Doa Penutup Kelas 12 SMA Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Guru 2

174 Buku Guru Kelas XII SMASMK • Your kingdom come . . . help us to create a world where, beyond our own needs and hurts, we will do justice, love ten derly, and walk humbly with you and each other. • Your will be done . . . open our freedom to let you in so that the complete mutuality that characterizes your life might low through our veins and thus the life that we help generate may radiate your equal love for all and your special love for the poor. • On earth as in heaven . . . may the work of our hands, the temples and structures we build in this world, relect the temple and the structure of your glory so that the joy, graciousness, tenderness, and justice of heaven will show forth within all of our structures on earth. • Give . . . life and love to us and help us to see always ev erything as git. Help us to know that nothing comes to us by right and that we must give because we have been given to. Help us realize that we must give to the poor, not because they need it, but because our own health depends upon our giving to them. • Us . . . the truly plural us. Give not just to our own but to everyone, including those who are very diferent than the narrow us. Give your gits to all of us equally. • his day . . . not tomorrow. Do not let us push things ort into some indeinite future so that we can continue to live justi ied lives in the face of injustice because we can make good ex cuses for our inactivity. • Our daily bread… so that each person in the world may have enough food, enough clean water, enough clean air, ade quate health care, and suicient access to education so as to have the sustenance for a healthy life. Teach us to give from our suste nance and not just from our surplus. • And forgive us our trespasses . . . forgive us our blindness toward our neighbor, our self-preoccupation, our racism, our sexism, and our incurable propensity to worry only about our selves and our own. Forgive us our capacity to watch the evening news and do nothing about it. • As we forgive those who trespass against us . . . help us toforgive those who victimize us. Help us to mellow out in spirit, to not grow bitter with age, to forgive the imperfect parents and systems that wounded, cursed, and ignored us. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekeri 175 • And do not put us to the test do not judge us only by whether we have fed the hungry, given clothing to the naked, visited the sick, or tried to mend the systems that victimized the poor. Spare us this test for none of us can stand before your gospel scrutiny. Give us, instead, more days to mend»our ways, our selishness, and our systems. • But deliver us from evil . . . that is, from the blindness that lets us continue to participate in anonymous systems within which we need not see who gets less as we get more. Amen. Diambil dari The Holy Longing oleh Ronald Rolheiser OMI www.passionistjpic.org, 2010 Peserta didik dapat diminta untuk menuliskan doa pribadi yang menyatakan kerinduan dan harapan mereka tentang penerapan demokrasi bagi dunia.

I. Penilaian

Penilaian terhadap pemahaman dan tanggapan siswa untuk topik bahasan ini berlangsung sepanjang kegiatan, jadi bukan sekedar di bagian akhir. Namun, secara khusus penilaian dapat dilakukan untuk proyek pribadi maupun kelompok, yaitu tentang mewujudkan demokrasi. Hal-hal berikut dapat dijadikan butir-butir penilaian: No. Aspek yang dinilai Nilai bervariasi dari 1-10 Keterangan 1 Jenis program: a. M e n g a j a r k a n pemahaman ten- tang demokrasi b. Membagi pengala- man tentang ber- partisipasi dalam aktivitas berde- mokrasi Apabila peserta didik men- jalankan program jenis a mengajarkan pemaha- man tentang demokrasi, maka nilai yang diperoleh adalah minimal 6. Artinya, program jenis a dianggap menuntut kompetensi yang lebih timggi dibandingkan dengan program jenis b. 176 Buku Guru Kelas XII SMASMK No. Aspek yang dinilai Nilai bervariasi dari 1-10 Keterangan 2 Banyaknya peserta yang menjadi sasaran program Apabila jumlah peserta 1-2 orang, nilai yang diperoleh adalah 7. Apabila jumlah peserta 3-5 orang, nilai yang diperoleh adalah 8. Apabila jumlah peserta 6-10 orang, nilai yang diperoleh adalah 9. Apabila jumlah peserta di atas 10 orang, nilai yang di- peroleh adalah 10. 3. Ada persiapan sebelum kegiatan dilakukan. Apabila ada keterangan tertulis tentang apa yang mau disampaikan, nilainya adalah antara 8-10. Apabila tidak ada keteran- gan tertulis, guru dapat menanyakan secara lisan apa saja yang mau disam- paikan atau dibagikan. Nilai bervariasi antara 5-7 tergan- tung dari kelengkapan jawa- ban peserta didik. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekeri 177 No. Aspek yang dinilai Nilai bervariasi dari 1-10 Keterangan 4. Tindak lanjut Apabila peserta didik me- rencanakan tindak lanjut dari program ini untuk mengetahui seberapa jauh peserta yang menjadi sa- saran program mengalami dampaknya, nilainya berva- riasi dari 8-10. Apabila tidak ada rencana tindak lanjut, guru dapat menyarankan peserta didik untuk merencanakan tin- dak lanjutnya. Selain keempat butir penilaian seperti tertera di tabel, guru dapat menambahkan butir-butir lainnya yang terkait dengan penilaian terhadap kualitas program dan pelaksanaannya. 178 Buku Guru Kelas XII SMASMK Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekeri 179 Bab 9 Praktik Demokrasi di Indonesia Bahan Alkitab: Matius 20: 1- 16 Kompetensi Inti Kompetensi Dasar KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 1.3 Menghayati kasih Allah kepada semua orang yang diwujudkan dalam nilai-ni- lai demokrasi pada konteks lokal dan global. KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tang- gungjawab, peduli gotong ro- yong, kerjasama, toleran, da- mai, santun, responsif dan pro- aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif de- ngan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 2.3 Menunjukkan nilai-nilai de- mokrasi pada konteks lokal dan global. 180 Buku Guru Kelas XII SMASMK Kompetensi Inti Kompetensi Dasar KI-3 Memahami, menerapkan, meng- analisis dan mengevaluasi pe- ngetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahu- nya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, ke- negaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadi- an, serta menerapkan pengeta- huan prosedural pada bidang kajian yang spesiik sesuai den- gan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 3.3 Menjelaskan makna nilai- nilai demokrasi pada kon- teks lokal dan global dengan mengacu pada teks Alkitab. KI-4 Mengolah, menalar, menya- ji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak ter- kait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan 4.4 Menalar nilai-nilai de- mokrasi pada konteks lokal dan global mengacu pada teks Alkitab. Indikator: • Memberikan contoh pelaksanaan demokrasi di Indonesia. • Memberikan penilaian kritis terhadap kasus pelanggaran demokrasi berdasarkan pemahaman terhadap teks Alkitab. • Menyusun program membangkitkan kesadaran remaja seusianya akan pentingnya demokrasi. • Berpartisipasi dalam mewujudkan demokrasi di lingkungannya. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekeri 181

