22 Buku Guru Kelas XII SMASMK
target capaian adalah Kompetensi dan bukan materi, jadi guru tidak perlu menjejali peserta didik dengan materi ajar yang terlalu banyak. Jika
dilihat model yang ada dalam buku peserta didik, maka nampak jelas proses belajar dan penilaian berlangsung secara bersama-sama. Hal ini
menguntungkan guru karena guru tidak harus menunggu selesai proses belajar baru diadakan penilaian, tetapi dalam setiap langkah kegiatan
ada penalaran materi dan ada juga penilaian. Sejak bertahun-tahun kita terjebak dalam bentuk penilaian kognitif yang tidak menguntungkan
peserta didik terutama melalui model ujian pilihan ganda dan model evaluasi yang kurang membantu peserta didik mencapai transformasi
atau perubahan perilaku. Karena itu, sudah saatnya guru berubah, dalam pembelajaran ini akan lebih banyak fokus pada diri peserta didik, selalu
dimulai dari peserta didik dan berakhir pada peserta didik, demikian pula bentuk penilaian lebih banyak bersifat penilaian diri sendiri sehingga
peserta didik dapat melihat apakah ada perubahan dalam hidupnya.
3. Penjelasan Bahan Alkitab
Salah satu perubahan yang penting dalam buku guru kurikulum 2013 adalah Penjelasan Bahan Alkitab. Penjelasan Bahan Alkitab diperlukan untuk
membantu guru-guru memahami referensi Alkitab yang dipakai. Melalui penjelasan bahan Alkitab guru memperoleh pengetahuan mengenai latar
belakang nats Alkitab yang diambil kemudian dapat menarik relevansinya dengan topik yang dibahas. Penjelasan Bahan Alkitab hanya untuk guru
dan tidak untuk diajarkan pada peserta didik. Bahan penjelasan Alkitab dalam buku ini sebahagian diadaptasi dari situs internet www.sabda.or.id.
4. Penilaian
Penilaian membahas ketercapaian Kompetensi Dasar melalui sejumlah Indikator. Dalam penjelasan pokok materi pembelajaran, dapat dibaca
perubahan cara penilaian yang ada dalam kurikulum 2013, yaitu proses belajar dan penilaian berlangsung secara bersama-sama. Jadi, proses
penilaian bukan dilakukan setelah selesai pembelajaran, tetapi sejak pembelajaran dimulai dan bentuk penilaian cukup variatif mengenai skala
sikap, penilaian diri, tes tertulis, penilaian produk, proyek, observasi dll. Guru harus berani membuat perubahan dalam bentuk penilaian. Memang,
biasanya otoritas akan membuat soal bersama untuk ujian, tetapi praktik ini bertentangan dengan jiwa kurikulum 2013, khususnya kurikulum PAK
yang memang terfokus pada perubahan perilaku peserta didik. Pendidikan agama yang mengajarkan nilai-nilai iman barulah berguna ketika apa yang
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekeri 23
diajarkan itu membawa transformasi atau perubahan dalam diri anak karena iman baru nyata di dalam perbuatan, sebab iman tanpa perbuatan
pada hakikatnya adalah mati Yakobus 2:26. Untuk itu berbagai bentuk soal seperti pilihan ganda dan soal-soal yang bersifat kognitif tidak banyak
membantu peserta didik untuk mengalami transformasi.
5. Kegiatan Peserta Didik
Dalam buku guru dibahas langkah-langkah kegiatan peserta didik, untuk kegiatan yang sudah jelas tidak perlu dijelaskan. Penjelasan hanya
diberikan pada kegiatan yang membutuhkan perhatian khusus atau jika ada beberapa penekanan penting yang harus diberikan sehingga guru
memperhatikannya ketika mengajar. Mengenai langkah-langkah kegiatan, guru juga dapat mengganti urutan langkah-langkah kegiatan jika dirasa
perlu tetapi harus dipertimbangkan dengan baik. Ketika menyusun langkah-langkah kegiatan, penulis sudah mempertimbangkan sequence
atau urutan pembelajaran secara matang apalagi penilaian berlangsung sepanjang proses pembelajaran dan terkadang penilaian dan pembelajaran
berjalan bersama-sama dalam satu kegiatan.
E. Penilaian PAK
Penilaian merupakan suatu kegiatan pendidik yang terkait dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar
peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran tertentu. Keputusan tersebut berhubungan dengan tingkat keberhasilan peserta didik dalam mencapai
suatu kompetensi. Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan
informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil
belajar peserta didik. Penilaian kelas dilaksanakan melalui berbagai cara, seperti penilaian unjuk kerja performance, penilaian sikap, penilaian tertulis
paper and pencil test, penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil kerjakarya peserta didik portfolio, dan penilaian diri. Untuk
mengamati unjuk kerja peserta didik dapat menggunakan alat atau instrumen berikut.
1. Penilaian Unjuk Kerja
Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan datar cek baik-tidak baik. Dengan datar cek, peserta didik mendapat nilai bila