Definisi Operasional Analisis pendapatan dan margin pemasaran padi ramah lingkungan metode SRI (System of Rice Intensification) (Kasus: desa Ponggang kecamatan Sagalaherang kabupaten Subang, Jawa-Barat)

4.8 Definisi Operasional

Beberapa istilah yang digunakan dalam analisis usahatani padi ramah lingkungan SRI sebagai berikut: 1. Usahatani padi ramah lingkungan metode SRI yaitu usahatani padi dengan sistem tanam tunggal yang menggunakan input organik. 2. Usahatani padi konvensional adalah usahatani yang diusahaakan dengan teknik budiaya konvensional yang menggunakan pupuk anorganik dan pestisida kimia sebagai input usahataninya. 3. Nampingan yaitu kegiatan membersihkan pematang serta merapikan tepi pematang dengan menggunakan cangkul. 4. Pemopokan yaitu kegiatan merapikan pematang dengan cara menambahkan kembali pematang dengan tanahlumpur hingga pematang tertutup secara merata. 5. Maculan yaitu mencangkul bagian tanah sawah yang tidak ikut terbajak. 6. Gagaruan yaitu papan yang digunakan untuk meratakan lahan. 7. Caplakan yaitu alat yang digunakan untuk membuat pola tanam padi. 8. Menaplak yaitu kegiatan membuat pola tandur dengan jarak tanam yang telah ditentukan menggunakan alat yang terbuat dari bambu dan kayu. 9. Mojokan yaitu mencangkul bagian tanah disudut petakan sawah yang tidak ikut terbajak saat pengolahan tanah. 10. Ngarambet penyiangan yaitu kegiatan membersihkan gulma di lahan tanaman padi. 11. Ngagarok adalah bagian dari kegiatan penyiangan menggunakan alat terbuat dari kayu yang dilengkapi roda berduri. 12. Nyopak yaitu bagian kegiatan pemeliharaan untuk membersihkan bagian atas pematang sawah dari gulma. 13. Ngabutik yaitu pemeliharaan bagian bawah pematang sawah dari gulma. 14. Pupuk kandang yaitu kotoran hewan yang telah disimpan beberapa lama sebagai substitusi atau pelengkap pupuk kimia konvensional ton per ha. 15. Ulu-ulu yaitu petugas desa yang mengatur pembagian air irigasi untuk sawah. Jasa ulu-ulu dibayar tiap musim tanam dengan menggunakan GKG. 16. Pupuk kompos yaitu pupuk yang berasal dari bahan-bahan organik sisa dedaunan, jerami, dedak padi dan lain-lain yang dibuat dengan pengomposan tanpa penambahan mikroba pengurai ton per ha. 17. Pupuk organik cair MOL mikro organisme lokal yaitu pupuk yang berbentuk cairan, terbuat dari berbagai campuran bahan organik rebung bambu, bonggol pisang, ikan asin, limbah dapur, buah matang, dan lain-lain yang telah difermentasi sebelumnya liter per ha. 18. Pupuk bokasi atau pupuk fermentasi yaitu pupuk kompos atau pupuk kandang yang ditambahkan mikroba pengurai untuk mempercepat proses pengomposan ton per ha. 19. Bawon yaitu kegiatan bagi hasil panen. 20. Ngawesi yaitu sistem bagi hasil panen antara petani pemilik dengan buruh tani dengan proporsi 5 : 1 atau 6 : 1. 21. Nyeblokan yaitu sistem bagi hasil panen antara petani pemilik dengan buruh tani dengan proporsi 8 : 1. Variabel yang digunakan dalam menganalisis pendapatan, pemasaran dan persesi petani padi ramah lingkungan SRI sebagai berikut: 1. Biaya tunai yaitu biaya yang dibayarkan dengan uang yang meliputi pembayaran untuk jasa tenaga kerja luar keluarga dan pembelian sarana produksi benih dan pupuk dalam satuan rupiah Rp. 2. Biaya diperhitungkan yaitu biaya yang dicatat bila penggunaan tenaga kerja dalam keluarga diperhitungkan, penggunaan lahan sendiri diperhitungkan sebagai lahan sewa, penggunaan benih hasil produksi sebelumnya dan peralatan yang dihitung penyusutannya Rp. 3. Biaya usahataniproduksi yaitu biaya total yang dikeluarkan petani dalam satu musim tanam rupiah per musim tanam. 4. Penerimaan petani adalah hasil penjualan panen yang diterima petani sebelim dikurangi biaya-biaya usahatani. 5. Pendapatan atas biaya tunai adalah pendapatan yang diperoleh dari penerimaan total setelah dikurangi oleh biaya-biaya usahatani biaya input, upah tenaga kerja luar keluarga, sewa alat dan pajak. 6. Pendapatan atas biaya total atau pendapatan bersih adalah pendapatan yang diperoleh dari penerimaan total setelah dikurangi biaya-biaya usahatani yang telah dikeluarkan termasuk biaya yang diperhitungkan. 7. Jumlah tenaga kerja adalah banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan dalam satu musim tanam, diukur dalam satuan HOK hari orang kerja. HOK terdiri dari hari kerja pria HKP, dan hari kerja wanita HKW termasuk ternak dan mesin yang digunakan. Jam kerja yang digunakan adalah jam kerja yang berlaku di tempat penelitian untuk masing-masing HOK. 8. Upah tenaga kerja yaitu imbalan atas jasa dari setiap satuan tenaga kerja yang dipergunakan. Besarnya upah bergantung pada HOK yang berlaku di daerah tersebut dalam satuan rupiah per jam kerja. 9. Saluran pemasaran yaitu rantai tataniaga padi ramah lingkungan SRI yang terbentuk dari petani hingga sampai kepada konsumen akhir yang melibatkan lembaga-lembaga pemasaran. 10. Lembaga pemasaran yaitu pihak-pihak yang menjalankan fungsi-fungsi pemasaran padi ramah lingkungan SRI. 11. Harga jual petani yaitu harga GKP atau GKG yang diterima petani dari tengkulak atau pedagang perantara Rp. 12. Harga beli pedagang yaitu harga gabah atau beras yang diterima pedagang disetiap level pemasaran Rp. 13. Harga beras konsumen adalah harga transaksi antara pedagang pengecer dengan pembeli Rp per kg. V GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

5.1 Wilayah dan Topografi

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Sistem Tanam SRI (System of Rice Intensification) Dengan Petani Sistem Tanaman Legowo (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

2 84 123

Analisis Pendapatan Usahatani Padi Organik Metode SRI (System of Rice Intensification) Studi Kasus Desa Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat

2 21 241

Analisis Pendapatan Usahatani Padi Metode System Of Rice Intensification (SRI) dan Padi Konvensional di Desa Kebonpedes, Sukabumi

0 5 87

Pengembangan Sistem Kendali Irigasi Untuk Budidaya Padi Sri (System Of Rice Intensification) Yang Ramah Lingkungan

0 8 45

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 5 120

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 0 12

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 0 1

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 0 7

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 0 18

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 0 2