A. Pengantar

Judul bab ini adalah “Praktik demokrasi di Indonesia”. Setelah mengkaji tentang demokrasi dari perspektif Alkitab, kita akan menerapkan pemahaman yang kita miliki ini dalam menyoroti praktik demokrasi di Indonesia. Perjalanan demokrasi di Indonesia menjadi perhatian bagi negara-negara asing, misalnya saja, Amerika Serikat. Dengan jumlah penduduk yang banyak paling banyak se Asia Tenggara, paling banyak untuk jumlah penduduk Muslim se dunia, maka Indonesia memiliki peran strategis di mata bangsa-bangsa lain. Peran ini adalah dari segi ekonomi, politik, budaya, dan lain-lainnya. Misalnya saja, secara ekonomi, Indonesia sering dijadikan sasaran untuk pemasaran produk dari luar negeri. Secara politik, Indonesia diharapkan berperan untuk menjaga perdamaian di wilayah Asia Tenggara khususnya dan di Asia Pasiik. Beberapa kali Indonesia diminta menjadi mediator di antara pihak-pihak yang berkonlik. Misalnya, Indonesia menjadi mediator untuk perjanjian damai antara MNLF-Filipina sejak 1993. Peran ini berhasil dijalankan dengan baik sampai disepakatinya perjanjian damai pada tanggal 2 September 1996 di Manila, Filipina. Selain itu, kepemimpinan Indonesia di APEC Asia Paciic Economy Corporation membuka peluang untuk kerja sama di bidang ekonomi agar terjadi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di antara negara-negara anggota APEC. Lepas dari keberhasilan ini semua, apakah demokrasi di Indonesia sudah berjalan dengan baik? Hal-hal apa saja kita dapat menilai keberhasilan atau kemunduran praktik demokrasi di Indonesia? Inilah yang akan kita bahas dalam pelajaran kali ini. Pelaksanaan demokrasi menjadi salah satu ukuran bahwa suatu negara adalah negara yang sukses, bukan negara gagal ingat pembahasan di Bab 8?. Sebelum kita membahas praktik demokrasi di Indonesia, perlu kita pahami dulu tentang keadilan. Apa kaitan antara demokrasi dengan keadilan? John Rawls 2003, seorang ilsuf dari Amerika Serikat dan tokoh di bidang ilsafat moral dan politik, menyatakan bahwa keadilan justice dalam bahasa Inggrisnya adalah dasar bagi interaksi manusia yang sifatnya multidimensi dengan institusi. Tujuannya adalah agar ada keseimbangan antara demokrasi dengan keamanan sehingga tercapailah kestabilan di dalam masyarakat. Perlu ada kesepakatan antara komunitas yang terbentuk secara politik dengan pemerintah sehingga secara bersama-sama terjalin saling memahami dan 182 Buku Guru Kelas XII SMASMK kerjasama. Keadilan dan demokrasi bertumbuh bila institusi, baik politik maupun sosial, saling mendukung untuk mencapai kerja sama sosial dimana ada hak dan kewajiban dasar yang harus dipenuhi agar kekuasaan dan sumber- sumber yang ada dapat dibagi merata, bukan hanya untuk sekelompok orang. Untuk mencapai ini, perlu ada pembatasan terhadap kekuasaan dan pemanfaatan sumber-sumber alam, selain mencegah munculnya penyalahgunaan oleh sekelompok orang atau institusi.

B. Mengkaji Perumpamaan Alkitab tentang Keadilan

Bacalah Matius 20: 1-16. “Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul 9 pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka: “Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu.” Dan merekapun pergi. Kira- kira pukul 12 dan pukul 3 petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul 5 petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: “Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari?” Kata mereka kepadanya: “Karena tidak ada orang mengupah kami.” Katanya kepada mereka: “Pergi jugalahkamu ke kebun anggurku.” Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: “Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu.” Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul 5 sore dan mereka menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, disangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: “Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.” Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: “Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?” Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir.