16 Buku Guru Kelas XII SMASMK
Sejarah perjalanan agama Kristen turut dipengaruhi oleh peran Pendidikan Agama Kristen sebagai pembentuk sikap, karakter dan iman orang Kristen
dalam keluarga, gereja dan lembaga pendidikan. Oleh karena itu, lembaga gereja, lembaga keluarga dan sekolah secara bersama-sama bertanggung jawab
dalam tugas mengajar dan mendidik anak-anak, remaja, dan kaum muda untuk mengenal Allah Pencipta, Penyelamat, Pembaru, dan mewujudkan
ajaran itu dalam kehidupan sehari-hari.
Sejarah perkembangan Pendidikan Agama Kristen diwarnai oleh dua pemetaan pemikiran yang mana masing-masing pemikiran memiliki
pembenarannya dalam sejarah. Yaitu pemikiran bahwa ruang lingkup pembahasan PAK seharusnya mengacu pada Kronologi Alkitab sedangkan
pemikiran lainnya adalah pembahasan PAK seharusnya mengacu pada tema-tema tertentu menyangkut problematika kehidupan. Dua pemikiran
ini dikenal dengan “bible oriented” dan “issue oriented”. Jika ditelusuri sejak zaman PL, PB sampai dengan sebelum reformasi, pengajaran iman Kristen
umumnya mengacu pada kronologi Alkitab namun sejak reformasi berbagai tema kehidupan telah menjadi lingkup pembahasan PAK. Artinya terjadi
pergeseran dari Bible Oriented ke issue oriented. Hal ini berkaitan dengan pemahaman bahwa iman harus mewujud di dalam tindakan atau praksis
kehidupan. Menurut Groome praksis bukan sekadar tindakan atau aksi melainkan praktik kehidupan yang melibatkan ranah kognitif, afektif maupun
psikomotorik secara menyeluruh. Berkaitan dengan dua pemikiran tersebut, ruang lingkup pembahasan PAK di SD-SMA dipetakan dalam dua strand, yaitu
Allah Tri Tunggal dan karya-karya-Nya serta nilai-nilai kristiani. Dua strand ini mengakomodir ruang lingkup pembahasan PAK yang bersifat pendekatan
yang berpusat pada Alkitab dan tema-tema penting dalam kehidupan. Melalui pembahasan inilah diharapkan peserta didik dapat mengalami “perjumpaan
dengan Allah”. Hasil dari perjumpaan itu adalah terjadinya transformasi kehidupan.
Pemetaan ruang lingkup PAK yang mengacu pada tema-tema kehidupan ini tidak mudah untuk dilakukan karena amat sulit mengubah cara pikir
kebanyakan teolog, pakar PAK maupun guru-guru PAK. Umumnya mereka masih merasa asing dengan berbagai pembahasan materi yang mengacu pada
tema-tema kehidupan . Misalnya: demokrasi, hak asasi manusia, keadilan, gender, ekologi. Seolah-olah pembahasan mengenai tema-tema tersebut
bukanlah menjadi ciri khas PAK. Padahal, teologi yang menjadi dasar bagi bangunan PAK baru berfungsi ketika bertemu dengan realitas kehidupan.
Jadi, pemetaan lingkup pembahasan PAK tidak dapat mengabaikan salah satu dari dua pemetaan tersebut di atas; baik issue oriented maupun bible oriented.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekeri 17
Mengacu pada hasil Lokakarya Strategi PAK di Indonesia yang diadakan oleh Departemen BINDIK PGI bersama dengan Bimas Kristen Depag RI bahwa
isi PAK di sekolah membahas mengenai nilai-nilai iman tanpa mengabaikan dogma atau ajaran. Namun, pembahasan mengenai tradisi dan ajaran dogma
secara lebih spesiik diserahkan pada gereja menjadi bagian dari pembahasan PAK di gereja. Keputusan tersebut muncul berdasarkan pertimbangan:
• Gereja Kristen terdiri dari berbagai denominasi dengan berbagai tradisi
dan ajaran karena itu menyangkut doktrin yang lebih spesiik tidak diajarkan di sekolah.
• Menghindari tumpang tindih materi PAK di sekolah dan di gereja.
