Media Pembelajaran Pohon Matematika

41

2.6 Media Pembelajaran Pohon Matematika

Proses pembelajaran yang dilakukan seringkali menggunakan media pembelajaran untuk melakukan proses transfer informasi atau pesan bahkan digunakan membentuk pemahaman konsep peserta didik. Menurut Arsyad 2004: 3 menyebutkan bahwa media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti “tengah”, perantara atau pengantar, serta media dalam bahasa Arab adalah perantara wasaail atau pengatar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Menurut Santyasa 2007: 2 mendefinisikan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan bahan pembelajaran, sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Pesan yang disampaikan melalui media dalam bentuk isi atau materi pengajaran harus dapat diterima oleh penerima pesan peserta didik, dengan menggunakan salah satu ataupun gabungan beberapa alat indera mereka. Yunus dalam bukunya At-tarbiyatu wa At- ta’liim Arsyad, 1994: 16 mengungkapkan media pembelajaran yang paling besar pengaruhnya bagi indera dan lebih dapat menjamin pemahaman. Orang yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat pemahamannya dan lamanya bertahan apa yang dipahaminya dibandingkan dengan mereka yang melihat, atau melihat dan mendengarnya. Menurut Ibrahim sebagaimana dikutip oleh Arsyad 1994: 16 menyebutkan bahwa media pembelajaran membawa dan membangkitkan rasa senang dan gembira bagi peserta didik dan memperbarui semangat mereka, membantu memantapkan pengetahuan peserta didik serta menghidupkan pelajaran. 42 Proses berpikir yang akan diasah dalam penelitian ini adalah pola berpikir divergen. Visualisasi yang digunakan dalam pengembangan pola berpikir divergen tersebut adalah menggunakan pola pohon yang berbentuk menyebar dan menjari di bagian cabang dan daun. Visualisasi ini diwujudkan dalam media pembelajaran Pohon Matematika yang membantu dalam penggunaan pendekatan PBL dalam proses pembelajaran. Pohon Matematika ini digunakan untuk mengantarkan pembentukan pemahaman konsep materi dan pemberian soal pada peserta didik. Pemberian soal pada penelitian ini menggunakan pendekatan open- ended karena menurut Kwon et al. 2006 pendekatan tersebut dapat melatih berpikir kreatif dalam Matematika. Pohon Matematika menjadi salah satu tes untuk mengukur kreativitas peserta didik yang dalam penelitian ini difokuskan pada berpikir kreatif matematik. Pohon Matematika merupakan media pembelajaran matematika berupa gambar pohon dua dimensi yang tersusun dari batang, ranting, dan daun. Fungsi dari masing-masing bagian dari pohon matematika dalam proses pembentukan pemahaman konsep materi yaitu batang digunakan sebagai judul materi yang sedang dibahas, ranting diisi dengan submateri, sedangkan daun adalah detail pokok bahasan dari submateri. Fungsi bagian pohon matematika saat pemberian soal yaitu batang berisi judul materi, ranting berisi soal yang harus diselesaikan peserta didik, dan daun berisi jawaban-jawaban yang didapatkan peserta didik dalam penyelesaian soal yang diberikan kepada mereka. 43 Gambar 2.2 Contoh Pola dan Struktur Pohon Matematika Langkah penyusunan Pohon Matematika yaitu sebagai berikut: 1 Mempersiapkan bahan dasar yaitu kertas Asturo atau manila berwarna. Kertas tersebut digunakan untuk beberapa bagian yaitu background alas dan bagian struktur pohon. a Background alas Fungsi kertas tersebut untuk meletakkan gambar struktur pohon Matematika. Diusahakan warna yang digunakan adalah warna yang menarik dan kontras dengan warna kertas yang akan digunakan pada struktur pohon. Misalnya warna merah dan biru. b Struktur pohon matematika Warna kertas yang dipilih diusahakan seperti warna yang dimiliki sebuah pohon. Misalnya hijau untuk warna daun dan coklat untuk ranting. 