Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekeri 103
2:9
Barangsiapa berkata, bahwa ia berada di dalam terang, tetapi ia membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang.
4:20
Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak
mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
Mengasihi sesama berarti menunjukkan kepedulian kepada sesama, kesediaan untuk menolong, bahkan juga berkorban demi orang lain.
Kitab Amos 5:22-24
Kitab-kitab para nabi penuh dengan perintah dari Allah sendiri agar Israel menegakkan keadilan dan kebenaran. Mengapa demikian? Karena
kepedulian kepada sesama ini mestinya terwujud dalam upaya untuk menegakkan keadilan dan kebenaran, itulah ibadah yang sejati kepada
Allah. Kitab Amos 5:21-24, menyatakan
21
”Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu.
22
Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan korban-
korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang.
23
Jauhkanlah dari pada- Ku keramaian nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau
Aku dengar.
24
Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir.”
Dalam ayat-ayat di atas jelas bahwa ibadah dan penyembahan kepada Allah harus berjalan sesuai dengan kehidupan yang adil dan benar kepada
sesama manusia. Pengingkaran terhadap hak sesama manusia dapat pula dikategorikan sebagai pengingkaran terhadap kasih Allah yang telah
menciptakan manusia sebagai makhluk mulia yang memiliki harkat dan martabat.
I. Kegiatan Pembelajaran
Pengantar
Pada bagian pengantar peserta didik diarahkan untuk memahami makna tanggung jawab gereja dan umat Kristen di bidang HAM. Peserta
didik juga dibimbing untuk memahami mengapa pembahasan ini penting untuk dipelajari oleh remaja Kristen.
104 Buku Guru Kelas XII SMASMK
Kegiatan 1
Laporan dan Diskusi Hasil Observasi
Mengumpulkan tugas observasi tentang kesadaran hak asasi manusia yang sudah dikerjakan dan membahasnya bersama guru. Berdasarkan
hasil observasi tersebut, guru dan peserta didik dapat menyimpulkan fakta mengenai keterlibatan gereja dan umat Kristen di bidang HAM. Guru
dapat minta beberapa orang untuk menyampaikan hasil observasinya di depan kelas, kemudian guru dan peserta didik menyimpulkan hasil
penelitian itu.
Kegiatan 2
Belajar dari Puisi
Guru dan peserta didik bersama-sama mempelajari puisi yang ada dalam buku teks untuk peserta didik. Guru bisa minta salah seorang
peserta didik membacakan puisi itu di depan kelas. Kemudian guru memberikan penjelasan sesuai dengan bahan yang ada dalam buku teks
untuk peserta didik mengenai isi puisi dan peristiwa yang terjadi pada tahun 1998. Guru dan peserta didik membahas mengenai langkah apa
saja yang telah dilakukan oleh gereja dan orang Kristen sebagai masukan dan kritik pada pemerintah menyangkut peristiwa tersebut maupun
berbagai peristiwa pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia. Guru perlu menjelaskan bahwa sampai dengan saat ini masih ada gereja yang
membagi pemikiran menyangkut dunia sekuler dan profane atau hal-hal yang bersifat surgawi dan duniawi. Akibat pandangan ini menyebabkan
sebagai orang berpikir gereja tidak perlu mencampuri berbagai persoalan yang terjadi dalam masyarakat karena itu merupakan domain atau urusan
Negara. Bahwa gereja hanya berkaitan dengan “ibadah” dan hal-hal teologis semata-mata hal profan padahal jika mengacu pada bagian
Alkitab yang menjadi referensi pembelajaran ini, yaitu Kitab Amos 5:22- 24 bahwa ada kaitan antara hal-hal yang profane dengan yang dipandang
sekuler. Yaitu ibadah kepada Tuhan hendaknya mencakup sikap hidup manusia terhadap sesama.
Guru minta peserta didik menulis komentar mereka di dalam kolom yang telah tersedia atau menulis di kertas supaya buku teks dapat dipakai
lagi oleh adik kelasnya. Guru membimbing peserta didik untuk memahami tugas dan kewajiban
gereja dan orang Kristen di bidang HAM menurut Alkitab. Mengacu
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekeri 105
pada dua bagian Alkitab yang dipilih sebagai acuan dalam membahas topik pelajaran ini. Bahwa hukum yang terutama yang diberikan Allah
bagi manusia adalah hukum kasih. Manusia tidak dapat mengatakan mengasihi Allah jika ia tidak mengasihi sesamanya, sebaliknya ia tidak
dapat mengatakan mengasihi sesama jika ia tidak mengasihi Allah.
Kegiatan 3
Pendalaman Alkitab
Kasih kepada Allah dan sesama hendaknya diwujudkan dalam bentuk kepedulian dan solidaritas bagi sesama dan dalam ibadah kepada
Allah. Guru dapat membaca bahan yang ada dalam buku siswa untuk meperlengkapi diri dalam mengajar.
Guru melanjutkan penjelasannya mengenai Gereja dan HAM secara lebih spesiik menyorot mengenai bagaimana gereja-gereja di Indonesia
berperan di bidang HAM. Ada beberapa pendapat yang diangkat dari tokoh-tokoh dari kalangan umat kristiani. Baik tokoh dunia maupun di
Indonesia.
Guru memberikan penjelasan secara rinci mengenai beberapa pola atau bentuk keterlibatan gereja di bidang HAM. Kemudian untuk memperkuat
atau mempertajam pembahasan, perlu diangkat beberapa tokoh yang telah dikenal dunia maupun di Indonesia, mereka mempersembahkan
hidupnya untuk memperjuangkan hak-hak sesamanya.
