Uji Perbedaan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Setelah

67

3.6.1.4 Uji Perbedaan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Setelah

Dikenakan Perlakuan Uji perbedaan ini dilakukan untuk menguji hipotesis pertama yang menyebutkan adanya perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematik antara peserta didik yang memperoleh PBL berbantuan media pembelajaran Pohon Matematika dengan peserta didik yang memperoleh pembelajaran ekspositori . Data yang digunakan adalah nilai tes kemampuan akhir berpikir kreatif matematik peserta didik baik di kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Uji perbedaan kemampuan berpikir kreatif untuk menugji hipotesis pertama ini dilakukan dengan dua kali analisis. Analisis pertama adalah pengujian perbedaan kemampuan akhir kelas kontrol dan eksperimen dengan menggunakan Independent-Sample T Test berbantuan software SPSS. Analisis kedua adalah pengujian perbedaan kemampuan berpikir kreatif pada kelas eksperimen antara awal dengan akhir pembelajaran setelah dikenakan pembelajaran dengan pendekatan PBL berbantuan Pohon Matematika. Uji yang digunakan Paired- Sample T-Test berbantuan software SPSS. Hipotesis statistik yang digunakan pada analisis pertama sebagai berikut: � : � 1 = � 2 tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematik antara kelas eksperimen dan kontrol setelah diterapkan PBL berbantuan media pembelajaran Pohon Matematika � 1 : � 1 ≠ � 2 ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diterapkan PBL berbantuan media pembelajaran Pohon Matematika 68 Hipotesis statistik untuk analisis kedua sebagai berikut: � : � 1 = � 2 , artinya tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematik antara sebelum dan setelah diterapkan PBL berbantuan media pembelajaran Pohon Matematika pada kelas eksperimen � 1 : � 1 ≠ � 2 , artinya ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematik antara antara sebelum dan setelah diterapkan PBL berbantuan media pembelajaran Pohon Matematika pada kelas eksperimen. Kriteria pengujian baik pada Independent Sample T-Test maupun Paired Sample T-Test menurut Nugroho 2005: 33 yaitu H diterima jika t hitung t tabel , atau nilai p-value pada kolom sig.2-tailed level of significant α yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara dua kelas tersebut.

3.6.1.5 Uji Skor Gain Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

0 6 53

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK SISWA.

0 0 39

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN BERPIKIR KREATIF GEOMETRI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN PROGRAM CABRI GEOMETRY II.

0 1 56

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN BERPIKIR KREATIF GEOMETRI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN PROGRAM CABRI GEOMETRY II.

0 0 56

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTUAN WINGEOM.

0 0 24

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

0 0 41

PENGARUH PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

1 2 183

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PENGAJUAN DAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

0 0 12

Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik

0 0 11

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E BERBANTUAN E-MODUL TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA - Raden Intan Repository

0 3 109