Penjelasan Bahan Alkitab Kelas 12 SMA Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Guru 2

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekeri 55 harum juga seperti embun yang turun dari gunung Hermon. Ungkapan ini menggambarkan persekutuan yang membahagiakan. ™ Kitab I Raja-Raja 21:1-16, Nabot, orang Yizreel, mempunyai kebun anggur ... di samping istana Ahab. Nabot tidak disebutkan lagi di dalam Alkitab selain di dalam pasal ini. Dia adalah orang Yahudi yang takut akan Allah, pemilik sebuah kebun anggur di sebelah istana musim dingin Raja Ahab. Raja menginginkan kebun anggur itu dan memintanya pada Nabot supaya Nabot menjual kepadanya tetapi Nabot menolaknya. Berdasarkan alasan-alasan religius, Nabot tidak bersedia menjual kebun anggurnya pada Ahab, sebab dikatakan di dalam hukum Taurat bahwa Allah melarang orang Yahudi menjual warisan orang tua mereka Imamat 25: 23-28; Bilangan 36: 7, dst Sebagai Raja, Ahab tentu saja mempunyai hak hukum dan moral untuk berusaha membeli kebun anggur tersebut dari Nabot. Isteri Ahab, Izebel amat marah mengetahui bahwa Nabot telah menolak permintaan Raja Ahab untuk membeli kebun anggurnya. Izebel membayar orang untuk bersaksi dusta terhadap Nabot. Tidak sulit bagi Izebel dan Ahab untuk meminta orang bersaksi dusta demi kepentingan mereka. Sebagai raja dan ratu mereka memiliki banyak orang kepercayaan yang mau melakukan apapun untuk menyenangkan hati mereka. Senantiasa ada orang-orang yang bersedia untuk menjadi saksi dengan dibayar dan mengatur kesaksiannya agar sesuai dengan tujuan jahat dari orang yang menyewa mereka. Izebel adalah seorang perempuan yang tidak memiliki nurani. Pelanggaran besar yang dilakukan oleh Ahab terletak pada kegagalannya untuk menghormati hak serta kesempatan tetangganya itu untuk menolak. Alkitab sama sekali tidak memberikan peluang untuk doktrin politik kejam yang menyebutkan bahwa seseorang itu hidup untuk negara. Ahab mengajak berurusan dagang dengan tetangganya, yaitu menawarkan sejumlah uang untuk ganti kebun anggur tetangganya itu. Suruhlah Nabot duduk paling depan di antara rakyat. Kalimat ini merupakan istilah teknis yang artinya menyeret Nabot ke pengadilan. Jelas keputusan pengadilan sudah ditetapkan sebelumnya. Pengadilan tersebut merupakan sebuah pengadilan sandiwara seakan-akan keadilan telah ditegakkan. Agar pengadilan sandiwara itu lebih meyakinkan, disediakan dua orang saksi sebagaimana diharuskan oleh hukum Taurat Ulangan 17:6,7; keduanya jelas merupakan saksi palsu. Tuduhan yang dilancarkan kepadanya 56 Buku Guru Kelas XII SMASMK bukan hanya karena Nabot telah menentang raja, tetapi dia juga telah menghujat nama Tuhan, sebuah kesalahan yang juga dilakukan oleh Izebel. Hukuman bagi kejahatan semacam itu, jika terbukti, adalah mati dirajam batu Im. 24:16; Yoh. 10:33. Sesudah orang yang tertuduh itu mati, maka di atasnya ditumpuk sejumlah batu sebagai tanda tentang cara orang tersebut mati dan alasannya. Setelah nabot dihukum mati, maka segera Izebel mengatur supaya kebun anggur Nabot menjadi milik Ahab. Nabot dihukum untuk kejahatan yang tidak pernah dibuatnya. Dan Allah yang maha adil melihat perbuatan jahat itu. Tidak lama kemudian Ahab dan Izebel sendiri harus berhadapan dengan pengadilan abadi untuk menerima hukuman yang setimpal. Mereka menemui ajal secara mengenaskan. Tuhan telah menghukum penguasa yang telah menggunakan kekuasaannya untuk merampas milik orang lain bahkan melakukan kekerasan dan menghilangkan nyawa orang lain.

