c Pengunduranpengasingan diri retreatisme, yaitu meninggalkan baik tujuan konvensional maupun cara pencapaian yang konvensional
sebagaimana dilakukan oleh para pelaku penyimpangan sosial. d Pemberontakan rebellion, yaitu penarikan diri dari tujuan dan cara-cara
konvensional yang disertai upaya untuk melembagakan tujuan dan cara baru.
e Konformitas, yaitu perilaku mengikuti tujuan dan cara yang ditentukan oleh masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut.
E. Faktor-faktor Penyimpangan Sosial
a Menurut James W. Van Der Zanden Faktor-faktor penyimpangan sosial adalah sebagai berikut:
a. Longgartidaknya nilai dan norma. Ukuran perilaku menyimpang bukan pada ukuran baik buruk atau benar
salah menurut pengertian umum, melainkan berdasarkan ukuran longgar tidaknya norma dan nilai sosial suatu masyarakat. Norma dan nilai sosial
masyarakat yang satu berbeda dengan norma dan nilai sosial masyarakat yang lain. Misalnya: kumpul kebo di Indonesia dianggap penyimpangan,
di masyarakat barat merupakan hal yang biasa dan wajar. b. Sosialisasi yang tidak sempurna.
Di masyarakat sering terjadi proses sosialisasi yang tidak sempurna, sehingga menimbulkan perilaku menyimpang. Contoh: di masyarakat
seorang pemimpin idealnya bertindak sebagai panutan atau pedoman, menjadi teladan namun kadangkala terjadi pemimpin justru memberi
contoh yang salah, seperti melakukan KKN. Karena masyarakat mentolerir tindakan tersebut maka terjadilah tindak perilaku menyimpang.
c. Sosialisasi sub kebudayaan yang menyimpang. Perilaku menyimpang terjadi pada masyarakat yang memiliki nilai-nilai
sub kebudayaan yang menyimpang, yaitu suatu kebudayaan khusus yang normanya bertentangan dengan norma-norma budaya yang dominan pada
umumnya. Contoh: Masyarakat yang tinggal di lingkungan kumuh, masalah etika dan estetika kurang diperhatikan, karena umumnya mereka
sibuk dengan usaha memenuhi kebutuhan hidup yang pokok makan, sering cekcok, mengeluarkan kata-kata kotor, buang sampah sembarangan
dan sebagainya. Hal itu oleh masyarakat umum dianggap perilaku menyimpang.