Assesmen Transisi dan Rekonsiliasi di Chile

D.4 Assesmen Transisi dan Rekonsiliasi di Chile

Jjalan panjang yang dilalui oleh Chile selama dua periode masa transisi dan rekonsiliasi; Tahun 1990-2000 dan Pasca 2000, memperlihatkan dua masa yang berbeda dengan situasi politik yang berbeda. Dalam hal Apologi, Aylwin dan Lagos berdasarkan hasil investigasi Komisi Rettig dan Komisi Valech mengucapkan permintaan maaf secara terbuka dihadapan publik. Permintaan maaf ini menandakan semangat transisi, setidaknya dari pihak eksekutif. Suasana politik pada tahun 1990 yang ditunjukkan melalui penolakan militer atas hasil laporan Komisi Rettig menunjukkan polarisasi politik antara rezim baru dan sisa rezim lama. Sementara pada masa Lagos-Bachelet, penahanan Pinochet dan kematianya pada tahun 2006 membuat proses lebih mudah. Militer tidak lagi melakukan penolakan terhadap hasil Komisi Valech menunjukkan hal tersebut dan mulai bersikap terbuka. Lagos kembali mengucapkan permintaan maaf kepada para korban dan melanjutkan program reparasi.

b. Aquellas que, en el período señalado precedentemente, hubieren sido víctimas de desaparición forzada o correspondieren a jecutados políticos, cuando aparezca comprometida la responsabilidad del Estado por actos de sus agentes o de personas a su servicio; como asimismo, los secuestros y los atentados contra la vida de personas cometidos por particulares bajo pretextos políticos. Estas personas no podrán haber sido individualizadas en el Volumen Segundo del Informe de la Comisión Nacional de Verdad y Reconciliación, creada por el decreto supremo N° 355, de 1990, del Ministerio del Interior, ni por la Corporación Nacional de Reparación y Reconciliación, creada por la ley N° 19.123, a menos que acompañen nuevos antecedentes. (…)

Articulo 7, Articulo 11, Articulo 13 Ley 20.045 mengatur mengenai hak pensiun bagi korban dengan klasifikasi yang ditentukan dalam peraturan.

Dapat dipastikan bahwa langkah-langkah yang dilakukan di Chile diawali dari pembentukan KKR pada tahun 1990 meski dengan kewenangan yang sangat terbatas. Hasil kerja Komisi Rettig ini menjadi acuan dalam pembentukan Komisi Valech maupun Institusi Nasional HAM pada tahun 2003 dan 2006. Kebijakan transisi di Chile yang diambil, berangkat dari hasil laporan Rettig dan Valech, menunjukkan peran sentral KKR.

Permasalahan Pengadilan Publik juga berlangsung secara berbeda dari dua periode yang disebutkan. Pada tahun 1990, kekuasaan yudisial lumpuh dikarenakan hampir seluruh kasus ditangani oleh Pengadilan Militer, yang menggunakan Undang-Undanga 1978 untuk memberikan amnesti atas tuduhan kejahatan yang dilakukan pada tahun 1973. Hal lain adalah dikarenakan pemusnahan dokumen-dokumen militer yang menghambat pencarian bukti. Baru pada dekade 2000 penuntutan dapat dilakukan dimana ratusan proses hukum dilakukan. Hal ini dimulai pada dialog pada tahun 2008 dimana militer mengeluarkan dokumen mengenai pembunuhan dan pembuangan terhadap 200 kasus.

Reparasi dilakukan berdasarkan hasil laporan Komisi Rettig yang ditindak lanjuti dalam Ley 19.123. Reparasi ini mencakup hak pendidikan, jaminan kesehatan, dan hak pensiun. Akan tetapi pada tahun-tahun tersebut hak tersebut hanya diberikan pada mereka yang disebut sebagai korban sebagaimana dalam artian Komisi Rettig. Baru pada tahun 2003 definisi korban mengalami perluasan dan hak atas reparasi. Pada tahun 2006, melalui Institut Nasional HAM yang Reparasi dilakukan berdasarkan hasil laporan Komisi Rettig yang ditindak lanjuti dalam Ley 19.123. Reparasi ini mencakup hak pendidikan, jaminan kesehatan, dan hak pensiun. Akan tetapi pada tahun-tahun tersebut hak tersebut hanya diberikan pada mereka yang disebut sebagai korban sebagaimana dalam artian Komisi Rettig. Baru pada tahun 2003 definisi korban mengalami perluasan dan hak atas reparasi. Pada tahun 2006, melalui Institut Nasional HAM yang

Penulisan ulang sejarah yang disepakati oleh dua belah pihak terwujud dalam hasi laporan Rettig dan Valech. Masing-masing laporan memberikan konteks dan penyebab dari kekerasan yang terjadi. Laporan Rettig misalnya, memberikan gambaran situasi politik 1960 dan kekerasan yang terjadi sepanjang 1973-1990. Bentuk lain terdapat dalam pembuatan monumen bersejarah yang menunjukkan pengakuan atas peristwa yang pernah terjadi. Pembuatan laporan dan segala hal tentangnya adalah bagian juga dari pendidikan perdamaian.

Pertemuan antara kelompok yang berseteru. Terdapat beberapa dialog penting yang mempertemukan kelompok yang saling berseteru, yaitu dialog yang terjadi dan disiarkan di televisi pada tahun 1998, dan dialog yang mempertemukan militer dengan pemerintah yang berujung dengan dikeluarkanya rilis militer mengenai pembunuhan dan pembuangan mayat di laut atas 200 kasus.

Keterlibatan Ornop dan kerjasama antara dua kelompok yang berseteru terjadi selama proses KKR. Anggota KKR dibentuk dengan perimbangan empat orang dari sayap kiri dan sayap kanan. Dalam menjalankan fungsinya, KKR bekerja sama dengan insttusi maupun Ornop. Sebelum pembentukan KKR, Ornop dari unsur gereja katolik telah terlebih dahulu melakukan advokasi terhadap para korban. Pasca Pinochet, penuntutan yang dilakukan oleh para korban juga diinisiasi oleh para pengacara HAM di Chile.

Uraian diatas menunjukkan pula faktor-faktor yang mempengaruhi suksesnya rekonsiliasi. Resolusi konflik dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar terwujud dalam bentuk reparasi. Bentuk konsiliasi formal maupun informal juga telah terjadi dalam bentuk laporan komisi, permintaan maaf, dan pembangunan monumen. Dari proses itu, terutama terlihat peran dari Aylwin dalam melakukan terobosan merintis KKR. Rekonsiliasi juga berjalan dengan dukungan dari pihak- pihak pro-demokrasi dan HAM, dalam hal ini adalah pemerintah dan para pengacara dan aktivis HAM yang berhadapan dengan golongan militer. Dukungan internasional terwujud dalam hal permintaan Spanyol kepada Inggris untuk melakukan ekstradisi Pinochet, juga bantuan pendanaan atas reparasi yang berlangsung.