G. Kegiatan Pembelajaran

Pengantar Menjelaskan secara garis besar isi materi dan proses pembelajaran yang akan dilakukan oleh peserta didik. Pada bagian pengantar juga dijelaskan mengapa materi ini penting untuk diajarkan pada peserta didik serta apa yang ingin dicapai dengan membelajarkan materi ini. Kegiatan 1 Pendalaman materi mengenai pengertian HAM, defenisi konsep dan esensi HAM. Mengapa pemahaman konsep ditempatkan dalam kegiatan pertama? Sebelum membahas mengenai HAM secara lebih mendalam, peserta didik harus memahami terlebih dahulu pengertian HAM. Akan baik jika guru dapat membuka pertemuan dengan memberi kesempatan pada peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian HAM. Kemudian, guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan pengertian HAM. Kegiatan 2 Memahami tugas orang Kristen di bidang HAM dengan menyanyi serta merenungkan makna lagu Kidung Jemaat No. 432: Jika Padaku Ditanyakan. Isi lagu ini diambil dari kata-kata Yesus ketika Ia masuk ke rumah ibadah di Kapernaum dan memproklamasikan bahwa melalui Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekeri 57 kedatangan-Nya maka tahun rahmat Tuhan sudah tiba; Ia memberitakan pembebasan bagi mereka yang tertindas dan dipinggirkan; bahwa Kerajaan Allah sudah tiba bersama datangnya Yesus Kristus. Kegiatan 3 Praktik HAM. Peserta didik diminta untuk memperhatikan tiga buah gambar secara seksama kemudian menjelaskan manakah dari gambar- gambar tersebut yang mencerminkan perwujudan HAM dan manakah pelanggaran HAM. Kegiatan ini dilanjutkan dengan penjelasan tentang tindakan keliru orang muda yang terkadang dilakukan ketika akan memperjuangkan HAM, bahkan melakukan tindakan kekerasan yang cenderung melanggar HAM. Guru mengarahkan peserta didik untuk memahami bahwa mereka dapat melakukan berbagai cara yang diakui oleh UU untuk membela kebenaran ataupun hak rakyat, namun harus dilakukan dengan cara-cara yang benar. Kegiatan 4 Mendalami HAM dalam Alkitab. Guru membimbing peserta didik untuk mendalami bagian Alkitab yang berbicara mengenai HAM. Memang Alkitab tidak menulis secara eksplisit atau terang-terangan mengenai HAM, namun Alkitab menulis mengenai Tuhan melarang umatnya untuk merampas hak seseorang dan merendahkan mereka. Ia lebih menginginkan supaya umatnya memberlakukan keadilan dan kebenaran terhadap sesama, itulah ibadah yang sejati. Guru dapat memberikan penekanan bahwa melindungi hak sesama merupakan wujud ibadah kepada Allah. Dapat juga disinggung mengenai tahun Yobel, tahun di mana para budak dibebaskan dan hutang-hutang orang miskin dihapuskan. Dalam Alkitab, prinsip HAM dilakukan disertai dengan kasih dan keadilan. Kegiatan 5 Peserta didik menulis jawaban di dalam kotak yang tersedia mengenai pengertian HAM, mengapa HAM perlu dipelajari dalam Pendidikan Agama Kristen, memberikan penilaian terhadap kondisi HAM di Indonesia dan apakah penjajahan merampas hak-hak dasar manusia? Hak paling mendasar dari manusia adalah hak untuk hidup dan kebebasan atau kemerdekaan. Penjajahan telah merampas hak kebebasan seseorang karena dia tidak bebas menjalani hidupnya melainkan berada di bawah kendali atau kekuasaan orang ataupun lembaga yang menjajahnya.