18 Buku Guru Kelas XII SMASMK
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekeri 19
Pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian Pendidikan Agama Kristen
A. Pendidikan Agama Sebagai Kurikulum Nasional
Pemerintah menetapkan beberapa mata pelajaran sebagai mata pelajaran yang ditetapkan secara nasional, artinya melalui mata pelajaran tersebut,
jiwa nasionalisme dan rasa cinta terhadap tanah air dipupuk dan dibangun. Hal ini penting mengingat globalisasi yang mempengaruhi berbagai bidang
kehidupan cenderung melunturkan rasa nasionalisme. Anak-anak, remaja dan kaum muda lebih tertarik untuk mencintai segala produk yang berasal dari
luar, baik itu mencakup seni budaya, pemikiran dan atau gaya hidup life style. Memang diakui bahwa semua yang dihasilkan oleh globalisasi tidaklah buruk
namun harus ada kekuatan pengimbang yang mampu menetralisir pengaruh globalisasi bagi anak-anak, remaja dan kaum muda Indonesia.
B. Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Agama Kristen
Ruang lingkup PAK, yaitu PAK di gereja, PAK dalam keluarga dan PAK di sekolah dan Perguruan Tinggi memiliki ciri khas masing-masing. Adapun
PAK di sekolah lebih terfokus pada pemahaman akan nilai-nilai kristiani dan perwujudannya dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat
Indonesia yang majemuk. Hal ini penting mengingat PAK merupakan bagian integral sistem pendidikan Indonesia dengan sendirinya membawa sejumlah
konsekuensi antara lain harus bersinggungan dengan pergumulan bangsa dan negara. Oleh karena itu, melalui pendekatan nilai-nilai iman diharapkan anak-
anak Kristen bertumbuh sebagai anak Kristen Indonesia yang sadar akan tugas dan kewajibannya sebagai warga gereja dan warga negera yang bertanggung
jawab. Berdasarkan kerangka berpikir tersebut, maka pembelajaran PAK
Bab
4
20 Buku Guru Kelas XII SMASMK
di sekolah diharapkan mampu menghasilkan sebuah proses transformasi pengetahuan, nilai, dan sikap. Hal itu memperkuat nilai-nilai kehidupan yang
dianut oleh peserta didik terutama dengan dipandu oleh ajaran iman Kristen, sehingga peserta didik mampu menunjukkan kesetiaannya kepada Allah,
menjunjung tinggi nasionalisme dengan taat kepada Pancasila dan UUD 1945.
Pembahasan isi kurikulum selalu dimulai dari lingkup yang paling kecil, yaitu diri peserta didik sebagai ciptaan Allah, kemudian keluarga, teman,
lingkungan di sekitar peserta didik, masyarakat di lingkungan sekitar dan bangsa Indonesia serta dunia secara keseluruhan dengan berbagai dinamika
persoalan pendekatan induktif. Pola pendekatan ini secara konsisten nampak pada jenjang SD-SMASMK.
Materi dan metodologi pengajaran PAK serta disiplin ilmu psikologi membantu perkembangan psikologis peserta didik dengan baik. Pendidikan
Agama Kristen disusun sedemikian rupa dengan tidak melupakan karakteristik kebutuhan psikologis peserta didik. Materi PAK disesuaikan dengan kebutuhan
psikologis peserta didik, sehingga tujuan materi dapat dicapai secara maksimal. Metodologi pun hendaknya memperhatikan karakteristik peserta didik,
sehingga tumbuh kembang anak secara kognitif, afektif, psikomotorik, dan spiritual anak terjadi dengan baik. Dalam istilah lain disebut Cipta, Rasa, dan
Karsa.
Melalui Pendidikan Agama Kristen diharapkan terjadi perubahan dan pembaruan, baik pemahaman maupun sikap dan perilaku. Dengan demikian,
sekolah, gereja dan keluarga Kristen dapat menjalankan perannya masing- masing di bidang pendidikan iman. Terutama keluarga merupakan lembaga
pertama dan utama yang bertanggung jawab atas pembentukan nilai-nilai agama dan moral. Sekolah menjalankan perannya dalam membantu keluarga
mengajar dan mendidik anak-anak dan remaja. Pemerintah melalui sekolah turut menjalankan perannya di bidang Pendidikan Agama pada umumnya
dan Pendidikan Agama Kristen secara khusus karena amanat UU.
C. Pembelajaran PAK
Ada dua model pendekatan pembelajaran, yaitu model pendekatan yang berpusat pada guru teacher centered dan pendekatan yang berpusat pada
peserta didik atau peserta didik student centered Kedua model pendekatan pembelajaran tersebut di atas adalah pendekatan
yang dapat dipelajari oleh guru PAK, khususnya model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik student centered untuk diterapkan dalam proses