digunakan rumus korelasi product moment.
9
Rusumusnya sebagai berikut:
r
xy
=
– √
Keterangan: r
xy
= Koefisien korelasi antara variabel X dan Y N
= jumlah frekuensi banyaknya individu ∑X
2
= jumlah X Kuadrat ∑Y
2
= jumlah Y Kuadrat ∑X
2
= jumlah skor X yang dikuadratkan ∑Y
2
= jumlah skor Y yang dikuadratkan Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka rxy
dibandingkan dengan r
tabel
dengan taraf dignifikansi α=0,05. Jika r
xy
≥ r
tabel
maka soal tersebut valid dan jika r
xy
r
tabel
maka soal tersebut dinyatakan tidak valid. Dari 50 soal yang diujicobakan pada siklus I yaitu
nomor 25 soal sampai dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas mengandung pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik.
10
Untuk menghitung realibilitas soal menggunakan rumus Alpha sebagai berikut.
11
[{ }
] Keterangan :
r
11
: reliabilitas yang dicari : jumlah varians skor tiap-tiap item
: varians total
9
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007, h. 72
10
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009 Cet kedua h. 186
11
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007, Edisi Revisi, Cet 7 h. 109
Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Kriteria
Sangat reliabel 0,9
Reliabel 0,7 ≤ r
11
0,9 Cukup reliabel
0,4 ≤ r
11
0,7 Kurang reliabel
0,2 ≤ r
11
0,4 Tidak reliabel
0,2
3. Uji Kesukaran
Tingkat kesukaran soal dipandang dari dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawabnya, bukan dilihat dari sudut guru
sebagai pembuat soal.
12
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk dapat mengukur tingkat kesukaran
suatu soal digunakan rumus:
13
Keterangan : P = Indeks Kesukaran
B = Banyak siswa yang menjawab soal dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal Nilai P
Kriteria
0,00 0,30 Sukar
0,30 ≤ P 0,70 Sedang
0, 70 ≤ P 1,00 Mudah
4. Daya Pembeda
Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang
tergolong mampu tinggi prestasinya dengan siswa yang tergolong kurang atau lemah prestasinya.
14
Daya beda digunakan untuk mengetahui
12
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2009 Cet Keempat belas h. 135
13
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007, Edisi Revisi, Cet 7, h, 208
14
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2009 Cet Keempat belas h. 141