3.1.2.3 Efisiensi Pemasaran
Efisiensi pemasaran komoditas pertanian merupakan rasio yang mengukur keluaran suatu sistemproduksi komoditas pertanian atau proses untuk setiap unit
masukan untuk membandingkan sumberdaya yang digunakan terhadap keluaran output yang dihasilkan selama berlangsungnya proses pemasaran Rahim dan
Hastuti, 2007. Rahim dan Hastuti 2007 menambahkan efisiensi pemasaran didefinisikan sebagai peningkatan rasio output-input yang dapat dicapai dengan
cara sebagai berikut: pertama, output tetap konstan sedangkan input mengecil; kedua, output meningkat sedangkan input tetap konstan; ketiga, output meningkat
dalam kadar yang lebih tinggi daripada peningkatan input; dan keempat, output menurun dalam kadar yang lebih rendah ketimbang penurunan input.
Menurut Rahim dan Hastuti 2007 pemasaran yang efisien diperoleh dari efisiensi operasional dan efisiensi harga. Efisiensi operasional dianalisis dengan
menggunakan pendekatan margin pemasaran dan farmer’s share sementara untuk efisiensi harga menggunakan pendekatan integrasi pasar dan elastisitas transmisi
harga. Analisis efisiensi pemasaran dalam penelitian ini hanya menggunakan pendekatan efisiensi dimana pemasaran akan efisien bila memiliki biaya
pemasaran yang rendah dan masing-masing lembaga pemasaran tidak dirugikan mendapat keuntungan yang layak
3.1.2.4 Margin Pemasaran dan Farmer’s share
Teori harga menyebutkan bahwa penjual dan pembeli bertemu langsung sehingga harga ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan secara
agregat. Dengan demikian, tidak ada perbedaan harga baik di tingkat produsen
petani maupun konsumen, namun kenyataan di lapang tidak demikian. Banyak kendala yang dihadapi pelaku pasar untuk bertemu langsung dalam melakukan
transaksi, sehingga diperlukan perantara yang menyampaikan produk dari produsen ke konsumen akhir. Dengan demikian, harga produk ditingkat produsen
atau petani akan berbeda dengan harga yang diterima oleh pengguna akhir. Dahl and Hammond 1977 mendefinisikan margin pemasaran sebagai perbedaan
antara harga di tingkat yang berbeda dalam sistem pemasaran. Margin pemasaran adalah perbedaan antara harga di tingkat petani P
f
dan harga di tingkat pengecer P
r
. Secara grafis margin tataniaga dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Kurva Permintaan Asal dan Turunan
Sumber: Hammond
dan Dahl,
1977 Keterangan:
P
r
: harga ditingkat pengecer S
r
: penawaran ditingkat pengecer D
r
: permintaan ditingkat pengecer P
f
: harga ditingkat petani S
f
: penawaran ditingkat petani D
f
: penawaran ditingkat petani Q
rf
: jumlah keseimbangan ditingkat petani dan pengecer Sudiyono 2001 dalam Rahim dan Hastuti 2007 mengemukakan bahwa
terdapat dua cara dalam mendefinisikan margin pemasaran. Pertama, margin Q
rf
Q P
f
P
r
MP P
S
r
S
f
D
r
D
f
pemasaran merupakan perbedaan antara harga yang dibayarkan konsumen dengan harga yang diterima petani. Kedua, margin pemasaran merupakan biaya dari jasa-
jasa pemasaran yang dibutuhkan sebagai akibat permintaan dan penawaran dari jasa-jasa pemasaran. Dengan demikian, efisiensi pemasaran dapat dilihat dengan
menggunakan pendekatan margin pemasaran. Margin pemasaran diperoleh dari selisih harga jual ditingkat produsen
petani dengan harga jual ditingkat konsumen. Margin yang diterima lembaga pemasaran masih mengandung biaya-biaya pemasaran margin biaya total dan
keuntungan pemasaran margin keuntungan. Sementara besarnya bagian yang diterima petani akan dianalisis dengan menggunakan pendekatan farmer’s share.
Secara matematis margin pemasaran dapat dirumuskan sebagai berikut Rahim dan Hastuti, 2007 :
M =
∑
= m
j i
Cij
1 ,
+
∑∏
= n
j 1
π
dimana : M : margin pemasaran
Cij : biaya pemasaran untuk melaksanakan fungsi pemasaran ke-i oleh lembaga pemasaran ke-j
Πij : keuntungan yang diperoleh lembaga pemasaran ke-j m
: jumlah jenis biaya pemasaran n
: jumlah lembaga pemasaran Secara operasional, margin pemasaran dapat dirumuskan sebagai berikut :
MP = P
r
– P
f
dimana : MP : margin pemasaran Rp
P
r
: harga di tingkat pengecer Rp P
f
: harga di tingkat produsenpetani Rp Nilai margin yang diperoleh masing-masing lembaga pemasaran yang
terlibat adalah perbedaan harga pada dua tingkatan sistem pemasaran dikalikan
dengan jumlah produk yang ditransaksikan dikenal sebagai nilai margin pemasaran VMP dimana dapat dirumuskan sebagai berikut :
VMP = P
r
– P
f
Q dimana :
VMP : Value of Marketing Margin nilai margin pemasaran P
r
: harga di tingkat pengecer Rp P
f
: harga di tingkat produsenpetani Rp Q
: jumlah yang diproduksi
3.1.3 Hubungan Karakteristik Responden Terhadap Manfaat Padi SRI