tenaga kerja keluarga petani. Pengeluaran usahatani mencakup pengeluaran tunai dan tidak tunai.
5. Pengeluaran tunai adalah pengeluaran berdasarkan nilai uang. Jadi segala keluaran utuk keperluan usahatani yang dibayar dalam bentuk benda tidak
termasuk dalam pengeluaran tunai. 6. Pengeluaran tidak tunai adalah nilai semua input yang digunakan namun
tidak dalam bentuk uang. Contoh keluaran ini adalah nilai barang dan jasa untuk keperluan usahatani yang dibayar dengan benda atau berdasarkan
kredit. 7. Selisih antara pendapatan kotor usahatani dengan pengeluaran usahatani
disebut pendapatan bersih usahatani. Pendapatan bersih usahatani mengukur imbalan yang diperoleh keluarga petani akibat dari penggunaan
faktor-faktor produksi. 8. Penampilan usahatani kecil dinilai dengan mengukur penghasilan bersih
usahatani. Ukuran ini diperoleh dari hasil pengurangan antara pendapatan bersih dengan bunga yang dibayarkan kepada modal pinjaman, biaya yang
diperhitungkan dan penyusutan.
3.1.1.2 Pengeluaran Usahatani
Menurut Rahim dan Hastuti 2007 pengeluaran usahatani sama artinya dengan biaya usahatani. Biaya usahatani merupakan pengorbanan yang dilakukan
oleh produsen petani, nelayan, dan peternak dalam mengelola usahanya untuk memperoleh hasil yang maksimal.
Biaya usahatani diklasifikasikan menjadi dua, yaitu biaya tetap fixed cost dan biaya tidak tetap variable cost. Biaya tetap atau fixed cost diartikan sebagai
biaya yang relatif tetap jumlahnya dan terus dikeluarkan walaupun output yang diperoleh banyak atau sedikit. Menurut Soekartawi 1986 biaya tetap adalah
biaya yang tidak ada kaitannya dengan jumlah barang yang diproduksi, petani harus membayarnya berapapun jumlah komoditas yang dihasilkan usahataninya.
Sementara biaya tidak tetap atau variable cost merupakan biaya yang besar- kecilnya dipengaruhi oleh produksi komoditas pertanian yang diperoleh atau
terganutng pada input yang digunakan dalam produksi. Penentuan biaya tetap dengan biaya tidak tetap tergantung pada sifat dan waktu pengambilan keputusan
tersebut. Misalnya keputusan untuk menyewa lahan adalah biaya variabel atau biaya tidak tetap terkait dengan keputusan petani menyewa tambahan lahan,
namun lahan yang telah disewa adalah biaya tetap.
3.1.1.3 Penerimaan Petani
Penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual. Menurut Suratiyah 2006 penerimaan atau pendapatan kotor
adalah seluruh pendapatan yang diperoleh dari usahatani selama satu periode diperhitungkan dari hasil penjualan atau penaksiran kembali Rp.
Pendapatan kotor = jumlah produksi Y x harga per satuan Py
3.1.1.4 Pendapatan Usahatani
Menurut Rahim dan Hastuti 2007 pendapatan usahatani merupakan selisih antara penerimaan dan semua biaya, atau dengan kata lain pendapatan
usahatani meliputi pendapatan kotor atau penerimaan total dan pendapatan bersih. Pendapatan usahatani dapat dirumuskan sebagai berikut.
Pd = TR – TC TR = Y x Py
TC = FC + VC dimana :
Pd : pendapatan usahatani
TR : total penerimaan total revenue
TC : total biaya total cost
FC : biaya tetap fixed cost
VC : biaya variable variable cost
Y : produksi yang diperoleh dalam suatu usahatani
Py : harga Y
3.I.2 Konsep Pemasaran
Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran Radiosunu, 1983 dalam
Rahim dan Hastuti 2007. Kotler 1997 dalam Fitriadi 2005 menambahkan adanya kebutuhan dan keinginan manusia menimbulkan permintaan terhadap
produk tertentu yang didukukung oleh kemampuan membeli. Produk tersebut diciptakan untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan manusia sehingga timbul
proses pertukaran untuk memperoleh produk yang diinginkan atau dibutuhkan dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya.
Menurut Beierlein dan Michael 1991 dalam Rahim dan Hastuti 2007 pemasaran adalah semua kegiatan yang membantu memuaskan kebutuhan
konsumen dengan mengkoordinasi aliran barang dan jasa ke konsumen atau produsen. Kotler 2005 mendefinisikan pemasaran sebagai proses sosial yang
dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Definisi pemasaran oleh Limbong dan Sitorus 1987 dalam Fitriadi 2005 pemasaran
adalah segala usaha yang berhubungan dengan perpindahan hak milik dan fisik dari hasil pertanian dan kebutuhan usaha pertanian dari tangan produsen ke
tantgan konsumen. Ditinjau dari segi ekonomis, kegiatan pemasaran bersifat produktif karena memberikan nilai tambah dari kegiatan suatu barang.
Pemasaran komoditas pertanian dikenal pula dengan istilah tataniaga pertanian. Menurut Dahl and Hammond 1977 tataniaga petanian merupakan
keragaan dari semua aktivitas bisnis dalam mengalirkan barang atau jasa dari petani produsen tingkat usahatani sampai ke pengguna akhir. Tataniaga
menjembatani gap antara petani produsen dengan konsumen akhir. Sementara Rahim dan Hastuti 2007 mendefinisikan tataniaga pertanian saebagai proses
aliran komoditas yang disertai perpindahan hak milik dan penciptaan guna waktu time utility, guna tempat place utillity, dan guna bentuk form utility yang
dilakukan oleh lembaga-lembaga pemasaran dengan melaksanakan salah satu atau lebih fungsi-fungsi pemasaran.
3.1.2.1 Fungsi-Fungsi Pemasaran