strategi metode inkuiri dengan teknik modifikasi. Materi pembelajaran pada siklus ini adalah pengertian sumber bunyi. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, lembar observasi untuk setiap pertemuan, dan membuat alat evaluasi berupa soal untuk masing-masing kelompok dan diakhiri dengan melakukan soal postes.

b. Tahap Pelaksanaan 1

Pertemuan pertama Pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin tanggal 19 Mei 2015. Pertemuan pertama berlangsung dalam durasi 2 x 40 menit. Dengan jumlah siswa yang hadir 34 siswa. Peneliti bertindak sebagai guru mata pelajaran IPS dan guru kolaborator bertugas mencatat absen siswa, mengisi lembar observasi dan mengamati siswa di dalam kelas. Peneliti yang bertindak sebagai guru terlebih dahulu menjelaskan tujuan pembelajaran kemudian guru memberikan soal pretes kepada siswa yang harus mereka kerjakan sebelum penjelasan materi dimulai, ini bertujuan agar mengetahui kemampuan atau pengetahuan siswa sebelum proses pembelajaran. Setelah itu guru menjelaskan materi pelajaran tentang pengertian penyimpangan sosial dengan menerapkan metode inkuiri dengan teknik modifikasi. Kegiatan berikutnya peneliti memberikan pertanyaan yang harus mereka diskusikan dengan teman kelompoknya. Kemudian peneliti membagi siswa menjadi 6 kelompok masing- masing kelompok terdiri dari 4 - 5 orang siswa, masing- masing kelompok mempunyai anggota yang heterogen, baik jenis kelamin, ras, etnik, maupun kemampuannya. Guru membimbing siswa untuk menyiapkan rancangan penemuan solusi permasalahan. Kemudian guru meminta siswa untuk mengumpulkan dan menganalisis data dari hasil diskusi kemudian dicatat di lembar kegiatan siswa. Guru berkeliling mengamati dan mengarahkan siswa yang sedang berdiskusi bersama kelompoknya masing-masing. 2 Pertemuan kedua Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan untuk mereview atau mengulang kembali materi pada pertemuan sebelumnya. Guru mempersilahkan kepada siswa untuk kembali membentuk kelompok seperti pada pertemuan pertama. Selanjutnya guru memberikan penegasan mengenai materi pertemuan pertama dan meminta para siswa bersama kelompoknya mendiskusikan hasil yang mereka dapat dari praktek kemarin. Setelah masing-masing kelompok sudah siap, guru membagikan lembar pertanyaan yang harus mereka diskusikan dengan teman kelompoknya. Setelah selesai diskusi dan pembahasan, kemudian bersama-sama menyimpulkan hasil diskusi pada pertemuan ini Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari dan mengevaluasi cara masing-masing kelompok bekerjasama. Dan diakhiri dengan melakukan soal post test.

c. Tahap Pengamatan

Pada pelaksanaan proses pembelajaran siklus I, masih terdapat beberapa kekurangan dalam setiap pertemuan. Beberapa kejadian yang terjadi pada proses pembelajaran antara lain: 1. Masih terdengar suara ribut siswa di dalam kelas pada saat proses pembelajaran terjadi. 2. Masih ada siswa yang belum dapat bekerjasama dengan baik di dalam kelompoknya 3. Masih terlihat beberapa siswa kurang aktif bahkan tidak aktif dalam diskusi 4. Siswa masih belum berani mengeluarkan pendapat dalam kelas 5. Alokasi waktu dalam proses pembelajaran masih belum optimal

d. Tahap Refleksi

Hasil analisis dan evaluasi pada siklus I mendeskripsikan secara garis besar kekurangan dapat di atasi dengan guru memberikan reward bagi siswa yang memberikan pendapat di dalam kelas berupa nilai, makanan, atau tepuk tangan. Selain itu guru juga harus berkeliling pada tiap-tiap kelompok agar mereka merasa terawasi dalam diskusi kelompok. Guru juga harus memberikan nilai kerjasama kelompok agar setiap kelompok lebih mampu membimbing temannya yang memiliki kemampuan kurang.

