74 Buku Guru Kelas XII SMASMK
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekeri 75
Bab
3
Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Alkitab
Bahan Alkitab: Kejadian 1:26-30; I Raja-Raja 21:1-16
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
KI-1 Menghayati dan mengamalkan aja-
ran agama y ang dianutnya 1.1 Menerima HAM seba-
gai anugerah Allah. KI-2
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungja-
wab, peduli gotong royong, kerjasa- ma, toleran, damai, santun, respon-
sif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam ber- interaksi secara efektif dengan ling-
kungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia. 2.3
M e n g e m b a n g k a n perilaku yang mencer-
minkan nilai-nilai HAM.
76 Buku Guru Kelas XII SMASMK
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
KI-3 Memahami, menerapkan, menga-
nalisis dan mengevaluasi pengeta- huan proses, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pen-
getahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenega- raan, dan peradaban terkait penye-
bab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prorose-
dural pada bidang kajian yang spe- siik sesuai dengan bakat dan minat-
nya untuk memecahkan masalah. 3.1. Memahami arti HAM
dan hubungannya dengan tuntutan ke-
adilan yang Allah ke- hendaki
3.2. Menganalisis berbagai pelanggaran HAM di
Indonesia yang meru- sak kehidupan dan ke-
sejahteraan manusia.
KI-4 Mengolah, menalar, menyaji dan
mencipta dalam ranah Konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan. 4.1. Menerapkan sikap dan
perilaku yang meng- hargai HAM.
Indikator
• Menganalisis kasus pelanggaran terhadap hak asasi manusia serta memberikan penilaian kritis sebagai remaja Kristen berdasarkan
pemahaman terhadap teks Alkitab. • Menjelaskan hak asasi manusia dalam kaitannya dengan konsep manusia
sebagai makhluk mulia ciptaan Allah yang bermartabat. • Menunjukkan syukur kepada Allah yang menganugerahkan HAM bagi
manusia • Menyusun program observasi di kalangan remaja Kristen mengenai
kesadaran akan hak asasi manusia serta cara remaja berpartisipasi dalam turut serta mewujudkan hak asasi manusia.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekeri 77
A. Pengantar
Pada bagian pengantar peserta didik diarahkan untuk memahami konsep mengenai Hak Asasi Manusia selanjutnya disebut HAM. Penalaran makna
HAM ini penting untuk dipahami oleh peserta didik, yaitu sebagai fondasi ketika membahas mengenai bagaimana mewujudkan HAM dalam tindakan
hidup sehari-hari. Pada pertemuan ini peserta didik dibimbing untuk memahami HAM dalam perspektif Alkitab. Mengacu pada teks Alkitab maka
peserta didik dibimbing untuk mewujudkan HAM berdasarkan nilai-nilai iman yang tercantum dalam Alkitab.
B. Belajar Tentang Hak Asasi Manusia melalui Cerita Kehidupan
Peserta didik mempelajari dua buah cerita mengenai tokoh yang memperjuangkan keadilan dan Hak Asasi Manusia. Tokoh pertama adalah
Aung San Suu Kyi baca: Aung San Su Ci. Beliau adalah seorang perempuan yang tak pernah lelah memperjuangkan terwujudnya demokrasi dan HAM di
Myanmar Burma. Ayahnya adalah Aung San, tokoh perjuangan Burma yang diakui sebagai bapak pendiri bangsa itu. Ibunya, Daw Khin Kyi, memainkan
peranan penting sebagai tokoh politik dalam pemerintahan Burma, negara yang baru merdeka pada tahun 1948. Pada tahun 1950 Khin Kyi diangkat
menjadi duta besar untuk India dan Nepal. Aung San Suu Kyi ikut bersama ibunya, dan lulus dalam bidang ilmu Politik dari Lady Shri Ram College di New
Delhi pada tahun 1964. Ia melanjutkan studinya di Oxford dan memperoleh gelar BA dalam Filsafat, Politik, dan Ekonomi pada tahun 1969. Setelah lulus
ia tinggal di New York City dan bekerja di PBB. Pada tahun 1972 ia menikah dengan Dr. Michael Aris. Pada tahun 1985 ia memperoleh gelar Ph.D. dari
School of Oriental and African Studies, Univesitas London.
