diantaranya : 1. model Kurt Lewin, 2. model Kemmis dan Mc Taggart, 3. model John Elliot, 4. model Hopkins, dan 5. model Mc Keman.
29
Dalam penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart. Model Kemmis dan Mc Taggart merupakan perkembangan dari konsep
dasar yang dikembangkan oleh Kurt Lewin. Hanya saja, komponen action dengan observing pengamatan dijadikan sebagai alat satu kesatuan.
Disatukannya kedua komponen tersebut disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa antara implementasi action dan observing merupakan dua kegiatan
yang tidak terpisahkan. Maksudnya, kedua kegiatan haruslah dilakukan dalam satu kesatuan waktu, begitu berlangsungnya suatu tindakan begitu
pula observasi juga dilaksanakan.
d. Hasil Penelitian Yang Relevan
Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan beberapa penelitian yang relevan. Penelitian relevan yang pertama yaitu penelitian yang
berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Melalui Penerapan Metode Inkuiri Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah
Darussaman Kedoya Utara Jakarta Barat ”, yang ditulis oleh Alfiyah metode
inkuiri sebagai salah satu metode pembelajaran dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dan mempunyai pengalaman. metode inkuiri
menekankan pada proses belajar dan hasil belajar. Dalam pembelajaran keterlibatan siswa siswa secara langsung pada mampu memberikan
pengalaman pada siswa. Dalam pembelajaran yang lebih mengedepankan siswa aktif mampu memberikan pemahaman yang lebih mendalam yang
berdampak pada hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada penelitian ini mencapai ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 80.
30
29
Wijaya Kusuma dan Dedy Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Indeks, 2010 Cetakan kedua h. 19
30
Alfiyah, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Melalui Penerapan Metode Inkuiri Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Darussaman Kedoya Utara
Jakarta Barat ”, Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta: Perpustakaan
Jurusan Tarbiyah dan Keguruan, 2013
Penelitian relevan yang kedua yaitu penelitian dengan judul “Pengaruh
Metode Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa MTs. Al- Ittihadiyah Ciseeng pada Materi Pokok Perubahan Materi” dari penelitian
ini dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar kelompok kontrol dan proses berpikir siswa akan semakin bertambah kreatif, karena metode
inkuiri menuntut siswa membentuk sendiri pengetahuan yang diperoleh dari hasil percobaannya, dan diharapkan mampu menerapkannya dalam
kehidupan nyata.
31
Relevansi ketiga yaitu penelitian Mustatiroh berjudul “Peningkatan Kemampuan Membedakan Fakta dan Opini Dalam Artikel Surat Kabar
Dengan Metode Inkuiri Siswa Kelas IX SMPN 225 Jakarta Barat” dalam penelitian ini mustatiroh ingin meningkatkan hasil belajar bahsa indonesia
dengan menggunakan metode inkuiri. Metode ini membedakan kalimat fakta dan opini secara kritis dengan pengamatan dan menyimpulkan dengan
kalmat sendiri. Penelitian ini sukses mengalami ketuntasan belajar siswa mencapai 100.
32
e. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap susatu masalah sampai terbukti kebenarannya oleh data atau fakta yang dikumpulkan dari
lapangan.
33
Berdasarkan kajian teoritis maka hipotersis penelitian ini adalah “Penerapan Metode Inkuiri Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada
Pelajaran IPS Sosiologi Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X1 MA AN NAJAH Petukangan Jakarta Selatan
”.
31
Ita Puspita Dewi, “Pengaruh Metode Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Kimia”,Skripsi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta: Perpustakaan Jurusan Tarbiyah dan Keguruan, 2009, h. 66
32
Mustatiroh berjudul “Peningkatan Kemampuan Membedakan Fakta dan Opini Dalam Artikel Surat Kabar Dengan Metode Inkuiri Siswa Kelas IX SMPN 225 Jakarta Barat”, Skripsi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta: Perpustakaan Jurusan Tarbiyah dan Keguruan, 2012
33
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penilaian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : PT.
Rineka Cipta, 2006, h. 71