Guru minta peserta didik mencari dari berbagai sumber mengenai tokoh-tokoh yang disebutkan kemudian melaporkan hasil temuan mereka
di kelas. Atau pada pertemuan sebelumnya guru telah menugaskan peserta didik untuk mencari dari berbagai sumber mengenai tokoh-tokoh
tersebut. Ketika melaporkan temuan mereka mengenai tokoh-tokoh tersebut, mereja juga dapat menyebutkan tokoh-tokoh setempat yang
telah mendedikasikan hidupnya untuk membela hak-hak orang lain.
Kegiatan 4
Dialog
Ada rumusan dialog yang tercantum dalam buku teks untuk peserta didik, guru minta peserta didik melakukan dialog tersebut, dapat juga
dijadikan sebagai drama yang menggambarkan partisipasi remaja SMA di HAM.
106 Buku Guru Kelas XII SMASMK
Setelah melakukan dialog atau pementasan, guru minta peserta didik memberikan komentar mengenai peran gereja di bidang HAM. Yaitu
minta mereka menilai sikap gereja di tempat masing-masing sehubungan hak asasi manusia. Apakah mereka pernah menyaksikan gereja sebagai
lembaga, melalui para anggota majelis, pendeta atau pun warganya yang melakukan pembelaan terhadap orang-orang yang tertindas dan
diperlakukan secara tidak adil? Peserta didik dapat memberikan penilaian atau bercerita tentang apakah ada konsultasi hukum yang diberikan secara
cuma-cuma di gerejanya? Bagaimana hal itu dilakukan?
Kegiatan 5
Diskusi
Minta peserta didik untuk mendiskusikan dalam kelompok beberapa pertanyaan di bawah ini kemudian laporkan di kelas atau dapat ditulis
kemudian dikumpulkan untuk dinilai oleh guru. 1. Jelaskan sikap yang dapat diambil oleh gereja dalam menunjukkan
keberpihakannya pada hak asasi manusia 2. Jelaskan sikap Yesus tentang hak asasi manusia yang berkaitan dengan
kebutuhan hidupnya Cobalah baca Matius 20:1-16 dan diskusikan pesan apa yang ingin disampaikan Yesus lewat perumpamaan ini.
3. Sebagai remaja Kristen, apa yang dapat kamu lakukan untuk lebih mensosialisasikan tentang kesadaran hak asasi manusia dikalngan
sesama remaja ? Bandingkan dengan percakapan atau dialog yang dilakukan oleh kalian di depan kelas
J. Penutup
Guru mengajak peserta didik mengucapkan doa untuk kebaktian Hak Asasi Manusia 2005 berikut :
Melalui penjelmaan-Mu, ya Yesus, Engkau telah menganugerahkan martabat yang mulia kepada setiap manusia. Tolonglah kami agar kami
bersungguh-sungguh menjawab panggilan kami untuk menciptakan sebuah masyarakat yang adil. Kami bersyukur kepada-Mu karena iman
kami dan karena panggilan Gereja untuk menghormati dan melindungi seluruh hak asasi mausia. Kiranya kami boleh menyimpan ajaran ini
sebagai harta kami yang berharga. Amin.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekeri 107
K. Penilaian
Bentuk penilaian adalah tes lisan pada kegiatan 2 ketika peserta didik mepresentasikan laporan dan diskusi hasil observasi, guru juga dapat
melakukan penilaian kinerja menilai proses observasi yang dilakukan oleh peserta didik apakah dilakukan dengan sungguh-sungguh dengan menerapkan
kaidah ilmiah tentu tidak sama dengan prosedur di mata pelajaran IPA atau mata pelajaran lainnya. Maksudnya, apakah pelaksanaan observasi benar-
benar dilakukan dan dapat dipertanggungjawabkan. Guru juga dapat menilai dokumen hasil observasi peserta didik. Penilaian tertulis ketika peserta didik
menuliskan komentar mengenai
langkah-langkah apa yang sudah diambil oleh lembaga-lembaga keagamaan untuk melakukan kritik dan usulan pada
pemerintah dalam menindak para pelaku pelanggaran hak asasi manusia Contoh format penilaian dan penjelasan mengenai penilaian tercantum dalam
pengantar buku guru.
L. Tugas
1. Cari dari berbagai sumber beberapa tokoh ini dan pengabdian mereka dalam membela hak-hak asasi manusia yaitu: Dr. Yap hiam Hien, Pdt.
Rinaldy Damanik dari Poso, Sulawesi Tengah, Ibu Yosepha Alomang atau Mama Yosepha dari Papua, Ibu Ade Sitompul dari Jakarta, Pdt.
Solagratia Lummy, Dr. Mokhtar Pakpahan.
2. Lakukan wawancara dengan pendeta atau majelis jemaat di gereja masing- masing. Tanyakan kepada mereka bagaimana keterlibatan gereja yang
mereka layani dalam upaya hak asasi manusia. Kumpulkan tugas ini pada pertemuan berikut untuk dinilai, dan hasil waancara dipresentasikan di
depan kelas. Adapun untuk panduan datar pertanyaan sebagai berikut.
1. Apakah ada program jemaat yang berkaitan dengan hak asasi manusia? Kalau tidak ada, mengapa?
2. Kalau ada program seperti itu, siapa saja yang terlibat di dalamnya? Mengapa mereka mau terlibat?
3. Siapa yang menjadi sasaran program? 4. Mengapa mereka yang menjadi sasaran program?