Subjek Penelitian Variabel Penelitian

54 Tes kemampuan awal digunakan untuk mendapatkan data awal peserta didik sehingga memperlihatkan bahwa dua kelas yang terpilih sebagai kelas kontrol dan eksperimen bermula dari kemampuan yang sama. Tes kemampuan awal ini dilakukan sebelum PBL berbantuan Pohon Matematika diberikan. Tes kemampuan akhir digunakan untuk mendapatkan data akhir yang menunjukkan kemampuan berpikir kreatif matematik setelah serangkaian kegiatan eksperimen selesai. Tes kemampuan akhir dilaksanakan di akhir pembahasan materi.

3.2 Subjek Penelitian

Menurut Sugiyono 2008: 80 populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Tarub Tahun Ajaran 20112012 yang berlokasi di Desa Bulakwaru, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal. Penentuan sampel digunakan teknik simple random sampling karena memperhatikan peserta didik mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sama, duduk pada tingkat kelas yang sama, jumlah peserta didik rata-rata tiap kelas sama, dan penempatan peserta didik tidak berdasarkan ranking. Sampel yang terpilih dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII E dan VII F SMP Negeri 2 Tarub. Kelas VII E terpilih menjadi kelas eksperimen dan kelas VII F terpilih menjadi kelas kontrol. 55

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2008: 38. Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu variabel independen atau variabel bebas dan variabel dependen atau variabel terikat. Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Sedangkan variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, adanya variabel independen. Penelitian ini merumuskan empat hipotesis dari rumusan masalah yang diajukan. Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah “Adanya perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematik antara peserta didik yang memperoleh PBL berbantuan media pembelajaran Pohon Matematika dan peserta didik yang memperoleh pembelajaran ekspositori ”. Variabel penelitiannya terdiri dari jenis model pembelajaran sebagai variabel independen, sedangkan variabel dependennya adalah kemampuan berpikir kreatif matematik. Hipotesis kedua dari penelitian ini adalah “peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik yang memperoleh PBL berbantuan media pembelajaran Pohon Matematika lebih baik dibandingkan dengan kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik yang memperoleh pembelajaran ekspositori ”. Variabel penelitiannya terdiri dari jenis model pembelajaran sebagai variabel independen, sedangkan variabel dependennya adalah kemampuan berpikir kreatif matematik. 56 Hipotesis ketiga dari penelitian ini adalah “Kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik mencapai ketuntasan sesuai dengan nilai KKM yang diterapkan di SMP Negeri 2 Tarub yaitu minimal 85 peserta didik mencapai nilai minimal 65 setelah mengikuti pembelajaran matematika dengan PBL berbantuan media pembelajaran Pohon Matematika ”. Variabel independen dalam hipotesis ini adalah kemampuan berpikir kreatif matematik. Hipotesis keempat dalam penelitian ini adalah “Adanya respon positif dari sikap peserta didik terhadap PBL berbantuan media pembelajaran Pohon Matematika ”. Variabel independen pada hipotesis keempat adalah PBL berbantuan media pembelajaran Pohon Matematika dan sikap peserta didik sebagai variabel dependennya.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

0 6 53

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK SISWA.

0 0 39

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN BERPIKIR KREATIF GEOMETRI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN PROGRAM CABRI GEOMETRY II.

0 1 56

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN BERPIKIR KREATIF GEOMETRI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN PROGRAM CABRI GEOMETRY II.

0 0 56

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTUAN WINGEOM.

0 0 24

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

0 0 41

PENGARUH PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

1 2 183

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PENGAJUAN DAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

0 0 12

Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik

0 0 11

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E BERBANTUAN E-MODUL TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA - Raden Intan Repository

0 3 109