e. Hasil Penelitian Siklus 1

Berdasarkan hasil evaluasi pretes dan postes pada siklus 1, didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.15 Hasil Statistik Siklus 1 NO KETERANGAN NILAI 1 Nilai Pretes Terendah 20 2 Nilai Pretes Tertinggi 50 3 Nilai Rata-rata Pretes 31, 6176 4 Nilai Postes Terendah 40 5 Nilai Postes Tertinggi 85 6 Nilai Rata-rata Postes 52, 647 Keterangan : Perhitungan lengkap terlampir Dari tabel di atas, dapat dilihat nilai paling rendah yang diperoleh siswa pada saat pretes nilai terendah adalah 20, sedangkan nilai tertinggi pada pretes adalah 50. Nilai terendah yang diperoleh siswa pada saat postes sebesar 40, sedangkan nilai tertinggi pada saat postes sebesar 85. Dari nilai KKM 75 pada saat pretes tidak ada yang mencapai nilai 75. Sedangkan pada saat postes juga 95 siswa masih di bawah nilai KKM 75, hanya 3 siswa yang tuntas sampai nilai 75. Ini berarti metode inkuiri dengan teknik modifikasi yang digunakan belum cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.. Sedangkan nilai N-Gain masuk dalam kelompok rendah N-gain 0.30. Tabelnya sebagai berikut : Tabel 4.16 Rekapitulasi N- Gain Siklus I NO N – Gain Kriteria N- Gain Jumlah 1 Nilai g ≥ 0,7 Tinggi 2 Nilai 0,7 g ≥ 0,3 Sedang 10 3 Nilai g 0,3 Rendah 24 Jumlah 34 Keterangan perhitungan lengkap terlampir pada lampiran Dari tabel di atas untuk hasil belajar siklus I diperoleh nilai N-gain sedang sejumlah 10 orang, dan yang memperoleh N-gain rendah sejumlah 24 orang. Bisa dilihat banyaknya yang memperoleh nilai N- gain rendah hampir 60. Ini menunjukan metode inkuiri modifikasi masih belum efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Tindakan Pembelajaran Siklus II

Dalam memperbaiki kekurangan proses pembelajaran pada siklus I maka dilakukan tindakan pembelajaran pada siklus II. Tindakan pada siklus II ini untuk memperbaiki dan menyempurnakan tindakan yang sudah dilakukan pada siklus I. Tindakan ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Siklus II ini dilakukan sebanyak dua kali pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2015 dengan menggunakan metode inkuiri dengan teknik bebas.

a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan untuk siklus II didasarkan pada hasil refleksi dari tindakan yang dilakukan pada siklus I. Adapun perencanaan yang dilakukan pada siklus II berupa penyusunan rencana pembelajaran untuk

Dokumen yang terkait

Penerapan metode pembelajaran PQ4R (Preview, question, Read, Reflect, Review) dalam meningkatkan hasil belajar siswa :penelitian tindkan kelas di SMPN 3 Tangerang Selatan

2 36 231

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) Pada Mata Pelajaran Ips

0 7 107

Pengaruh penggunaan media audio video terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu

0 10 161

Penggunaan metode tanya jawab dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS Kelas IV di MI Unwanul Huda Jakarta Selatan

8 110 81

Peningkatan Hasil Belajar Ips Siswa Dengan Menggunakan Metode Sosiodrama Di Smp Nusantara Plus Kelas Viii-4 Ciputat Tangerang Selatan

0 5 197

Penerapan metode e-learning dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas vii pada mata pelajaran IPS terpadu: penelitian tindakan kelas di SMP IT Al-Atiqiyah Cipanengah-Sukabumi.

0 6 139

Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode advokasi di MTs Yaspina Rempoa Tangerang Selatan

0 9 243

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA siswa melalui metode eksperimen: penelitian tindakan kelas di Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Mukhlisin Pasar Minggu Jakarta Selatan

0 12 182

penerapan Metode Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Pada Pelajaran IPS Sosiologi (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X1 MA AN NAJAH Petukangan Jakarta Selatan)

0 16 171

Upaya peningkatan hasil belajar mata pelajaran fiqih melalui metode advokasi : Penelitian tindakan kelas pada kelas VIII MTS. Al-Huda Bekasi Timur

15 103 155