Tinjauan Empiris Tentang Usahatani Padi Ramah Lingkungan

2.5 Tinjauan Empiris Tentang Usahatani Padi Ramah Lingkungan

Penelitian sebelumnya banyak yang menggunakan istilah pertanian organik dalam penelitian mereka. Beberapa diantaranya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Rohmani 2000, Nainggolan 2001, Kusumah 2004 dan Fitriadi 2005. Informasi yang diperoleh dari penelitian terdahulu bila ditinjau secara empiris pada umumnya memberikan kesimpulan yang sama. Informasi dari penelitian yang dilakukan ditempat yang berbeda tersebut menunjukkan bahwa pendapatan atas biaya total usahatani padi organik lebih besar dibandingkan dengan pendapatan atas biaya total yang diperoleh dari usahatani padi konvensional, sementara pendapatan atas biaya tunai padi organik lebih rendah. Menurut Kusumah 2004 dalam penelitiannya yang berjudul ”Analisis Perbandingan Usahatani dan Pemasaran antara Padi Organik dan Padi Anorganik Kasus: Kelurahan Mulyahrja, Kecamatan Bogor Selatan hal tersebut disebabkan karena dalam usahatani padi organik penggunaan tenaga kerja dalam keluarga lebih besar dibandingkan penggunaan tenaga kerja luar keluarga, sehingga biaya yang dikeluarkan kecil. Lain halnya dengan usahatani padi anorganik atau konvensional yang banyak menggunakan tenaga kerja dari luar keluarga, petani harus membayar upah dari penggunaan tenaga kerja tersebut yang berdampak besarnya total biaya yang dikeluarkan. Namun dari hasil uji z yang dilakukan Kusumah 2004 menyimpulkan perubahan sistem usahatani dari usahatani anorganik ke uahatani padi organik yang dilakukan oleh petani Mulyaharja tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan mereka. Produktivitas padi organik dibandingkan dengan padi anorganik menunjukkan kesimpulan yang berbeda dalam penelitian sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh Rohmani 2000 yang berjudul ” Analisis Sistem Usahatani Padi Organik. Suatu studi perbandingan kasus Desa Segaran, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah” menunjukkan bahwa produktivitas padi organik lebih rendah dibandingkan padi yang diusahaakan secara anorganik. Hasil yang sama ditemukan pada penelitian Kusumah 2004, dimana rata-rata hasil produksi petani padi organik dikelurahan Mulyaharja sebesar 4.006,03 kg sementara padi anorganik memperoleh hasil 4.854,20 kg. Berbeda halnya dengan hasil yang diperolah Fitriadi 2005 dalam penelitiannya yang berjudul ” Analisis Pendapatan dan Margin Pemasaran Padi Ramah Lingkungan Kasus di Desa Sukagalih, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya”. Produksi padi organik mampu melebihi produksi padi yang diusahakan secara anorganik atau konvensional dengan produksi rata-rata 7.415,91 kg sementara rata-rata produksi padi anorganik hanya sebesar 3408,30 kg. Hal serupa diungkapkan pula dalam penelitian Nainggolan 2001 yang berjudul ”Analisis Usahatani Padi Organik dan Anorganik di Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat”. Bila dikaitkan dengan dua tempat penelitian sebelumnya yang memperoleh kesimpulan berbeda yaitu Desa Segaran dan Desa Mulyaharja, Kusumah mengungkapkan bahwa hasil produktivitas yang berbeda disebabkan karena kondisi lahan yang diusahaakan padi organik tersebut berbeda. Lahan yang digunakan di Desa Sukagalih dan kecamatan Tempuran telah melalui masa konversi lahan, usahatani yang dilakukan sudah berlangsung lama. Sementara usahatani padi organik yang dilakukan oleh petani Desa Segaran dan kelurahan Mulyaharja masih dalam tahap permulaan. Berdasarkan hasil produksi pada penelitian sebelumnya, sistem usahatani konvensional yang dilakukan oleh petani di kecamatan Tempuran dan Desa Sukagalih sudah tidak lagi efisien. Artinya penggunaan input kimia seperti pestisida, pupuk urea, KCl dan TSP serta pupuk anorganik lainnya tidak lagi memberikan tambahan hasil yang optimal bagi produktivitas tanaman padi sementara harga input tersebut cenderung terus meningkat. Meskipun produktivitas padi organik di kelurahan Mulyaharja dan Desa Segaran lebih rendah dari produktivitas padi anorganik, petani padi organik tetap memperoleh pendapatan yang lebih tinggi seperti halnya yang telah dijelaskan sebelumnya. Hal ini didukung dengan nilai RC ratio usahatani padi organik yang diperoleh dari penelitian tersebut semuanya menunujukkan hasil yang positif. Penelitian yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan penelitian sebelumnya dalam hal alat analisis yang digunakan terutama dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitriadi 2005. Beberapa perbedaan dengan penelitian sebelumnya diantaranya yaitu pemilihan tempat untuk penelitian dan variabel persepsi yang digunakan untuk melihat hubungan karakteristik responden terhadap pendapatnya tentang kelebihan dan kekurangan usahatani padi ramah lingkungan. III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Sistem Tanam SRI (System of Rice Intensification) Dengan Petani Sistem Tanaman Legowo (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

2 84 123

Analisis Pendapatan Usahatani Padi Organik Metode SRI (System of Rice Intensification) Studi Kasus Desa Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat

2 21 241

Analisis Pendapatan Usahatani Padi Metode System Of Rice Intensification (SRI) dan Padi Konvensional di Desa Kebonpedes, Sukabumi

0 5 87

Pengembangan Sistem Kendali Irigasi Untuk Budidaya Padi Sri (System Of Rice Intensification) Yang Ramah Lingkungan

0 8 45

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 5 120

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 0 12

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 0 1

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 0 7

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 0 18

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 0 2