c. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap obyektif, jujur dan terbuka.
d. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri.
e. Memberikan kepuasan yang bersifat intrinsik. f. Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang.
g. Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu. h. Memberikan kebebasan siswa untuk belajar sendiri.
i. Siswa dapat menghindari cara-cara yang tradisional. j. Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga
mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi. 2. Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuiri
Disamping memiliki keunggulan, Metode Inkuiri juga mempunyai kelemahan, diantaranya :
13
a. Jika SPI digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b. Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
c. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikan
dengan waktu yang telah ditentukan. d. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan
siswa menguasai materi pelajaran, maka SPI akan sulit di implementasikan oleh setiap guru.
B. Tinjauan Tentang Belajar dan Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Banyak orang mengatakan belajar hanya menghapal pelajaran di Sekolah dan mendengarkan guru ceramah. Menurut Witherington dalam
13
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan Jakarta:Kencana,2006, h.208-209
buku Nana syaodah mengatakan “ Belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola respon yang baru yang
berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan”.
14
Menurut Howard L. Kingskey mengatakan bahwa “learning is the
process by which behavior in the broader sense is originated or changed through practice or training. Belajar adalah proses di mana tingkah laku
dalam arti luas ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan .”
15
Berdasarkan dari beberapa definisi di atas tentang belajar dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku
seseorang dengan pengalaman yang didapatkan serta bertambahnya pengetahuan kognitif dan pengembangan psikomotoriknya ke arah yang
lebih baik. dengan bertambahnya pengalaman dan pengetahuan membuat seseorang secara sadar untuk mengubah perilakunya berdasarkan norma
dan nilai yang berlaku disekitarnya serta mampu hidup ditengah masyarakat dengan baik.
b. Tujuan Belajar
Belajar dilakukan secara terencana, sehingga belajar pasti memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai setelah proses belajar terjadi. Tujuan
belajar ini juga menjadi bahasan tersendiri bagi para pakar pendidikan sehingga menghasilkan beragam pandangan.
Menurut Prof. Pupuh Faturrahman dalam bukunya mengatakan “ Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional, yakni mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, maka sangat dibutuhkan peran pendidik yang profesional
”.
16
Oleh sebab itu, pendidikan akan berfaedah besar, apabila dapat menumbuhkembangkan kepribadian
manusia, maka tujuan dari pembelajaran adalah mengembangkan strategi dan teknologi yang lebih manusiawi dalam rangka menciptakan ketahanan
14
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009 Cet kelima , h. 155
15
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2011, Cet ketiga h. 13
16
Pupuh Fathurrohman dan Aa Suryana, Guru Profesional, Bandung: PT Refliks Aditama, 2012 Cet Pertama h. 15
dan keterampilan manusia guna menghadapi kehidupan yang secara terus- menerus berubah. Oleh sebab itu, pembelajaran harus mampu menjawab
kebutuhan peserta didik, untuk merencanakan tujuan hidup, bagaimana membangun identitas diri, bagaimana membentuk ketangguhan diri, dan
bagaimana mengupayakan relasi dan komunikasi pribadi yang efektif dengan sesama lingkungannya. Dengan demikian secara umum ada tiga
tujuan pembelajaran yaitu : 1. Untuk mendapatkan pengetahuan.
2. Untuk menanamkan konsep dari pengetahuan, dan 3. Untuk membentuk sikap atau kepribadian.
c. Jenis-jenis Belajar
Dalam proses belajar dikenal adanya bermacam-macam kegiatan yang memiliki corak yang berbeda antara satu dengan lainnya, baik dalam aspek
materi dan metodenya maupun dalam aspek tujuan dan perubahan tingkah laku yang diharapkan. Keanekaragaman jenis belajar ini muncul dalam
dunia pendidikan sejalan dengan kebutuhan kehidupan manusia juga bermacam-macam. Berikut macam-macam jenis belajar :
17
1. Belajar Abstrak Belajar abstrak ialah belajar yang menggunakan cara-cara berfikir
abstrak. Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman dan pemecahan masalah-masalah tidak nyata. Dalam mempelajari hal-hal
yang abstrak diperlukan peranan akal yang kuat di samping penguasaan atas prinsip, konsep dan generalisasi, termasuk dalam
jenis ini misalnya belajar matematika, astronomi, filsafat, dan materi bidang studi agama seperti tauhid.
2. Belajar Keterampilan Belajar keterampilan adalah belajar dengan menggunakan
gerakan-gerakan motorik yakni yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-ototneuro muscular. Tujuannya untuk memperoleh
17
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar,Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2011, Cet ketiga h. 34