68 Hipotesis statistik untuk analisis kedua sebagai berikut:
� :
�
1
= �
2
, artinya tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematik antara sebelum dan setelah diterapkan PBL berbantuan media
pembelajaran Pohon Matematika pada kelas eksperimen �
1
: �
1
≠ �
2
, artinya ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematik antara antara sebelum dan setelah diterapkan PBL berbantuan media
pembelajaran Pohon Matematika pada kelas eksperimen. Kriteria pengujian baik pada Independent Sample T-Test maupun Paired
Sample T-Test menurut Nugroho 2005: 33 yaitu H diterima jika t
hitung
t
tabel
, atau nilai p-value pada kolom sig.2-tailed level of significant
α yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara dua kelas tersebut.
3.6.1.5 Uji Skor Gain Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik
Peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik dilihat dengan menggunakan skor gain ternormalisasi yaitu membandingkan skor
kemampuan awal dengan kemampuan akhir. Rumus skor gain ternormalisasi menurut Meltzer dalam Ambarwati 2011: 73 adalah:
= −
− dimana
g = skor gain
skor postes = skor yang didapatkan pada posttest
skor pretes = skor yang didapatkan padapretest
skor maks = skor maksimal yang dapat diperoleh
69 Dengan kriteria indeks gain menurut Hake 1999 seperti pada tabel berikut
Tabel 3.3 Kriteria Skor Gain Ternormalisasi No
Skor Gain Interpretasi
1 0,7
Tinggi 2
0,3 0,7
Sedang 3
0,3 rendah
Selanjutnya untuk mengetahui benar tidaknya peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematik lebih menyebar di kelas eksperimen daripada kelas
kontrol perlu diuji secara statistik. Skor gain baik dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol diuji dengan Independent Sample T-Test berbantuan software SPSS.
Hasil analisis-analisis yang disebutkan di atas diharapkan akan dapat menunjukkan pengaruh kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik
setelah penggunaan PBL berbantuan Pohon Matematika. Hipotesis statistik yang digunakan yaitu sebagai berikut:
� :
�
1
�
2
, artinya peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik di kelas eksperimen tidak lebih baik dari kelas kontrol setelah
pembelajaran yang menggunakan PBL berbantuan media pembelajaran Pohon Matematika pada kelas eksperimen
�
1
: �
1
�
2
, artinya peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematik peserta didik di kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol setelah
pembelajaran yang menggunakan PBL berbantuan media pembelajaran Pohon Matematika pada kelas eksperimen.
70 Kriteria pengujian baik pada Independent Sample T-Test maupun Paired Sample
T-Test menurut Nugroho 2005: 33 yaitu H diterima jika t
hitung
t
tabel
, atau nilai p-value pada kolom sig.2-tailed level of significant
α yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara dua kelas tersebut.
3.6.1.6 Uji Ketuntasan Belajar