Ia memelopori perjuangan menegakkan hak asasi manusia dan demokrasi di Myanmar. Akibat dari kegiatannya tersebut ia dipenjara selama 15 tahun.
Seharusnya masa hukumannya adalah 21 tahun, namun baru dijalani 15 tahun ia sudah dibebaskan. Pemerintah Myanmar menghadapi tekanan dari
dunia internasional oleh karena penahanan terhadap Aung San Suu Kyi. Kita bersyukur ada orang-orang yang mempersembahkan hidupnya bagi
perjuangan Hak Asasi manusia dan demokrasi.
Tokoh kedua adalah Rachel Aliene Corrie 10 April 1979 –16 Maret
2003. Ia adalah seorang anggota Gerakan Solidaritas Internasional GSI yang dibunuh oleh Pasukan Pertahanan Israel IDF dengan sebuah buldoser,
78 Buku Guru Kelas XII SMASMK
ketika ia berusaha menghalangi tentara IDF menghancurkan rumah seorang ahli farmasi Palestina, Samir Nasrallah.
Peserta didik ditugaskan untuk membaca dua kisah tersebut pada pertemuan sebelumnya. Kemudian pada pertemuan ini, mereka diminta
untuk mengemukakan penilaian mereka terhadap kisah dua orang tokoh tersebut dalam kaitannya dengan Hak Asasi Manusia. Ingatkan peserta
didik bahwa pada pembahasan pertama sudah dibahas mengenai pengertian HAM yang dapat dijadikan masukan dalam menilai praktik HAM yang telah
dilakukan oleh dua orang tokoh tersebut. Peserta didik dapat mengemukakan pendapatnya, bergantung pada ketersediaan waktu yang ada.
C. Kesaksian Alkitab tentang Manusia
Guru menjelaskan mengenai HAM menurut Alkitab. Penjelasan ini penting sebagai acuan bagi peserta didik dalam mempraktikkan serta mewujudkan
partisipasinya di bidang HAM. Kitab Kejadian pasal 1:26-30 menulis tentang penciptaan manusia sebagai
makhluk bermartabat. Manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah. Menurut John Stott, dalam bukunya Isu-Isu Global Menantang Kepemimpinan
Kristiani, martabat makhluk manusia diutarakan dalam tiga kalimat beruntun dalam Kitab Kejadian 1:27,28. Pertama, Allah menciptakan manusia menurut
“gambar-Nya”, Kedua, “laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka”. Ketiga, Allah memberkati mereka lalu berirman kepada mereka…”Penuhilah
bumi dan taklukkanlah itu”. Martabat manusia dikemukakan dalam tiga hubungan yang unik yang ditegakkan sejak penciptaan.
1.
Hubungan manusia dengan Allah. Menurut Stott, manusia yang diciptakan menurut gambar Ilahi mencakup kualitas-kualitas rasional,
moral dan spiritual. Kualitas ini dengan sendirinya membedakan manusia dari binatang dan memungkinkan manusia berelasi dengan Allah melalui
kualitas rasional, moral dan spiritual. Dengannya, manusia belajar untuk mengenal, memahami serta taat pada perintah-Nya. Selanjutnya dikatakan,
hak manusia untuk beragama, menyiarkan agama, menjalankan ibadah agama, kebebasan untuk berpikir, berbicara, mengambil keputusan
menurut hati nurani, semuanya berada dalam kaitannya dengan hubungan manusia dengan Allah.
2. Hubungan antarmanusia. Allah menciptakan manusia sebagai makhluk
sosial, sehingga Ia juga memberkati relasi antarmanusia termasuk hal-hal yang berkaitan dengan akibat dari relasi atau hubungan itu.