3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Pertanian organik sebagai konsep pertanian yang berkelanjutan menjadi solusi alternatif dari masalah-masalah yang dihadapai saat ini, khususnya masalah
kerusakan lingkungan dan ketergantungan petani terhadap input kimia yang tinggi. Masalah kerusakan lingkungan akibat residu kimia termasuk yang terdapat
pada produk-produk hasil pertanian, menjadi isu global sebagai dasar dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Oleh karena itu
diperlukan konsep pertanian yang mampu menekan kerusakan lingkungan akibat penggunaan input pertanian serta tidak meninggalkan residu racun berbahaya pada
produk pertanian. Dengan demikian, kelestarian ekologi lingkungan dapat terjaga dan pangan dari produk pertanian aman dikonsumsi. Konsep pertanian organik
yang berkembang saat ini mampu mengakomodasi dari kedua kepentingan tersebut. Salah satu sistem usahatani yang dilakukan secara organik yaitu System
of Rice Intensification SRI. Usahatani padi ramah lingkungan SRI relatif berbeda dengan usahatani
padi konvensional terutama dalam penggunaan input. Hal ini berdampak pada penggunaan biaya input yang berbeda, namun kondisi tersebut tidak selalu
menunjukkan pendapatan yang diperoleh petani berbeda. Oleh karena itu, untuk melihat pendapatan usahatani padi ramah lingkungan maka digunakan data
pengusahaan padi konvensional sebagai pembanding yang dapat menunjukkan kedua sistem usahatani tersebut berbeda dalam hal output yang dihasilkan.
Pendapatan usahatani merupakan hasil akhir yang akan diperoleh petani sebagai bentuk imbalan atas pengelolaan sumberdaya yang dimiliki dalam usahataninya.
Oleh karena itu, petani harus melakukan tindakan efisiensi dalam menggunakan
sumberdaya dimana keluaran output diharapkan melebihi semua input produksi yang telah dikeluarkan. Efisiensi usahatani dapat diketahui dengan melihat rasio
RC yang menunjukkan berapa penerimaan yang diperoleh petani dari setiap rupiah yang dikeluarkan. Informasi lain yang dapat diperolah dari hasil analisis
RC ratio yaitu untuk melihat apakah usahatani yang dilakukan petani menguntungkan secara ekonomi. Semakin besar nilai RC ratio maka usahatani
yang dilakukan akan semakin menguntungkan. Nilai total dari hasil kegiatan produksi akan menguntungkan bila dapat
dipasarkan dengan harga yang layak. Tentunya kelayakan tersebut masih relatif bagi para pelaku pasar termasuk petani. Oleh karena itu dilakukan analisis saluran
pemasaran padi ramah lingkungan. Pemasaran padi ramah lingkungan dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan beberapa pendekatan dalam pemasaran
yaitu pendekatan fungsi, kelembagaan dan saluran pasar. Fungsi pemasaran dilakukan oleh lembaga atau pelaku pasar yang terlibat sebagai aktivitas
pemasaran, sehingga jumlah pelaku pasar yang terlibat dalam proses pemasaran tersebut akan menentukan panjang pendeknya saluran pemasaran. Fungsi-fungsi
pemasaran terdiri dari fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi fasilitas. Fungsi pemasaran itu sendiri adalah untuk meningkatkan atau menciptakan nilai guna
waktu, bentuk, tempat dan kepemilikan. Aktivitas dari lembaga pemasaran dalam menyalurkan produk hasil pertanian hingga sampai ke konsumen melalui berbagai
saluran alternatif. Pemilihan saluran pemasaran didasarkan pada berbagai pertimbangan yang dapat meningkatkan keuntungan masing-masing lembaga
pemasaran yang terlibat.
Efisiensi pemasaran tidak ditentukan oleh panjang-pendeknya saluran pasar, meskipun saluran pasar yang pendek terlihat lebih efektif dalam
menyampaikan produk hingga diterima oleh konsumen. Saluran pasar yang pendek tidak menjamin keuntungan yang diterima pelaku pasar lebih tinggi dari
saluran pemasaran yang panjang. Pemasaran dianggap efisien bila memiliki biaya pemasaran yang kecil dan masing-masing pelaku pasar menerima bagian
keuntungan yang layak atas pengorbanan biaya yang telah dikeluarkan selama kegiatan pemasaran. Efisiensi pemasaran padi dianalisis dengan menggunakan
pendekatan margin pemasaran dan farmer’s share untuk melihat bagian keuntungan yang diperoleh lembaga pemasaran dan petani dari proses pemasaran
tersebut. Hubungan karakteristik responden dengan persepsi mereka terhadap manfaat usahatani padi ramah lingkungan metode SRI dianalisis dengan uji chi-
square.
Keterangan : : ruang lingkup penelitian
Gambar 2. Kerangka Operasional Penelitian
Usahatani padi konvensional
Analisis sistem usahatani : 1.Penggunaan input-output
2.Analisis pendapatan Penerimaan
Biaya 3. Efisiensi RC ratio
Permasalahan padi ramah lingkungan : • Biaya produksi ramah lingkungan yang tinggi
• Ketersediaan input bahan organik yang mulai terbatas
• Harga jual output usahatani ramah lingkungan yang sama dengan output usahatani konvensional
Manfaat padi ramah
lingkungan SRI Uji Chi- square
Atribut karakteristik petani :
• Umur • Tingkat pendidikan
• Tingkat pendapatan • Status kepemilikan
lahan • Pengalaman bertani
padi sri Usahatani padi
ramah lingkungan
Analisis pemasaran
Lembaga dan saluran pemasaran
Efisiensi pemasaran Marjin pemasaran
Farmer’s share
Rekomendasi
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu