5.5 Karakteristik Responden
Variabel yang dijadikan kriteria untuk melihat karakteristik responden dalam penelitian yaitu umur, pendidikan formal, tingkat pedapatan, luas lahan
usahatani, dan pengalaman bertani seperti yang terlihat pada Tabel 9.
Tabel 9 Karakteristik Petani Padi Ramah Lingkungan Metode SRI dan Padi Konvensional
Karakteristik Padi SRI
Padi Konvensional
Umur th 30-43 42
21,05 44-56 37
52,63 57-70 21
26,32 Pendidikan Formal th
6 63
73,68 9-12 37
26,32 Tingkat Pendapatan Rp
1000,000,00 26
47,37 1,000,000.00-2,000,000.00 21
31,58 2,000,000.00
53 21,05
Luas Lahan ha 0,30
63 68,42
0,31-0,60 32 15,79 0,60
5,3 15,79
Pengalaman Bertani th Mei-19 26 21,05
20-34 53 47,37
35-50 21 31,58
Tabel 9 menunjukkan bahwa petani yang mengusahakan padi ramah lingkungan didominasi oleh petani umur produktif yaitu berkisar 30 sampai 43
tahun, sementara padi konvensional banyak dilakukan oleh petani dari umur produktif hingga usia tidak produktif. Hal ini menunjukkan bahwa petani pada
umur produktif cenderung untuk mencoba sesuatu hal yang baru seperti halnya pada penerapan padi ramah lingkungan metode SRI. Pendidikan formal petani di
Desa Ponggang pada umumnya hanya menempuh pendidikan maksimal enam tahun, baik petani padi ramah lingkungan maupun petani padi konvensional.
Sementara sebagian kecilnya mengenyam pendidikan hingga sembilan tahun. Tingkat pendapatan petani padi ramah lingkungan diketahui sebesar 52,63
persen diatas Rp 2.000.000,00 perbulan yang diperoleh dari kegiatan usahatani dan pendapatan diluar usahatani. Hal ini sangat berbeda dengan kondisi petani
padi konvensional yang sebagian besar menerima pendapatan totalnya dibawah satu juta perbulan. Pendapatan petani sangat penting bagi keberlanjutan usahatani
yang dilakukan karena sebagai sumber modal utama usahatani. Disisi lain luas lahan petani yang dimiliki pada umumnya lahan milik sendiri yang sebagian besar
dibawah 0,3 hektar. Pengusahaan lahan sawah diatas setengah hektar lebih banyak dilakukan oleh petani padi konvensional yaitu sebesar 15,79 persen sementara
petani padi ramah lingkungan yang mengusahakan lahan sawahnya diatas setengah hektar hanya sebesar 5,26 persen. Petani di Desa Ponggang pada
umumnya memiliki pengalaman bertani selama 24 sampai 34 tahun dan kebanyakan mereka telah melakukan usahatani sejak remaja.
VI ANALISIS SISTEM USAHATANI PADI RAMAH LINGKUNGAN METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL
Analisis sistem usahatani dilakukan dengan cara membandingkan keragaan usahatani yang dilakukan oleh petani di Desa Ponggang baik petani padi
ramah lingkungan metode SRI maupun padi konvensional. Usahatani dianalisis dengan cara mengidentifikasi penggunaan sumberdaya input hingga output yang
dihasilkan. Kemudian analisis dilanjutkan dengan menghitung tingkat pendapatan masing-masing usahatani baik padi ramah lingkungan maupun padi konvensional.
6.1 Penggunaan Input