2 Membentuk pola bagian pohon seperti daun dan batang dari bahan kertas yang telah disediakan untuk struktur pohon matematika. Tempelkan bagian batang di kertas background. Bagian daun disiapkan sebagai media menuangkan ide bagi peserta didik. 44 3 Menyiapkan kartu soal dan bank soal yang mempunyai tipe mengasah kemampuan berpikir kreatif sekaligus pemecahan masalah. Selain itu, alternatif jawaban dari kartu soal pun harus dipersiapkan sehingga dapat dilakukan penilaian hasil penyelesaian masalah dari peserta didik. 4 Bagian batang diberi tulisan judul materi atau subbab materi yang akan dibahas. 5 Bagian ranting ditempelkan kartu soal yang telah dipersiapkan sebelumnya. 6 Pohon matematika siap digunakan sebagai media pembelajaran Matematika. Setelah media pembelajaran tersebut telah disiapkan, berikut ini merupakan langkah penggunaan media pembelajaran Pohon Matematika. 1 Mengorganisir kelas sesuai dengan pendekatan ataupun model pembelajaran yang akan digunakan dan peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok. Pohon Matematika ini lebih sesuai digunakan untuk pendekatan atau model pembelajaran yang menggunakan sistem kelompok. 2 Tiap kelompok dibagikan satu lembar kertas asturo atau manila berwarna yang sudah tertempel pola batang pohon tanpa daun yang telah dipersiapkan guru sebelum pembelajaran dimulai. 3 Guru memberikan penjelasan mengenai materi maupun aturan penggunaan Pohon Matematika tersebut. 4 Peserta didik diperbolehkan untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan guru yang ada di Pohon Matematika dengan menuangkan ide-ide dan berbagai alternatif solusi yang mereka temukan di kertas berpola daun yang telah guru siapkan. 45 5 Guru melanjutkan sintaks pembelajaran sesuai dengan pendekatan atau model pembelajaran yang digunakan. Jika dalam penelitian ini digunakan PBL, maka dari awal penggunaan Pohon Matematika ini digunakan untuk mendukung hal-hal yang ada dalam sintaks pembelajaran PBL. Beberapa aturan yang dapat disampaikan ke peserta didik tentang penggunaan media pembelajaran Pohon Matematika yaitu sebagai berikut. 1 Bagian batang merupakan judul materi atau submateri yang akan dibahas. 2 Bagian ranting berisi kartu soal yang diberikan kepada peserta didik untuk dicari dan ditemukan alternatif-alternatif solusi dari permasalahan yang diberikan. 3 Bagian daun merupakan media peserta didik menuangkan ide atau jawaban mereka. Semakin banyak daun yang mampu mereka tempelkan untuk setiap permasalahan yang diajukan maka semakin banyak pula nilai yang akan mereka kumpulkan. Ketika ada jawaban yang tidak tepat maka daun tersebut gugur dan tidak menambah nilai mereka. 4 Di akhir pembelajaran, dihitung jumlah daun yang masih bertahan menempel di Pohon Matematika untuk masing-masing kelompok. Kelompok yang mampu mengumpulkan daun terbanyak yang masih tertempel di Pohon Matematika maka mendapatkan nilai tertinggi di kelas.

2.7 Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

0 6 53

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK SISWA.

0 0 39

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN BERPIKIR KREATIF GEOMETRI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN PROGRAM CABRI GEOMETRY II.

0 1 56

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN BERPIKIR KREATIF GEOMETRI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN PROGRAM CABRI GEOMETRY II.

0 0 56

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTUAN WINGEOM.

0 0 24

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

0 0 41

PENGARUH PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

1 2 183

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PENGAJUAN DAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

0 0 12

Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik

0 0 11

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E BERBANTUAN E-MODUL TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA - Raden Intan Repository

0 3 109