Penilaian Unjuk Kerja Penilaian PAK

24 Buku Guru Kelas XII SMASMK kriteria penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai. Jika tidak dapat diamati, peserta didik tidak memperoleh nilai. Kelemahan cara ini adalah penilai hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya benar-salah, dapat diamati-tidak dapat diamati, baik-tidak baik. Dengan demikian tidak terdapat nilai tengah, namun datar cek lebih praktis digunakan mengamati subjek dalam jumlah besar. Contoh Check list Format Penilaian Praktik Doa Nama peserta didik : ..................... Kelas : ..................... No Aspek yang dinilai BaikTidak Baik

2. Skala Penilaian Rating Scale

Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = tidak kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 = kompeten dan 4 = sangat kompeten. Untuk memperkecil faktor subjektivitas, perlu dilakukan penilaian oleh lebih dari satu orang, agar hasil penilaian lebih akurat. Contoh Rating Scale Keterangan: 5 = Sangat baik 4 = Baik 3 = Cukup 2 = Kurang 1 = Sangat kurang Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekeri 25 Kriteria penilaian dapat dilakukan sebagai berikut a. Jika seorang peserta didik memperoleh skor 30-35 dapat ditetapkan sangat baik b. Jika seorang peserta didik memperoleh skor 25-29 dapat ditetapkan baik c. Jika seorang peserta didik memperoleh skor 20-24 dapat ditetapkan cukup d. Jika seorang peserta didik memperoleh skor 15-19 dapat ditetapkan kurang e. Jika seorang peserta didik memperoleh skor 1-14 dapat ditetapkan sangat kurang

3. Penilaian Sikap

Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: afektif, kognitif, dan konatif. Komponen afektif adalah perasaan yang dimiliki oleh seseorang atau penilaiannya terhadap sesuatu objek. Komponen kognitif adalah kepercayaan atau keyakinan seseorang mengenai objek. Adapun komponen konatif adalah kecenderungan untuk berperilaku atau berbuat dengan cara-cara tertentu berkenaan dengan kehadiran objek sikap. Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut. a. Sikap terhadap materi pelajaran b. Sikap terhadap Pendidikpengajar c. Sikap terhadap proses pembelajaran d. Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan suatu materi pelajaran. e. Sikap berhubungan dengan kompetensi afektif lintas kurikulum yang relevan dengan mata pelajaran. Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik yang antara lain: observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan pribadi. Teknik-teknik tersebut secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut. ™ Observasi perilaku Pendidik dapat melakukan observasi terhadap peserta didik yang dibinanya. Hasil pengamatan dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam pembinaan. Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan